Pria di China Minta Ganti Rugi Biaya Kencan Usai Diputusin Pacar

PARBOABOA, Pematangsiantar - Seorang pria di Shanghai, China, baru-baru ini menjadi viral di media sosial karena meminta ganti rugi seluruh biaya kencan yang ia keluarkan selama berpacaran dengan mantannya. 

Dilansir laman Oddity Central, Senin (20/6/2022), mengutip laporan media setempat, pekan lalu seorang pria yang tak disebutkan namanya, mengajukan gugatan dengan menyodorkan daftar lengkap biaya yang telah ia keluarkan selama berpacaran dengan seorang perempuan yang saat ini sudah memutuskan hubungan dengannya. 

Dalam daftar yang unik itu tertera ratusan barang, lengkap dengan tanggal, jam, juga deskripsi pengeluaran secara spesifik. 

Pria perhitungan itu sengaja mengirimkan daftar tersebut kepada mantan kekasihnya sebagai bukti bahwa ia telah mengeluarkan sejumlah besar uang selama menjalin hubungan dengannya. Dan permintaannya jelas, yakni ganti rugi. 

Pria itu mengeklaim jika ia telah mengeluarkan uang sebesar 72.000 yuan, atau sekitar Rp159 juta, selama mereka berpacaran. Di mana 60.147 yuan (Rp132.737.993) harus diganti rugi oleh si perempuan. 

'Daftar patah hati' itu telah beredar luas di dunia maya China selama lebih dari sepekan dan menimbulkan banyak komentar juga perdebatan di antara warganet. 

Kebanyakan dari warganet mengaku terkejut dengan keputusan pria itu untuk meminta ganti rugi kepada mantannya. 

Tapi yang membuat mereka lebih kaget lagi adalah, bagaimana bisa dia mengingat seluruh pengeluaran tersebut secara detail selama berpacaran beberapa bulan. 

Sebagai contoh, di dalam daftar itu tertera pengeluaran seperti pembelian "dua botol air minum" dan beberapa pengeluaran lainnya seperti merawat ibu si wanita yang sedang sakit. 

Contoh detail lainnya adalah ketika si pria mengeluarkan uang sebesar 36 yuan, sekitar Rp80 ribu, "untuk membeli makanan ringan dan memberikan semuanya kepada si perempuan".

Lalu ada lagi biaya ketika mereka makan malam bersama di sebuah restoran Kota Changning dan si pria meminta ganti rugi 50 persen. 

Ia juga meminta ganti rugi biaya yang ia dan keluarganya keluarkan untuk merawat ibu si perempuan yang sedang dirawat di rumah sakit. 

Dan ketika ibu si perempuan meninggal, pria itu dan kedua orang tuanya membantu menutupi kekurangan biaya pemakaman. Dan kini ia meminta agar uangnya dikembalikan. 

Namun demikian, tidak diketahui apakah si perempuan bersedia mengembalikan seluruh biaya tersebut.