Sungai Asahan Meluap, Ribuan Rumah Warga Terendam Banjir

PARBOABOA, Asahan - Ribuan rumah warga terendam banjir di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Ada sekitar 13.652 jiwa yang terdampak banjir tersebut, Senin (29/11/2021).

Sekretaris BPBD Kab Asahan Jhony H Sihotang menyebutkan bahwa banjir telah merendam 16 Desa yang ada pada 6 Kecamatan di Kabupaten Asahan. Enam Kecamatan tersebut yakni:

Kec Simpang Empat - Desa Sei Dua Hulu, Desa Sungai Lama, Desa Simpang Empat.
Kec Seidadap - Desa Perkebunan Sei Dadap III/IV.
Kec Tinggi Raja - Desa Piasa Ulu, Desa Tinggi Raja, Desa Terusan Tengah, Desa Sidomulyo, Desa Teladan
Kec Buntu Pane - Desa Ambalutu, Desa Sei Silau Timur, Desa Karya Ambalutu.
Kec Setia Janji - Desa Sei Silau Tua, Desa Bangun Sari, Desa Sei Silau Barat.
Kec Teluk Dalam - Desa Teluk Dalam

Ada total sekitar 3.557 KK atau 13.652 jiwa yang terdampak akibat banjir tersebut.

“Total korban sebanyak 3.557 KK atau 13.652 jiwa, dan mengungsi sebanyak 206 KK atau 720 jiwa,” ungkap Jhony.

Meskipun demkian, beberapa wilayah sudah mengalami penyurutan air dan tetap harus diwaspadai mengingat curah hujan yang tinggi saat ini.

Kepala BPBD Asahan, Asrul Wahid meminta warga di dua desa tersebut untuk siaga, karena diprediksi hujan akan mengguyur Kabupaten Asahan beberapa hari ke depan.

Wahid juga mengatakan bahwa sepekan ini air Sungai Asahan terus meluap di Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat.

“Akibat debit air yang tinggi dan derasnya arus Sungai Asahan, dikhawatirkan air di tanggul akan meluap dan menyebabkan ketinggian banjir semakin bertambah,” ujarnya.

Wahid menuturkan BPBD telah mendirikan tenda darurat dan mengimbau warga untuk tetap siaga dan harus mengungsi jika ketinggian air terus bertambah.

"BPBD saat ini telah memberikan bantuan logistik kepada para terdampak guna kebutuhan dapur umum hingga air bersih,” sebut Wahid.

Sebelumnya, banjir juga terjadi di Tanjungbalai dan menggenangi rumah warga selama 4 hari.

Dia mengatakan banjir telah terjadi sejak Sabtu (20/11) yang merendam 10 Kelurahan di Tanjung Balai disebabkan meluapnya Sungai Asahan , Sungai Bandar Jaksa, dan Sungai Bandar Jepang.