PARBOABOA, Jakarta – Gelaran turnamen Asian Games 2022 Hangzhou telah resmi ditutup pada Minggu, (08/10/2023).
Hasilnya, Indonesia finis di peringkat ke-13 dengan raihan total 36 medali yang meliputi 7 emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
Cabang olahraga (cabor) dragon boat merupakan sektor terbanyak sumbang medali dengan total 6 keping, meliputi 1 emas, 4 perak, dan 1 perunggu.
Disusul oleh cabor wushu, panjat tebing, dan menembak yang masing-masing memperoleh 5 medali.
Kemudian sepaktakraw dan rowing yang masing-masing sumbang 3 medali. Dibayangi oleh cabor archery serta cycling dengan 2 medali.
Sedangkan untuk 1 medali masing-masing disumbang oleh cabor skateborading, tenis, soft tennis, weightlifting, dan karate.
Namun, hasil akhir itu rupanya meleset dari target yang diberikan. Di mana, kontingen Indonesia harusnya membawa pulang 12 medali emas dan finis di peringkat ke-12.
Selain itu, kegagalan dalam memenuhi target juga terjadi pada cabor bulutangkis. Mereka gagal sumbang medali emas untuk Indonesia.
Hal itu menjadi semakin memprihatinkan ketika cabor bulutangkis sama sekali tidak memperoleh medali dalam turnamen Asian Games 2022.
Padahal, sektor bulutangkis tidak pernah absen untuk membawa pulang medali sejak cabor ini dipertandingkan pada tahun 1862.
Atas hasil tersebut, Ketua Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menilai jika evaluasi harus segera dilakukan demi perkembangan olahraga Tanah Air.
Terlebih, kata dia, penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024 hanya tinggal satu tahun dan kualifikasinya pun sudah mulai berjalan.
Kendati demikian, Okto memberikan apresiasinya kepada cabor menembak yang telah memperoleh 2 medali emas.
Pasalnya, sejak cabor menembak dipertandingkan pada tahun 1954, baru kali ini mendapat medali emas.
Tambahan informasi, Olimpiade Paris 2024 akan diselenggarakan pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 dengan mempertandingkan 329 nomor dari 32 cabang olahraga.
Editor: Maesa