PARBOABOA, Bogor – Ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) Seri 4 yang digelar pada Sabtu dan Minggu (16-17/10) berlangsung tanpa penonton umum karena dalam situasi pandemi virus corona. Pada ajang yang digelar di sirkuit Sentul Internasional itu, pebalap Alvin Baharr keluar sebagai pemenang. Alvin meraih superpole pada kualifikasi Kejurnas ITCR Max 1600.
Yang menarik perhatian, ajang itu diikuti oleh seorang pebalap wanita bernama Canya Prasetyo. Pembalap berumur 21 tahun ini tampil unutk pertama kalinya di ISSOM. Sebelumnya dia ikut dalam berbagai kejuaraan slalom dan rally hingga kemudian dipercaya oleh Honda Racing Indonesia untuk turun di kelas Honda Brio Speed Challenge dan Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1200.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengatakan, ISSOM Seri-4 memperlombakan 10 kelas, antara lain Mercedes One Make Race Championship yang dimenangkan Tomi Hadi dari Gazpoll W204CI Racing Team. Kemudian Euro Touring Car Championship yang dimenangkan Sunny TS dari Jakarta Ban Racing. Dan Indonesia Touring Car Race Max (Kejurnas) kategori Master, yang dimenangkan oleh pebalab kawakan Alvin Bahar dari Honda Racing Indonesia.
Ketua IMI menyoroti prestasi Canya Prasetyo yang merupakan satu-satunya pebalap wanita yang turun di ISSOM 2021.
"Ada hal yang menarik di ISSOM 2021 ini. Canya Prasetyo, puteri dari Ketua DPRD DKI Jakarta merupakan pembalap wanita satu-satunya yang turun di ISSOM tahun 2021. Dia berhasil menorehkan prestasi dengan finish di posisi kedua dalam kategori Rookie dalam kelas Honda Brio Speed Challenge," ulas Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo.
Bamsoet yang juga menjabat ketua MPR RI itu mengatakan gelaran ISSOM Seri ke-4 2021 ini turut serta diramaikan oleh Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) dengan melakukan parade/victory lap. Parade itu diikuti puluhan kendaraan antik dari berbagai tipe, mulai dari BMW, Mercedes Benz, Porsche hingga Chrysler Imperial Crown. Dalam parade lap, turut serta antara lain Tinton Soeprapto, Roy Suryo, Ronny Arifudin, Bambang Ruseffendi, Reydonnyzar Moenek serta Junaidi Elvis.
