PARBOABOA, Jakarta – Sejumlah Warga di Kota Gorontalo merasa terkejut dan berhamburan keluar rumah setelah adanya gempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut pada Minggu (17/7/2022) pukul 20.58 sekitar WIB.
Pada saat terjadi gempa suasana Kota Gorontalo tengah terjadi hujan intensitas tinggi.
“Kami sedang bersama teman komunitas di warung kopi, tiba-tiba gempa terjadi,” kata Indra Dunggio, warga Kota Gorontalo.
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa yang mengguncang wilayah Bonebolango, Gorontalo berkuatan magnitudo 5,3.
“Episenter terletak pada koordinat 0,07° LS:123,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 67 Km arah Barat Daya Bone Bolango, Gorontalo pada kedalaman 107 Km,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno.
Bambang menyampaikan, dengan memperhatikan lokasi episenter kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Sulawesi.
Adapun hasil mekanisme sumber menunjukan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (trust fault).
Bambang juga menjelaskan gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Gorontalo dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Utara, Gorontalo, dan Boalemo dengan skala intensitas III MMI.
Gempa ini turut dirasakan di Kota Gorontalo dengan kekuatan III-IV MMI, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Utara, Gorontalo, Boalemo III MMI, Luwuk II-III MMI dan Morowali II MMI.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” tulis Bambang.
Hingga pukul 21.20 Wita hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Dengan demikian, BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat Gorontalo agar tidak panik dan tak termakan isu hoax terkait gempa.