PARBOABOA, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi dalam sepekan terakhir.
Dilansir dari akun Twitter resmi @BPPTKG, tercatat jika setidaknya ada 130 kali Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava dengan ketinggian jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya selama pengamatan 23-29 Juni 2023.
Dalam periode yang sama, Gunung Merapi turut meluncurkan guguran lava sebanyak 1 kali ke arah barat laut dengan ketinggian jarak luncur mencapai 300 meter.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan jika selama sepekan terakhir itu, terdengar sebanyak 38 kali suara guguran dari pos Babadan.
Guguran lava itu, lanjut dia, terdengar mulai dari intensitas kecil hingga sedang.
“Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 130 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong) dengan jarak luncur maksimal 2.000 m dan 1 kali ke arah barat laut (hulu Kali Senowo) dengan jarak luncur 300 m,” ucap Agus Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya dilansir Selasa (27/6/2023).
“Suara guguran terdengar 38 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Agus menyebut bahwa aktivitas kegempaan cukup tinggi di gunung tersebut.
Dalam sepekan terakhir, Gunung Merapi mengalami 105 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 465 kali gempa Fase Banyak (MP), 814 kali gempa Guguran (RF), 16 kali gempa Tektonik (TT) dan 2 kali gempa Frekuensi Rendah (LF).
Menurutnya, aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi, yakni berupa aktivitas erupsi efusif. Di mana, status aktivitas gunung pun ditingkatkan ke Siaga.
Adapun cuaca di gunung tersebut secara umum cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang dan sore hari berkabut.
Terlihat ada asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal.
Editor: Maesa