PARBOABOA – Setiap tahunnya, seluruh umat Kristiani memperingati Hari Paskah. Peringatan ini ditandai dengan banyaknya ucapan selamat paskah, lomba menghias telur, dan serangkaian kegiatan lainnya yang identik dengan perayaan Paskah.
Hari Paskah sendiri adalah hari kebangkitan sekaligus pengampunan umat Kristen, di mana pada momen ini Sang Juru Selamat Yesus Kristus telah rela mati di kayu salib.
Hal inilah yang menjadikan setiap tahunnya Hari Paskah selalu dirayakan selain Hari Natal. Meski sudah diperingati setiap tahunnya, kerap sekali masih banyak orang yang belum memahami dan memaknai apa arti Paskah.
Untuk semakin memahaminya, di bawah ini Parboaboa sudah menjelaskan pengertian Hari Paskah adalah, sejarahnya singkat di dalam Perjanjian Lama dan Baru, dan rangkuman menarik lainnya. Jadi, simak ulasan kami sampai habis untuk mengetahuinya.
Pengertian Hari Paskah
Hari Paskah adalah peringatan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian-Nya di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Paskah sendiri diperingati di hari ketiga sejak kematian-Nya dan sering diperingati pada bulan April atau Minggu pertama usai bulan purnama pertama/sesusah titik bulan semi.
Kebangkitan ini dimaknai dengan penebusan dan pengampunan yang tidak bisa digantikan oleh apapun juga. Selain itu, kematian-Nya juga memberikan banyak harapan baru banyak harapan baru bagi umat-Nya seperti:
- Seluruh umat-Nya menjadi orang-orang yang beruntung karena hidup di dalam Kristus serta terpilih menjadi anak-anak Tuhan.
- Tidak binasa ketika mengikuti jejak Yesus dengan benar serta akan mnejadi hidup abadi bersama dengan-Nya.
- Kepercayaan yang dari pada Yesus tidak ada yang sia-sia dan hidup yang kita peroleh akan lebih baik lagi.
- Seluruh mujizat dan pemberitaan di dalam ayat injil adalah benar, sehingga sudah sepatutnya kita mempercayai-Nya.
- Sebagai umat Kristiani, kita telah terbebas dari siksaan maut dan dosa yang telah kita lalukan karena Tuhan telah menebus dosa kita.
Sejarah Hari Paskah
Tidak semata-semata dirayakan setiap tahun, Paskah memiliki sejarah dari perjanjian lama serta baru. Paskah sendiri berasal dari Latin Páscha yang jika diterjemahkan di dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Passover” atau melewatkan.
Penggunaan kata ini diperkirakan diambil dari kata Negara Yahudi, yakni “Keni” dan pemaknaannya diperbaharui lagi oleh bangsa Israel. Adapun makna dari kata ini diartikan sebagai terbebasnya negara Yahudi dari perbudakan bangsa Mesir.
Di sisi lain, sejarah Paskah memiliki 2 versi, yakni paskah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Untuk semakin memahami perayaan yang satu ini, tetap simak ulasan di bawah ini.
1. Sejarah Hari Paskah dalam Perjanjian Lama
Sejak dulu, perayaan Paskah sudah dilakukan oleh gereja-gereja. Namun, dulu Paskah tidak dirayakan dengan menghias telur ataupun kegiatan lainnya yang identik dengan Paskah seperti saat ini.
Paskah dalam Perjanjian Lama adalah perayaan pembebasan bangsa Israel dari Tanah Mesir yang saat itu terdapat suatu upacar. Upacara itu disebut sebagai “roti tidak beragi” dan “persembahan anak sulung” dengan upacara korban domba Paskah.
Dalam Injil Keluaran 12:14, 17, dan 21 juga disebutkan, rangkaian upacara pada arti Paskah dalam Perjanjian Lama adalah perintah Tuhan agar dikenal oleh Musa dan bani Israel.
Selain itu, Paskah dalam Perjanjian Lama adalah bayangan dari momen yang akan datang saat ini. Mengapa demikian? Di masa lalu, umat Allah merayakan Paskah dengan berbagai lambang.
Injil Kolose 2:17 dan Ibrani 10:1 juag mengatakan, hari raya paa masa Perjanjian Lama merupakan gambaran mengenai apa yang akan datang nantinya, yakni wujud Sang Juruselamat Yesus Kristus.
Di dalam tradisi Yahudi sendiri, Paskah dimaknai dengan puji-pujian, mengedarkan cawan anggur, dan membacakan injil dan mazmur. Nantinya, kepala keluarga akan memberikan puji-pujian sekaligus mengedarkan cawan angur pertama.
Makanan kecil pun akan dihidangkan nantinya setelah cawan anggur kedua dibagikan.
Kemudian, kitab suci akan disambut dengan nyanyian mazmur indah sambil membagikan roti yang tidak beragi, daging anak domba, dan kuah pahit. Lalu, cawan anggur ketiga akan diedarkan nantinya.
Setelah semuanya selesai, umat akan menyanyikan bagian kedua dari mazmur dan diakhiri dengan cawing anggur keempat sebagai bentuk perpisahan.
2. Sejarah Paskah dalam Perjanjian Baru
Berbeda dengan arti Paskah dalam Perjanjian lama, arti Paskah dalam Perjanjian Baru adlaah bentuk kasih, anugerah, dan kuasa Allah yang diberikan kepada umatnya.
Paskah dimaknai dengan luputnya dosa, kutukan, dan maut sekaligus pembebasan orang percaya dari perbudakan dosa serta memberikan kepastian akan janji kebangkitan kekal di akhir zaman, melalui kebangkitan Yesus Kristus.
Jika di dalam Perjanjian Lama arti Paskah adalah perayaan dengan upacara perjamuan makan roti tidak beragi, maka di dalam Perjanjian Baru hal tersebut dilakukan pada perjamuan malam.
Upacara memakan roti perjamuan merupakan persiapan penebusan Yesus, di mana Ia akan menjadi “Domba Paskah” yang disalibkan. Dalam tradisi gereja saat ini, upacara memakan roti tidak beragi juga menjadi salah satu kegiatan yagn dilakukan ketika umat bertemu dalam suatu persekutuan.
Arti Paskah dalam Perjanjian Baru juga dimaknai dengan Hari Sabat yang menjadi Hari Tuhan. Dahulu, umat merayakan hari “Sabat” sebagai hari yang dirayakan sebelum matahari terbenam di hari Jumat hingga pada malam Sabtu.
Perayaan ini cukup ketat dulunya diikuti oleh umat Yahudi dalam praktik umat Kristiani, terlebih umat Yahudi Kristen.
Setelah peristiwa Kebangkitan Yesus, hari ini kemudian diubah menjadi “hari Tuhan” yang dirayakan setiap hari Minggu dan membuktikan bahwa peristiwa kebangkitan Yesus terjadi di dalam sejarah.
Ibadah yang Dilakukan dalam Peringatan Paskah
Dalam merayakannya, Paskah memiliki serangkaian ibadah yang wajib diikuti oleh umat Kristiani. Rangkaian ibadah itu antara lain adalah:
1. Minggu Palma
Minggu Palma adalah peringatan dalam liturgi Gereja Kristen terlebih Katolik Roma yang dilakukan pada hari Mingu sebelum Paskah. Peringatan ini dikenang sebagai masuknya Yesus ke Kota Yerusalem dan dielu-elukan oleh banyak orang seperti tertulis di dalam 4 injil, yakni Markus 11:1-11, Lukas 19:28-44, Matius 11:1-11, dan Yohanes 12:12-19.
Minggu ini disimbolkan dengan daun palem yang berarti kemenangan dan kematian. Tidak hanya mengenang keberhasilan Yesus dalam memasuki kota suci Yerusalem, namun Minggu ini juga dikenang sebagai hari kesengsaraan Yesus.
Hal inilah yang kerap membuat setiap kali melakukan ibadah di Minggu Palma, akan ada pembacaan kisah-kisah sengsara dari Yesus yang diambil dari Injil.
2. Jalan Salib
Ketika merayakan Paskah, tentu kerap kali kita melihat banyak kegiatan Jalan Salib atau yang juga dikenal sebagai Via Dolorosa atau jalan penderitaan. Dalam kegiatan ini digambarkan penderitaan yang dirasakan oleh Yesus dengan tradisi 14 perhentian atau stasi, yakni:
- Yesus dijatuhi hukuman mati
- Yesus memanggul salib
- Yesus jatuh untuk pertama kalinya
- Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
- Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
- Wajah Yesus diusap oleh Veronika
- Yesus jatuh untuk kedua kalinya
- Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
- Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
- Pakaian Yesus ditanggalkan
- Yesus disalibkan
- Yesus wafat di kayu salib
- Yesus diturunkan dari salib
- Yesus dimakamkan
- Tidak jarang di beberapa gereja kerap menambahkan stasi ke-15 yakni kebangkitan Yesus, namun hal tersebut tidak termasuk di dalam bagian Jalan Salib.
3. Kamis Putih
Seperti namanya, Kamis Putih atau Kamis Suci adalah Kamis sebelum Jumat Agung di dalam rangkaian perayaan Paskah. Di dalam perayaan ini, umat Kristiani memiliki tradisi Perjamuan Malam Terakhir, di mana biasanya jemaat Katolik akan dicuci kakinya oleh Pastur sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki pada murid-Nya dalam perjamuan terakhir.
4. Jumat Agung
Setelah Kamis Putih, terdapat Jumat Agung yagn dirayakan ketika hari Jumat sebelum Minggu Paskah. Jumat Agung ditandai dengan peringatan penyaliban Yesus sekaligus wafat-Nya di bukin Golgota.
5. Hari Pentakosta
Selanjutnya terdapat Hari Pentakosta atau Minggu Putih yang disebut sebagai hari raya umat Kristiani. Harii ni diperingati sebagai mengenang peristiwa turunnya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem yang terjadi usai 50 hari kebangkitan Yesus Kristus.
Makna Hari Raya Kebangkitan Yesus (Paskah)
Melalui kebangkitan ini, seluruh umat Kristiani diharapkan dapat memahami dan memaknai Hari Paskah. Adapun makna dari perayaan ini adalah:
- Keluar dari jalan gelap atau sesat ke jalan yang benar
- Mulai bangkit dari kehidupan lama yang negatif ke ke kehidupan baru yang positif
- Mulai berdampak baik ke orang lain serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi
- Menekankan bahwa setiap saat, Tuhan lah pegangan dan dasar dalam melakukan sesuatu
- Batu sandungan sudah hilang sehingga jalan menuju kebenaran semakin terbuka
Dewasa ini, umat Kristiani di seluruh dunia memaknai Paskah sebagai bentuk mengakui dan memuji atas kebangkitan Yesus Kristus dari kematian. Semoga kita dapat memaknai Hari Paskah dengan baik dan berjalan di dalam kehendak Tuhan.