Mendekati akhir tahun, sejumlah ajang penghargaan seperti Game of The Year 2021 dan Steam Awards 2021 telah digelar untuk mengumumkan daftar nominasi game terbaik dan game terburuk dalam satu tahun terakhir.
Ada banyak game keren dan layak jajal yang dirilis sepanjang 12 bulan terakhir. Tentu saja, tidak semua game yang dirilis langsung bisa mencuri hati para gamer, baik yang pro maupun noob.
Sebab game terbaru 2021 memiliki kualitas dari yang AAA sampai indie. Tapi ketika ada sesuatu yang dianggap bagus, maka ada pula yang dianggap tidak bagus.
Metacritic, situs agregator skor suatu media hiburan, telah mengumpulkan 10 game dengan rating terburuk mulai dari 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021.
Pada daftar tersebut, hanya game dengan lebih dari 7 review media profesional dihitung, sisanya ditinggalkan karena masih dianggap belum konklusif secara angka.
Berikut daftar 10 game terburuk 2021 versi Metacritic beserta skornya (dari urutan terendah ke tertinggi) adalah:
1. eFootball 2022 (PC) - 25
2. Balan Wonderworld (Switch) - 36
3. Werewold: The Apocalypse - Earthblood (PS4) - 42
4. Taxi Chaos (PS4) - 42
5. Of Bird and Cabe (PC) - 44
6. Grand Theft Auto: The Trilogy - The Definitive Edition (Switch) - 47
7. I Saw Black Clouds (PS4) - 48
8. Arkham Horror: Mother's Embrace (PC) - 48
9. Demon Skin (PC) - 48
10. Necromunda: Hired Gun (PS4) – 49
Berdasarkan data tersebut, eFootball 2022 di PC menduduki peringkat pertama dalam daftar 10 game terburuk tahun 2021 versi situs Metacritic.
Game besutan Konami ini mendapat skor 25, paling rendah berdasarkan penilaian yang diberikan reviewer di Metacritic.
Belum lama sejak peluncuran perdananya, eFootball 2022 langsung mendapatkan ulasan negatif karena dianggap telah menyajikan kualitas grafis yang sangat buruk.
Sebagai informasi, pada November lalu Konami mengumumkan bakal me-refund bagi para pemain yang sudah melakukan transaksi untuk pembelian DLC di eFootball 2022. Alasannya, mereka belum bisa merilis update v1.0.0 untuk para pemain.
Selain itu, tanpa alasan yang begitu jelas, Konami mengubah nama PES (Pro Evolution Soccer) menjadi eFootball.
Mungkin nama baru ini dimaksudkan untuk memperlihatkan komitmen mereka di rana eSport. Namun apapun alasannya, pembuka brand baru ini tidaklah mulus sama sekali.
Dari hari pertama rilisnya, eFootball seketika menjadi lelucon di sosial media karena deretan glitch konyol yang terjadi mulai dari wajah pemain yang terlalu berlebihan ekspresinya dan animasi yang di luar nalar, hingga pemain yang bisa ditelan tanah.
Visualisasi karakter dalam eFootball 2022, menurut sejumlah pemain, dinilai nampak tidak realistis dan sangat jauh berbeda dengan karakter aslinya.
Jadi game terburuk 2021, Konami akhirnya berjanji akan memperbaiki game lewat patch besar yang dimana ditunda hingga tahun depan.
Selain mempermasalahkan segi tampilan, tak sedikit dari pemain yang juga mempermasalahkan minimnya konten yang tersedia di dalam game.
Game yang merupakan rebrand dari judul Pro Evolution Soccer (PES) ini bahkan turut mendapat ulasan yang buruk di situs distribusi game milik Valve, Steam Score.
Meskipun pembaruan v.1.0.0 ditunda, Konami mengumumkan masih akan menggulirkan update v0.9.1 untuk para pemain eFootball 2022. Pembaruan ini disebut akan memperbaiki sejumlah bug yang ada di game tersebut.
Itulah daftar game terburuk 2021 versi Metacritic yang dirilis beberapa waktu lalu.