PARBOABOA, Jakarta – Korban tewas akibat tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada Senin (6/3/2023) lalu, kini bertambah menjadi 48 orang.
Juru Bicara Tanggap Darurat, Patli Muhamad, mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, 47 jenazah telah teridentifikasi dan satu jenazah lainnya masih belum teridentifikasi. Selain itu, masih ada 6 orang yang belum ditemukan.
"48 orang, 47 teridentifikasi, satu belum teridentifikasi," kata Patli dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (13/3/2023).
Sementara itu, Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan melaporkan bahwa jumlah pengungsi telah meningkat menjadi 2.240 jiwa.
Seluruh pengungsi tersebut terbagi di enam lokasi, yaitu 436 jiwa di PLBN, 605 jiwa di Desa Payak, 136 jiwa di Desa Batu Berlian, 238 jiwa di SMA N 1 Serasan, 432 jiwa di Pelimpak, dan 393 jiwa di Airnusa.
Di sisi lain, Bupati Natuna, Wan Siswandi, telah memperpanjang masa Tanggap Darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Natuna mulai Senin ini hingga 15 Maret 2023.
“Hari ini sudah hari ketujuh masa tanggap darurat, sehingga kita harus putuskan untuk memperpanjang masa pencarian secara bertahap." ujar Bupati Natuna, Wan Siswandi dalam rapat Evaluasi hari ke 7 tanggap darurat, Minggu (12/3/2023).
Bupati Natuna mengatakan, tambahan waktu ini digunakan untuk beberapa langkah berikutnya, termasuk validasi data baik korban yang meninggal maupun korban terdampak.
“Hal yang kemudian harus menjadi fokus kita adalah penanganan pasca bencana. Bagaimana validasi dapat dilakukan dengan akurat agar korban dapat mendapatkan haknya sebagai korban bencana” sambungnya.