PARBOABOA, Jakarta - Malware merupakan ancaman serius bagi sistem komputer, jaringan, dan server.
Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang apa itu malware sangatlah penting.
Bagi beberapa individu, konsep malware mungkin masih terasa asing, tetapi perlu diingat bahwa malware dapat berfungsi tanpa izin dari pemilik komputer.
Dengan semakin seringnya penggunaan komputer dan internet, risiko infiltrasi malware dalam sistem komputer semakin meningkat.
Untuk menghindari potensi risiko ini, penting untuk memahami informasi penting seputar malware serta strategi pencegahan dan penanganannya.
Apa itu Malware?
Malware adalah singkatan dari malicious software, yang berarti program yang diciptakan khusus untuk menyusup ke dalam sebuah sistem tanpa sepengetahuan pemiliknya dan bertahan di sana untuk jangka waktu tertentu.
Malware sering kali menyamar sebagai perangkat lunak yang tidak berbahaya agar bisa menipu pengguna.
Dampak dari jenis perangkat lunak berbahaya ini jauh lebih signifikan bagi perusahaan daripada bagi pengguna perorangan.
Serangan malware terhadap sistem jaringan perusahaan dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan yang meluas, memerlukan upaya pemulihan besar di seluruh organisasi.
Kadang-kadang, malware dapat masuk ke komputer melalui email, unduhan dari internet, atau melalui program-program yang sudah terinfeksi sebelumnya.
Salah satu kejahatan komputer yang umum adalah pencurian informasi pribadi atau pembuatan pintu belakang ke komputer.
Dengan menggunakan pintu belakang ini, para pelaku dapat mengakses komputer tanpa izin.
Perangkat lunak yang memungkinkan tindakan ini tanpa izin pemiliknya dapat dikategorikan sebagai malware.
Selain disebut sebagai malware, perangkat lunak berbahaya ini juga dikenal dengan nama lain seperti badware, dan dalam dokumen hukum, sering disebut sebagai kontaminasi komputer.
Jadi, ketika melihat istilah tersebut, hal itu sebenarnya adalah cara lain untuk mengacu pada jenis ancaman yang sama.
Jenis - Jenis Malware
Dalam era digital saat ini, berbagai perangkat lunak berbahaya menjamur, menghadirkan tantangan yang semakin rumit dan berbahaya.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap jenis-jenis malware yang terus berkembang.
Penelitian menunjukkan bahwa trojan dan worm adalah jenis malware yang paling umum saat ini, sementara jumlah virus menurun.
Selain itu, malware juga mulai mengincar perangkat mobile seperti smartphone dan tablet.
Terdapat situasi di mana malware telah dipasang sebelumnya pada perangkat tersebut.
Namun, apa sebenarnya jenis-jenis malware dan bagaimana mereka diklasifikasikan?
Virus
Virus dalam perangkat lunak telah lama menjadi ancaman. Pada tahun 1949, John von Neumann menjadi salah satu pelopor yang memulai penelitian akademis tentang teori replikasi diri program komputer.
Pada tahun 70-an, contoh pertama dari virus, atau program yang dapat diklasifikasikan sebagai virus, mulai terdeteksi.
Karakteristik utama dari sebuah program agar dianggap sebagai virus adalah kemampuannya untuk mereplikasi diri.
Virus menyebar dengan mendistribusikan salinan programnya sendiri melalui berbagai cara.
Salah satu fitur uniknya adalah kemampuannya untuk menyembunyikan diri di dalam sistem, sulit dikenali tanpa menggunakan perangkat keamanan khusus seperti antivirus.
Virus bersembunyi di dalam sistem, bekerja tanpa meninggalkan jejak yang jelas.
Virus biasanya tersembunyi di dalam file komputer. Untuk menjalankan tugasnya, komputer harus menjalankan file tersebut, yang berarti menjalankan kode virus.
Pada dasarnya, virus adalah kode atau program menular yang menempel pada perangkat lunak lainnya, seringkali memerlukan interaksi manusia untuk menyebar lebih lanjut.
Virus diklasifikasikan berdasarkan tempat mereka ditemukan, apakah dalam binary executables, file data, atau di boot sector dari hard drive sistem tertentu.
Trojan
Trojan adalah jenis malware yang sangat meresahkan karena menyamar sebagai program yang tampak bermanfaat bagi komputer.
Mereka menyebar dengan bewujud software biasa, menarik pengguna untuk menginstalnya di PC mereka.
Istilah Trojan diambil dari kisah legendaris kuda kayu dalam mitologi Yunani, yang digunakan untuk menyerang kota Troy secara diam-diam.
Trojans di dunia komputer beroperasi dengan cara yang mirip, menyerang sistem tanpa terdeteksi.
Biasanya, Trojan memiliki payload berupa backdoor yang memberikan penyerang akses ilegal ke komputer yang terinfeksi.
Ini memungkinkan penjahat siber untuk mengambil alih kontrol dan mengakses informasi pribadi seperti alamat IP, kata sandi, dan rincian akun bank pemilik komputer.
Trojan merupakan ancaman serius terhadap keamanan digital karena mampu mengakibatkan kerusakan besar dan kerugian finansial yang signifikan bagi para korban yang kurang waspada.
Oleh karena itu, pengguna perlu memperhatikan tanda-tanda infeksi Trojan dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi data pribadi dan sistem mereka.
Ransomware
Ransomware dikenal sebagai salah satu jenis perangkat lunak berbahaya yang paling merusak dan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Ransomware mengunci akses ke data korban dan mengancam akan mempublikasikan atau menghapusnya jika tebusan tidak dibayar.
Bahkan jika tebusan dibayar, tidak ada jaminan bahwa akses data akan dikembalikan atau data tidak akan dihapus.
Malware jenis ini menyerang dari dalam, mengunci komputer dan membuatnya tidak bisa digunakan.
Ransomware bervariasi dalam kompleksitasnya, dari yang hanya mengunci sistem hingga yang mengenkripsi file korban, memaksa pembayaran tebusan untuk mendekripsinya.
Awalnya populer di Rusia, ransomware kini menyebar secara internasional, sering kali menggunakan Trojan yang menyamar sebagai file sah.
Meskipun pemerasan digital sudah ada sejak akhir 80-an, ransomware mulai menonjol sejak kemunculan mata uang digital pada akhir 2013.
Banyak perusahaan keamanan menganggap ransomware sebagai ancaman cyber paling berbahaya, dengan pendeteksian dan penghapusannya yang sangat rumit.
Serangan ransomware pada platform mobile juga mengalami peningkatan, termasuk varian seperti Fusob yang menggunakan intimidasi untuk memaksa korban membayar tebusan.
Worm
Worm adalah jenis malware yang bisa menyebar dengan cepat dan mandiri. Berbeda dengan virus, worm tidak perlu masuk ke dalam file yang sudah ada untuk menyebar.
Worm adalah program yang berdiri sendiri dan bisa menggandakan diri dalam komputer tanpa harus menginfeksi file tertentu.
Mereka sering kali menargetkan file sistem operasi dan dapat mengakibatkan drive komputer menjadi kosong.
Perbedaan utama antara worm dan virus adalah cara mereka bekerja. Virus menyisipkan diri ke dalam file yang sudah ada, sementara worm hanya masuk ke komputer dan menyebar dari satu ke yang lain.
Biasanya, worm menyebar melalui email dan pesan instan, menggunakan jaringan komputer untuk mencapai targetnya.
Worm membatasi aktivitasnya sesuai dengan kemampuan aplikasi yang membantu pergerakannya.
Meskipun beberapa worm hanya dirancang untuk menyebar tanpa mengubah sistem yang mereka lewati, dampaknya bisa sangat mengganggu karena meningkatkan lalu lintas jaringan.
Contoh worm yang pernah dikenal antara lain Melissa, Morris, Mydoom, Sasser, Blaster, dan Myife.
Dengan kemampuannya menyebar dengan cepat, worm menjadi salah satu jenis malware yang perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan gangguan besar pada sistem komputer dan jaringan.
Rootkit
Rootkit adalah perangkat lunak yang dirancang untuk memungkinkan malware mengumpulkan informasi secara diam-diam.
Jenis malware ini bekerja di latar belakang, sehingga pengguna tidak akan curiga terhadap keberadaannya.
Rootkit berfungsi seperti pintu belakang bagi malware, memungkinkan mereka masuk dan mengganggu sistem komputer.
Hacker sering menggunakan rootkit untuk menyusup ke sistem, baik secara otomatis maupun dengan menggunakan hak administrator yang diperoleh.
Mendeteksi rootkit tidak mudah, karena sering kali dapat mengalahkan perangkat lunak pendeteksi.
Menghapus rootkit juga bisa menjadi sangat sulit, terutama jika sudah berada di dalam kernel sistem operasi.
Kadang, menginstal ulang sistem operasi adalah satu-satunya cara untuk benar-benar menghapus rootkit yang canggih.
Keylogger
Keylogger adalah program yang mengkhawatirkan karena menyimpan semua yang diketik pada keyboard.
Walaupun keyloggers biasanya tidak bisa merekam input dari keyboard virtual atau perangkat input lain, risiko terbesar ada pada keyboard fisik yang mudah diserang malware ini.
Keyloggers diam-diam mengumpulkan informasi yang diketik pengguna dan mengirimkannya kepada penyerang.
Dengan data dari keyloggers, penyerang bisa mudah mendapatkan informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, dan rincian kartu kredit.
Ancaman dari keyloggers menekankan pentingnya kesadaran tentang keamanan digital saat menggunakan komputer.
Grayware
Grayware adalah istilah yang mulai dikenal pada tahun 2004. Istilah ini merujuk pada aplikasi dan file yang tidak diinginkan, meski tidak secara langsung dianggap sebagai malware.
Walaupun tidak seberbahaya malware, grayware bisa memperlambat kinerja komputer dan menimbulkan risiko keamanan.
Program-program grayware sering mengganggu dan tidak diinginkan. Beberapa di antaranya bahkan dapat memantau sistem dan mengirim informasi ke pihak yang tidak sah.
Ada dua jenis utama grayware: adware dan spyware. Hampir semua perangkat lunak antivirus komersial dapat mendeteksi program-program ini.
Antivirus menyediakan opsi untuk mendeteksi, mengkarantina, dan menghapus grayware yang menghasilkan iklan yang mengganggu.
Meskipun grayware tidak seberbahaya malware, ia tetap menjadi ancaman bagi keamanan digital dan kinerja komputer.
Spyware
Spyware adalah perangkat lunak yang memata-matai pengguna secara terus-menerus.
Tujuan utamanya adalah memantau aktivitas internet pengguna untuk mengirimkan iklan.
Selain itu, spyware juga berfungsi untuk mengumpulkan informasi tentang sebuah organisasi tanpa sepengetahuan mereka, kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pihak lain.
Spyware menjadi ancaman serius bagi privasi online dan keamanan data karena bisa mengumpulkan informasi sensitif tanpa sepengetahuan pengguna atau pemilik data.
Adware
Meskipun telah menjadi umum dalam perangkat lunak saat ini. Adware merupakan program yang didukung oleh iklan, seringkali menampilkan iklan dalam bentuk popup dan windows yang sulit ditutup.
Meskipun dianggap sebagai salah satu jenis malware yang relatif tidak berbahaya, adware dirancang khusus untuk menampilkan iklan di komputer pengguna, yang sering mengganggu pengalaman pengguna.
Penggunaan adware semakin meluas, terutama di perangkat seluler, di mana beberapa produsen ponsel murah dari China menginstal adware secara bawaan pada perangkat mereka.
Rogue Security Software
Rogue Security Software, juga dikenal sebagai rogue antimalware, adalah perangkat lunak yang mengklaim sebagai solusi keamanan bermanfaat, tetapi sebenarnya tidak.
Dengan antarmuka yang menyerupai perangkat lunak keamanan asli, mereka berupaya membingungkan pengguna untuk melakukan tindakan yang tidak tepat.
Tujuan utama dari Rogue Security Software adalah menipu pengguna agar percaya bahwa komputer mereka terinfeksi oleh ancaman yang serius.
Ini mengarahkan mereka untuk menginstal atau membeli perangkat lunak keamanan palsu.
Meskipun diklaim dapat membersihkan malware, program ini malah menambah masalah dengan peringatan palsu tentang infeksi.
Selain itu, mereka sering mendorong pengguna untuk membeli versi berbayar dengan janji-janji peningkatan dari versi gratisnya.
Salah satu ciri khas dari perangkat lunak ini adalah kemampuannya untuk menanam diri dalam sistem dengan kuat, sehingga sulit untuk dihapus.
Browser hijacker
Browser hijacker merupakan perangkat lunak tak diinginkan yang mengubah pengaturan browser web tanpa izin pengguna.
Biasanya, ini menyebabkan munculnya iklan tak diinginkan dan perubahan pada halaman beranda atau pencarian menjadi yang dikendalikan oleh hijacker.
Backdoor
Backdoor dalam konteks software atau sistem komputer adalah sebuah pintu masuk tersembunyi yang memungkinkan administrator untuk melakukan troubleshoot atau perawatan sistem.
Namun, istilah ini juga dapat merujuk pada pintu belakang rahasia yang sering dimanfaatkan oleh hacker dan agen intelijen untuk mendapatkan akses ilegal.
Bahaya Serangan Malware
Malware, sebagai senjata digital yang merajalela, tidak hanya menginfeksi website dan perangkat, tetapi juga menimbulkan sejumlah dampak buruk yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari serangan malware yang perlu diwaspadai:
1. Defacement Website
Malware dapat mengubah tampilan website dengan konten yang tidak relevan, yang dapat menurunkan reputasi situs dan mendorong pengunjung untuk meninggalkannya.
2. Iklan yang Tidak Relevan
Infeksi malware sering kali menyebabkan munculnya iklan yang aneh di web browser atau perubahan tiba-tiba dalam mesin pencari, menandakan adanya infeksi yang perlu diatasi dengan scan antivirus.
3. Penurunan Peringkat di SERP
Setelah mengalami defacement dan tingginya tingkat bounce rate, peringkat situs pada halaman hasil mesin pencari (SERP) dapat turun secara signifikan.
4. Kesulitan Akses ke Website
Serangan malware pada website dapat mengakibatkan pencurian akses pengguna dan data login. Untuk mengurangi risiko ini, disarankan untuk secara rutin mengganti URL login WordPress guna meningkatkan keamanan.
5. Pencurian Data Sensitif
Malware bisa meretas dan mencuri data penting seperti informasi login, akun email, informasi kartu kredit, dan akun keuangan lainnya. Data yang dicuri dapat dieksploitasi untuk kejahatan lainnya.
Perbedaan antara Anti-Malware dan Antivirus
Pada awalnya, istilah antivirus merujuk pada software anti-malware di tahun 90-an, dengan fokus utama pada jenis-jenis malware seperti worm atau trojan versi lama.
Seiring dengan perkembangan internet, perlindungan semakin menjadi kebutuhan mendesak karena pesatnya pertumbuhan malware.
Antivirus yang sebelumnya hanya fokus pada virus klasik menjadi kurang efisien seiring dengan munculnya ancaman baru seperti ransomware dan spyware yang lebih berbahaya.
Perubahan ini memunculkan istilah anti-malware, yang tidak hanya mengenali virus lama tetapi juga melibatkan pendeteksian dan perlindungan terhadap ancaman baru serta evolusi malware.
Apa Itu Anti-Malware?
Anti-malware adalah perangkat lunak yang dipasang di komputer untuk secara aktif mendeteksi dan menghapus berbagai jenis malware.
Melalui pemindaian terus-menerus, anti-malware memeriksa setiap data atau file yang masuk ke sistem, mengidentifikasi kemungkinan malware, dan menghilangkannya.
Mengatasi Ancaman Malware
Malware saat ini semakin maju dan memerlukan langkah pencegahan yang lebih hati-hati.
Berikut adalah beberapa langkah untuk melindungi diri dari serangan malware:
Gunakan Software Antivirus/Antimalware
Pastikan perangkat lunak antivirus atau anti-malware terinstal dan aktif di sistem Anda. Lakukan pemindaian secara teratur dan aktifkan firewall.
Hindari Klik Link Sembarangan
Jangan klik link atau lampiran email tanpa pertimbangan. Pastikan keamanan konten sebelum mengklik, terutama dari sumber yang tidak dikenal.
Berhati-hati saat Menginstal Software
Perhatikan proses instalasi software baru dengan baik. Trojans sering memanfaatkan trik sosial untuk menginfeksi sistem.
Pastikan Sistem Operasi Up-to-Date
Selalu perbarui sistem operasi dan perangkat lunak untuk mengurangi risiko infeksi dan memastikan keamanan terbaru.
Lakukan Backup Secara Rutin
Rutinlah melakukan backup data untuk mengurangi risiko kehilangan data akibat serangan ransomware.
Gunakan Password yang Kuat
Gunakan kata sandi kuat dan perbarui secara berkala. Layanan manajemen kata sandi dapat membantu mengelola dengan aman.
Nonaktifkan Pop-Up dan Instal Anti-Malware yang Berkualitas
Matikan pop-up pada browser dan pasang perangkat lunak anti-malware yang mampu melawan adware.
Editor: Norben Syukur