PARBOABOA - Sinopsis One Punch Man Chapter 164 menceritakan tentang bagaimana Garou mode Monster akhirnya menyerah untuk menjadi yang terkuat setelah berhadapan dengan Babang Botak Saitama.
One Punch Man Chapter 164 oleh Murata Sensei ini berjudul “Tinju Luar Biasa yang Diarahkan Pada Dewa” dengan cover yang memperlihatkan wujud monster terbaru dari Garou.
Awal scene pada chapter ini memperlihatkan pertarungan antara Botak Terkuat di Bumi, Saitama dengan Garou sang Pemburu Pahlawan. Saitama tengah diserang bertubi-tubi oleh Garou wujud Monster Sempurna dengan tambahan tangan, sayap, batok kepala, dan tanduk yang keras.
Sayangnya, tak satupun serangan tersebut berhasil mengenai Saitama. Ya jelas dong, mamang Botak gitu loh!
Namun, pada suatu kesempatan, Garou berhasil meraih bagian dada Saitama dan mendorongnya dari udara menuju ke sebuah gunung. Gunung tersebut luluh lantak, bahkan hingga masuk ke bagian kulit bumi.
Serangan Garou tersebut ternyata menghasilkan sebuah gelombang yang sangat besar, bahkan hingga mencapai inti bumi dan merebah ke sisi lain bumi. Hal tersebut membuat medan magnet dan gravitasi bumi mulai menggila.
Bahkan, Pahlawan No.1 Blast yang tengah berada di dimensi lain merasakan hal tersebut dan mengatakan bahwa ruang waktu di bumi mulai kacau. Gila ga tuh efeknya?
Untuk mengetahui penyebabnya, Blast kemudian membuka sebuah portal yang memperlihatkan kondisi bumi. Di waktu yang bersamaan, Blast dan beberapa orang yang ada di dimensi lain tersebut tercengang melihat bentuk bumi yang mulai melar.
Efek pukulan tersebut membuat lempeng bumi bergeser dan menyebabkan tsunami yang besar di sebuah lautan. Intinya, kondisi bumi benar-benar berantakan usai serangan itu.
Singkat cerita, scene berubah ke kondisi dimana Garou menekan tubuh Saitama dengan sekuat tenaga. Namun, Saitama tampak benar-benar santai seperti biasanya dan terlihat seperti tidak terjadi apa-apa.
Lalu, Saitama pun melepaskan kekuatan Consecutive Normal Punches ke arah Garou yang membuat murid Silver Fang itu merasa hancur dan malu.
“Bahkan memiliki tangan lebih banyak pun, aku masih tak bisa menandinginya,” ucap Garou di sela pukulan Saitama yang tengah mengarah ke arahnya.
Di pukulan terakhir, Saitama berhasil mengenai wajah Garou dan membuatnya terpental sangat jauh. Hal tersebut benar-benar membuat Garou merasa sangat hancur, merasa semua angan-angannya tentang Kekuatan, Kecepatan, Tehnik, Kreativitas, dan Serangan terasa sia-sia di hadapan babang Botak Saitama.
Garou merasa bahwa impiannya akan Kejahatan Absolute telah hancur. Kendati demikian, Garou tetap memaksa dirinya untuk memukul Saitama, dan benar saja hal tersebut adalah usaha yang sia-sia.
Saitama berhasil menghentikan tangan Garou dan menceramahinya tentang pertarungan yang sia-sia karena akan mengetahui hasil akhirnya.
“Sudah cukup, kau sendiri sudah tahu itu kan?” kata Saitama sembari menahan serangan Garou.
Pada manga One Punch Man Chapter 164 ini, Saitama benar-benar terlihat seperti tidak bertarung sama sekali. Ia hanya berusaha menenangkan hati Garou yang terus berpura-pura ingin menjadi monster.
Pada saat Saitama menghentikan serangan tersebut dengan mudah, Garou meminta Saitama untuk membunuh dirinya.
Namun, Saitama justru ingin mendengar cerita Garou tentang mengapa mantan murid Silver Fang tersebut sangat membenci sosok pahlawan.
Saitama pun seakan menjadi ibu peri yang ingin mendengar keluh kesal seseorang. Ia melihat sebuah gubuk kecil dengan kondisi setengah hancur dan membawa Garou ke sana untuk bercerita tentang permasalahan hidupnya. Dan One Punch Man Chapter 164 pun berakhir sampai di sini.
Pada bagian akhir, Saitama terlihat duduk dengan santai sembari mendengar Garou bercerita. Posisi duduk Garou pun sangat lucu, menekuk kedua kakinya layaknya seorang anak kecil yang lagi bercerita dengan orang tuanya.