PARBOABOA, Jakarta – Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau, Harry Goldenhart, melaporkan bahwa pada hari Senin (13/3/2023), dua jenazah korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, telah ditemukan.
Sehingga, total jumlah korban jiwa akibat bencana longsor tersebut mencapai 50 orang. Dari jumlah tersebut, satu jenazah masih belum teridentifikasi, sementara empat orang lainnya masih dalam proses pencarian.
"Sampai dengan hari ke-9 pencarian korban meninggal dunia akibat dari bencana alam tanah longsor yang sudah dievakuasi berjumlah 50 jenazah," ujar Harry, Selasa (14/3/2023).
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika mengatakan bahwa jumlah pengungsi akibat peristiwa tersebut mengalami penambahan.
“Ada penambahan dari jumlah 2.240 orang pada Minggu (12/3) menjadi 2.835 orang pada Senin (13/3),” kata Raja di Serasan, Senin.
Seluruh pengungsi tersebut terbagi di sebelas lokasi, yaitu di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan (340 orang), pengungsian Pelimpak (463 orang), pengungsian Kampung Hilir (63 orang), pengungsian Batu Berian (45 orang), pengungsian Desa Payak (552 orang).
Kemudian di pengungsian Tanjung Setelung (256 orang), pengungsian SMA Negeri 1 Serasan (238 orang), pengungsian Air Nusa (389 orang), pengungsian Jermalik (50 orang), pengungsian Arung Ayam (196 orang), dan pengungsian Air Ringau (243 orang).
Sebelumnya, longsor terjadi pada kampung di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, pada awal pekan lalu akibat cuaca ekstrem di wilayah tersebut. Bencana tersebut juga menyebabkan banyak rumah dan jalanan tertimbun longsor.