PARBOABOA – Klub tempat Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman bermain, FK Senica sedang dalam masalah finansial serius dan menuju kebangkrutan.
Masalah di tubuh manajemen FK Senica semakin sulit lantaran utang besar yang melilit klub. Media Slovakia Sport.sk menyatakan klub Liga Slovakia itu memiliki utang dengan nilai mencapai 1 juta euro atau setara dengan Rp15,4 miliar.
“Tim belum bisa keluar dari masalah dan berdasarkan informasi yang diterima Sport.sk, nilai utang mencapai 1 juta euro,” tulis pemberitaan tersebut.
Masalah finansial serius itu bahkan membuat FK Senica dikabarkan sempat tidak mampu membayar tunggakan operasional laman website resmi klub sebelum pandemic Covid-19 menghantam seluruh dunia.
“Website resmi fksenica.eu sempat dinonaktifkan karena klub belum membayar tagihan operasional sejak Februari 2022. Sayangnya, belum ada komunikasi dari manajemen klub dengan kami. Kami menagih pembayaran 400 euro untuk mengembalikan laman tersebut,” kata pemimpin pihak penyedia layanan website setempat David Schlegel.
Krisis keuangan FK Senica juga menyebabkan para pemain dan pegawai klub kabarnya tidak mendapat gaji sejak September 2021. Akibat gaji yang tersendat selama tujuh bulan tersebut membawa gelombang pengunduran diri besar-besar dari beberapa pemain.
Lagi-lagi, media Slovakia Esencia Hry menyebut sepak terjak FK Senica sudah berakhir. Sikap pemain yang memilih angkat kaki dinilai bakal membuat tim terseok-seok untuk bertahan di Liga Fortuna.
"Sepertinya sudah waktunya untuk mengakhiri Senica di Liga Fortuna. Menurut informasi kami di klub FK Senica, delapan pemain dan tim pelaksana telah mengundurkan diri hingga saat ini," tulis pemberitaan tersebut.
"Pemilik [klub] tidak menepati janji yang mereka berikan di ruang ganti. Gaji yang dijanjikan juga tidak datang," lanjut laporan itu.
Nama bintang Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman disebut-sebut masuk ke dalam daftar pemain yang tidak melanjutkan kerjasama dengan FK Senica.
Kedua pemain itu sudah absen dalam pertandingan terakhir antara FK Senica melawan Michalovce di laga play-off Liga Slovakia, Sabtu (24/4) lalu.
"Egy datang di musim panas tahun lalu dan mencetak dua gol. Dia tampil apik terutama di awal musim. Tapi seiring berjalannya wakktu, dia menghilang dari pertandingan yang kemungkinan penyebabnya adalah situasi buruk yang ada di klub," bunyi pemberitaan Esencia Hry.
"Senica juga merekrut Witan, teman dari Egy dan rekan di Timnas [Indonesia]. Keduanya kini sudah tidak bekerja di klub itu lagi," lanjut laporan tersebut.
Dalam sebuah wawancara Esencia Hry dengan sumber anonim yang dekat dengan klub, masalah finansial sejak tahun lalu memaksa pemain hidup dari tabungan hingga dibiayai oleh keluarga masing-masing.
"Beberapa dari mereka mengambil tabungan dari aktivitas sepak bola sebelumnya, dan sebagian pemain mendapat pembiayaan dari orangtua," kata sumber tersebut.
Menurutnya, pemain tidak memiliki pilihan yang banyak untuk menghadapi situasi sulit yang sedang dialami klub. Ia berharap permasalahan segera berakhir dan kondisi kembali seperti sedia kala.
"Ini adalah pertanyaan yang sulit. Tidak ada satupun dari kami yang pernah mengalami situasi ini. Opsi pertama adalah pemain bisa mengakhiri kontrak secepat mungkin. Opsi lainnya adalah setuju dengan para pemilik," ucapnya.
Sampai saat ini, pihak FK Senica belum memberikan pernyataan resmi tentang persoalan finansial yang sedang dialami klub.