PARBOABOA, Jakarta - Timnas Indonesia harus puas bermain imbang 3-3 melawan Laos dalam laga kedua Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/12/2024) malam WIB.
Pertandingan yang penuh drama ini tak hanya meninggalkan kekecewaan mendalam bagi suporter, tetapi juga menandai beberapa catatan buruk yang menjadi perhatian serius bagi pelatih Shin Tae-yong.
Pelatih Shin Tae-yong secara terbuka mengungkapkan bahwa banyaknya kesalahan dalam umpan menjadi biang kegagalan timnya meraih kemenangan.
Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, ia menyesalkan karena banyaknya kesalahan yang memengaruhi jalannya laga.
Ia mengakui, anak-anak asuhannya melakukan banyak salah umpan, “dan itu yang menyebabkan pertandingan ini berakhir seri. Hasil ini sangat disayangkan,” ujar Shin Tae-yong.
Kesalahan ini tak hanya menghambat penguasaan bola, tetapi juga mengurangi efektivitas serangan Timnas Indonesia.
Meski menguasai pertandingan, kualitas serangan yang dibangun dari permainan terbuka (open play) menjadi minim.
Hanya gol dari situasi bola mati yang berhasil menyelamatkan Indonesia dari kekalahan.
Menyadari kekecewaan yang dirasakan para pendukung, Shin Tae-yong tak ragu meminta maaf.
Ia menegaskan bahwa dirinya dan tim akan melakukan evaluasi besar-besaran untuk memastikan kesalahan yang sama tidak terulang.
“Saya merasa salah dan minta maaf kepada fans sepak bola Indonesia, yang tadi sudah datang ke stadion, tapi kami tidak bisa memberikan kemenangan,” katanya.
Rekor 55 Tahun Terhenti
Skor Indonesia vs Laos yang berakhir imbang 3-3 menjadi catatan sejarah yang tak diinginkan. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya dalam 55 tahun, Timnas Indonesia kebobolan tiga gol saat melawan Laos.
Sebelumnya, Laos hanya mampu mencetak maksimal dua gol dalam pertemuan dengan Indonesia, termasuk hasil imbang 2-2 di Piala AFF 2012.
Namun, Indonesia berhasil mempertahankan rekor tak terkalahkan melawan Laos. Dari 11 pertemuan, Timnas mencatat sembilan kemenangan dan dua kali imbang.
Bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-69 setelah Marselino Ferdinan mendapat kartu merah menjadi faktor lain yang mempersulit langkah Timnas Indonesia.
Meski begitu, tim masih mampu mempertahankan skor imbang hingga akhir.
Namun, hasil ini terasa sangat merugikan, mengingat laga melawan Laos adalah salah satu dari dua pertandingan kandang Indonesia di fase grup.
Salah satu kejutan terbesar dari laga ini adalah permainan agresif Laos. Tim yang mayoritas diperkuat pemain U-22 tersebut tampil percaya diri dengan strategi serangan balik yang efektif.
Sebaliknya, Timnas Indonesia, yang juga didominasi pemain muda, terlihat kesulitan menjaga konsistensi permainan.
Shin Tae-yong mengakui bahwa Laos bekerja keras dan memanfaatkan setiap peluang yang ada.
Ia menegaskan, Timnas Indonesia maupun tim Laos bekerja maksimal semuanya, tapi dengan kesalahan kami, umpan salah itu yang menyebabkan kemasukan gol semuanya,” tambahnya.
Hasil imbang ini memaksa Shin Tae-yong dan timnya untuk segera berbenah. Evaluasi akan menjadi kunci untuk menghadapi laga berikutnya melawan Vietnam di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Minggu (15/12).
Shin berharap kesalahan individu yang terjadi saat melawan Laos dapat diminimalkan di pertandingan berikutnya.
Shin Tae-yong menyampaikan bahwa dalam pertandingan tersebut timnya mampu mencetak gol melalui situasi set-piece.
Namun, ia juga menyoroti bahwa dalam keadaan open play, tim tidak mendapatkan peluang yang baik, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian serius untuk meningkatkan efektivitas di masa mendatang.
Meski kecewa, ada beberapa hal positif yang patut diapresiasi. Kemampuan Timnas mencetak gol dari situasi set-piece menunjukkan bahwa mereka memiliki keunggulan dalam memanfaatkan bola mati.
Hal ini bisa menjadi modal penting untuk laga-laga berikutnya. Namun, tantangan utama tetap ada pada efektivitas permainan terbuka.
Tanpa perbaikan signifikan dalam pola serangan, terutama penguasaan bola dan distribusi umpan, sulit bagi Indonesia untuk bersaing melawan tim-tim kuat seperti Vietnam.
Kekecewaan suporter yang memadati Stadion Manahan harus menjadi motivasi tambahan bagi para pemain.
Dukungan penuh yang mereka berikan layak dibalas dengan performa yang lebih baik di lapangan.
Laga melawan Vietnam akan menjadi ujian berat bagi Timnas Indonesia. Selain menghadapi tekanan bermain di kandang lawan, tim juga harus memperbaiki berbagai kelemahan yang terlihat di laga melawan Laos.