PARBOABOA, Jakarta - Luca Marini, pebalap berbakat asal Italia, baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung bersama tim pabrikan Repsol Honda.
Perpindahan ini bukan sekadar perubahan tim, tapi juga sebuah langkah besar dalam karier Marini di dunia balap MotoGP.
Marini, yang sebelumnya berkompetisi bersama tim satelit VR46 Racing Team milik kakaknya, Valentino Rossi, kini mewujudkan mimpinya untuk membela tim pabrikan.
Keputusannya ini datang meski Honda tengah mengalami masa sulit dalam kompetisi.
Dirinya melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk keluar dari bayang-bayang sang kakak dan memperlihatkan kapasitasnya sebagai pebalap berkelas dunia.
Marini juga mengungkapkan bahwa kepindahannya ke Honda seperti sebuah takdir.
Ia mengenang masa kecilnya, saat ia pernah mengenakan baju balap Honda, yang menjadi simbol kebanggaan dan prestasi di arena MotoGP.
“Saya tidak ingat mengapa saya memiliki baju itu, tapi saya ingat betapa bangganya saya saat itu,” ungkap Marini.
Pergeseran di MotoGP dan Peluang Baru
Perpindahan Marc Marquez ke Gresini Racing pada Oktober lalu telah membuka peluang bagi Marini.
Dengan Marquez yang merupakan figur sentral di Honda hengkang, Marini melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membawa tim Honda kembali ke puncak prestasi.
“Ini mengejutkan, tapi sekaligus membuka peluang bagi saya untuk berkontribusi,” kata Marini.
Meski Honda mengalami penurunan performa, Marini tetap optimis.
Ia percaya bisa memberikan kontribusi penting bagi tim dan optimis bahwa Honda akan kembali berjaya di masa depan.
“Saya akan mencoba memberikan yang terbaik untuk proyek ini,” tegas Marini.
Dalam uji coba pertamanya dengan Honda RC213V, Marini mencatat waktu tercepat ke-10.
Meski ini bukan start yang sempurna, Marini menganggapnya sebagai proses adaptasi.
Ia yakin masih banyak waktu untuk memperbaiki performa sebelum musim dimulai.
Dengan keputusannya untuk bergabung dengan tim Repsol Honda, Marini mengambil langkah serupa dengan kakaknya yang sebelumnya telah memperkuat tim yang sama pada tahun 2002 dan 2003.
Ia berharap bisa sejajar dengan para pembalap legendaris seperti Mick Doohan, Alex Criville, Rossi, Nicky Hayden, Casey Stoner, dan Marc Marquez.
Editor: Atikah Nurul Ummah