Alvvays: Nostalgia dan Inovasi di Musik Indie Pop

Band Indie Pop, Alvvays melahirkan eksplorasi musikal yang penuh warna. (Foto: Diymag)

PARBOABOA - Dunia musik indie pop tak pernah sepi dari band yang terus menghadirkan warna dan nuansa segar. Salah satu band yang menonjol di kancah ini adalah Alvvays, grup musik asal Toronto, Kanada.

Nama mereka yang ditulis dengan dua huruf "v" (Alvvays) seolah memberi sinyal akan sesuatu yang tidak biasa, berbeda dari yang lain.

Dengan sentuhan jangle pop yang khas, Alvvays telah berhasil mencuri perhatian penikmat musik di seluruh dunia.

Mereka bukan hanya sekadar band indie pop, melainkan wujud dari eksplorasi musikal yang penuh warna, yang tetap memegang teguh akar musiknya sambil berinovasi dengan gaya dan estetika yang khas.

Perjalanan Awal

Band yang dibentuk pada tahun 2011 di Toronto, Kanada ini muncul di tengah gelombang baru musik indie yang sedang berkembang pesat.

Alvvays terdiri dari Molly Rankin (vokal dan gitar), Alec O'Hanley (gitar), Kerri MacLellan (keyboard), Brian Murphy (bass), dan Sheridan Riley (drum).

Nama "Alvvays" yang mereka pilih tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memberi kesan unik yang mudah diingat, memisahkan mereka dari band-band lain yang mencoba peruntungan di industri musik.

Musik mereka sering kali digambarkan sebagai jangle pop, subgenre dari indie pop yang dikenal dengan riff gitar yang berkilau dan melodi yang catchy.

Pengaruh musikal mereka datang dari band-band ternama seperti Teenage Fanclub, Camera Obscura, dan The Strokes, yang semuanya terkenal dengan melodi yang kuat dan aransemen yang rapi.

Meskipun vokalis Molly Rankin berasal dari latar belakang musik Celtic, ayahnya, John Morris Rankin, adalah anggota dari grup folk terkenal The Rankin Family. Pengaruh tersebut lebih terlihat dalam cara dia bernyanyi yang penuh emosi, daripada dalam struktur musik Alvvays yang lebih modern dan melodius.

Terobosan Internasional

Album debut mereka, "Alvvays," dirilis pada tahun 2014 dan segera menjadi perhatian. Album ini berhasil menduduki puncak tangga lagu kampus di Amerika Serikat dan mendapat pujian dari kritikus musik untuk lirik yang cerdas dan pengaruh indie pop klasik yang dihadirkan dengan cara baru.

Lagu-lagu seperti Archie, Marry Me dan Adult Diversion menjadi hits dan sering diputar di stasiun radio indie, membangun basis penggemar yang solid.

Prestasi ini berhasil membawa mereka ke panggung festival-festival besar seperti Glastonbury di Inggris dan Coachella di Amerika Serikat.

Kehadiran mereka di festival-festival bergengsi tersebut tidak hanya menegaskan popularitas mereka di kancah internasional, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dan tampil di antara nama-nama besar industri musik.

Kesuksesan di panggung-panggung besar ini tidak lepas dari kekuatan lagu-lagu mereka yang tidak hanya sekadar "easy listening" tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang bisa dirasakan oleh berbagai kalangan pendengar.

Tak berhentii sampai di album pertama. Alvvays melanjutkan momentum mereka dengan merilis album kedua, "Antisocialites," pada tahun 2017.

Album ini kembali mendapat pujian kritis dan berhasil memenangkan penghargaan Juno untuk Alternative Album of the Year pada tahun 2018.

Album ini menampilkan lagu-lagu seperti In Undertow dan Dreams Tonite yang menunjukkan pertumbuhan dan kedewasaan musik mereka, dengan lirik yang lebih reflektif dan aransemen yang lebih kompleks namun tetap catchy.

Album "Antisocialites" menjadi bukti bahwa Alvvays bukanlah band "satu album" yang hanya bersinar sesaat.

Mereka menunjukkan kemampuan untuk berevolusi dan memperkaya suara mereka tanpa kehilangan ciri khas yang membuat mereka unik.

Penghargaan Juno tersebut menjadi pengakuan resmi atas kontribusi mereka di ranah musik alternatif Kanada dan sekaligus mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu band indie pop paling berpengaruh di dekade ini.

Estetika Visual yang Kuat

Salah satu aspek yang membuat Alvvays menarik adalah perhatian mereka terhadap estetika visual yang mendukung musik mereka.

Video musik untuk lagu Dreams Tonite, misalnya, menggunakan rekaman arsip dari Expo 67 di Montreal.

Penggunaan elemen retro ini memperlihatkan kesukaan mereka pada estetika masa lalu yang memberikan nuansa nostalgia dan keabadian pada karya mereka.

Pendekatan ini membuat musik dan visual Alvvays terasa timeless, tidak terikat oleh tren musik yang cepat berlalu.

Visual band ini selalu berhasil memadukan elemen-elemen retro dengan sentuhan modern, menciptakan identitas visual yang khas dan mudah dikenali.

Gaya visual ini tidak hanya hadir dalam video musik tetapi juga pada sampul album, merchandise, dan bahkan penampilan panggung mereka.

Dengan cara ini, Alvvays telah berhasil menciptakan merek (brand) yang kuat, di mana musik dan estetika berjalan seiring untuk menciptakan pengalaman mendalam bagi penggemar.

Di tengah maraknya band-band indie pop yang bermunculan, Alvvays menonjol karena kemampuan mereka untuk menyuguhkan musik yang segar sekaligus akrab di telinga.

Mereka mampu memadukan elemen-elemen musik pop klasik dengan sentuhan kontemporer yang membuat musik mereka tetap relevan di era modern.

Dalam setiap lagunya, ada perasaan nostalgia yang dihadirkan, namun dengan pendekatan yang terasa baru dan inovatif.

Mereka juga dikenal karena kemampuan mereka untuk merangkai lirik yang pintar dan penuh makna, sering kali menyentuh tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, dan pencarian jati diri, tetapi dengan cara yang ringan dan mudah dicerna.

Hal ini membuat musik mereka tidak hanya bisa dinikmati secara melodi, tetapi juga secara lirik, memberikan lapisan kedalaman yang jarang ditemukan di banyak musik pop saat ini.

Dengan tiga album yang berhasil, tur internasional yang sukses, dan basis penggemar yang setia, Alvvays telah mengukir jejak mereka di dunia musik indie pop.

Mereka membuktikan bahwa dalam industri musik yang kompetitif, inovasi, dedikasi, dan kesetiaan terhadap identitas artistik adalah kunci untuk bertahan dan terus berkembang.

Di tengah arus musik modern yang terus berubah, Alvvays tetap menjadi mercusuar bagi penggemar indie pop yang mencari suara dan gaya yang autentik dan abadi.

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS