PARBOABOA, Pematangsiantar - Kemunculan mutasi baru dari virus Corona yaitu varian Omicron menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar karena diklaim sangat cepat menular. Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini telah dikonfirmasi tersebar setidaknya di 19 negara dunia.
Sebagai langkah antisipasi sejumlah negara termasuk Indonesia telah memberlakukan larangan berkunjung dari sejumlah negara di Afrika Selatan. Adapun Indonesia saat ini telah menutup pintu masuk internasional dari 11 negara yaitu: Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.
Beberapa alasan mengapa varian Omicron diwaspadai:
Dikategorikan VOC oleh WHO
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasian Varian Omicron sebagai variant of concern (VoC) atau mengkhawatirkan, karena tingkat penularannya yang sangat tinggi. Varian tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19.
Diklaim lebih berbahya dari Varian Delta
Varian Delta merupakan mutasi Covid-19 yang saat ini dianggap paling berbahaya dan telah membuat lonjakan kasus positif Covid-19 di berbagai negara melonjak termasuk Indonesia. Namun Omicron disebut punya kemampuan untuk menular jauh lebih cepat daripada varian Delta.
Omicron Punya 32 mutasi
Kekhawatiran varian baru Omicron adalah tingginya jumlah mutasi yang mencapai 32 pada protein spike. Sebagai perbandingan, varian Delta yang dianggap sangat menular hanya memiliki delapan mutas.
Banyaknya mutasi pada varian Omicron menyebabkan virus tersebut mempunyai potensi untuk melawan kekebalan tubuh manusia.
Menular 500 kali lebih cepat dari Varian Delta
Seorang alhi biologi molekuler di Institute of Molecular Biotechnology di Wina bernama Dr Ulrich Elling memperkirakan, varian baru ini 500 persen lebih menular daripada delta." Sampai saat ini peneliti belum mempunyai data pasti mengenai seberapa berharganya varian ini, namun dipastikan varian Omicron menyebar lebih cepat.