Kenali Penyebab, Gejala, serta Cara Mengatasi GERD pada Bayi

Ilustrasi bayi yang mengalami GERD (Dok: mamapapa.id)

PARBOABOA – Tak hanya orang dewasa, bayi ternyata bisa mengalami penyakit asam lambung atau Gastroesophageal reflux disease (GERD). Dilansir dari laman hellosehat, bayi dengan rentang usia kurang dari 2 tahun disebutkan sangat rentan mengalami penyakit ini.

Penyebab GERD pada Bayi

Naiknya asam lambung pada bayi umumnya terjadi karena fungsi cincin otot yang berfungsi sebagai katup pemisah kerongkongan bagian bawah dengan lambung belum berkembang dengan sempurna. Namun, katup tersebut diketahui akan berfungsi sempurna saat bayi berusia sekitar 4-5 bulan hingga satu tahun.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain yang dinilai mampu memicu munculnya GERD pada bayi, di antaranya:

1. Makan Berlebihan

2. Gastroparesis

3. Hernia Hiatal

Gejala GERD pada Bayi

  1. Punggung bayi tampak melengkung serta adanya pergerakan tidak normal dari leher dan dagu.
  2. Bayi rewel atau sering menolak menyusu atau makan, karena merasakan sensasi tidak nyaman di dada.
  3. Bayi menangis saat atau setelah menyusu atau makan.
  4. Bayi sering batuk dan berlangsung cukup lama.
  5. Bayi mengalami gangguan pernapasan, seperti tersedak, batuk, napas berbunyi atau mengi, hingga sesak napas. Jika tidak diobati, gangguan pernapasan ini bisa menyebabkan pneumonia.
  6. Bayi mengalami gangguan tumbuh kembang karena tidak cukup memperoleh nutrisi yang dibutuhkan.
  7. Bayi mengalami kolik.

Cara Mengatasi GERD pada Bayi

Dikutip dari Mayo Clinic, untuk mengatasi asam lambung pada bayi, umumnya dokter akan meresepkan obat-obatan penghambat asam lambung, seperti cimetidine atau famotidine, untuk bayi berusia 1 bulan hingga 1 tahun. Jika bayi sudah berusia 1 tahun, dokter dapat merekomendasikan obat omeprazole magnesium.

Berbagai obat-obatan tersebut dapat diberikan jika bayi mengalami berbagai gejala, seperti berikut:

  • Kenaikan berat badan yang buruk
  • Menolak untuk makan
  • Terbukti mengalami peradangan esofagus
  • Mengidap asma dan asam lambung kronis.

Dalam kasus yang langka, dokter juga bisa meminta anak untuk menjalani prosedur operasi untuk mengencangkan otot sfingter esofagus guna mencegah asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Akan tetapi, prosedur ini hanya akan dilakukan jika bayi telah mengalami gangguan pertumbuhan dan pernapasan akibat GERD.

Cara Mencegah GERD pada Bayi

Melansir dari WebMD, ada beberapa cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk mencegah kondisi refluks asam berkembang menjadi GERD pada bayi, yaitu:

  • Menjaga bayi tetap berada dalam posisi tegak (kepala lebih tinggi) selama 30 menit setelah menyusu atau makan.
  • Suapi bayi Anda dengan porsi makanan sedikit demi sedikit, tetapi lebih sering. Itu lebih baik dibanding memberikan si kecil makanan dalam porsi besar sekaligus.
  • Tinggikan posisi kepala tempat tidur anak
  • Kentalkan susu formula, tetapi perlu persetujuan dokter.

Demikianlah seputar informasi mengenai penyebab dan gejala GERD pada bayi yang bisa Parboaboa sajikan. Apabila gejala GERD pada bayi Anda semakin memburuk, segera bawa bayi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan sesegera mungkin. Semoga bermanfaat1

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS