parboaboa

Cerita Pedagang Asongan yang Berjualan saat Aksi Demonstrasi: Minta Pemprov DKI Sediakan Lapak UMKM

Hari Setiawan | Metropolitan | 11-08-2023

Para pedagang asongan mencari penghasilan lebih dengan berjualan memanfaatkan keramaian aksi demonstrasi buruh menolak UU Cipta Kerja, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023). (Foto: PARBOABOA/Hari Setiawan)

PARBOABOA, Jakarta - Aksi damai atau unjuk rasa yang sering terjadi di Ibu Kota Jakarta ternyata mendatangkan berkah bagi pedagang asongan, terutama yang berjualan di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) hingga ke Istana Negara.

Jumlah pedagang asongan yang sering terlihat saat ada aksi demonstrasi ini pun cukup banyak, mencapai puluhan. Mereka berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Pedagang asongan ini mengaku bisa mendapatkan penghasilan sedikit lebih banyak jika ada aksi demo di Jakarta.

Seperti yang diceritakan Mail, salah satu pedagang asongan yang berjualan masakan Madura ini mengaku bisa mendapatkan Rp250 ribu per hari jika situasi Monas dan sekitarnya sedang ramai dan ada aksi demonstrasi.

"Saya tuh paling ramai bisa dapat Rp250 ribu. Kalau sepi ya hanya cukup untuk makan. Inilah usaha enggak semuanya ramai. Nikmati dan syukuri saja," katanya kepada PARBOABOA.

Mail merantau dari tanah kelahirannya di Madura, Jawa Timur ke Jakarta setelah pandemi COVID-19 berakhir.

"Saya asli Madura, saya belum lama berjualan di sini, saat Pemerintah Indonesia mengumumkan bebas dari Virus COVID-19. Ya, sekitar satu tahunan lah di sini," katanya.

Mail pun mengaku pernah mengalami kejadian tak mengenakkan saat ia berjualan di Monas dan sekitarnya.

"Saya suka diusir oleh Satpol PP. Bahkan dulu saya pernah dibawa ke kantor Satpol PP DKI Jakarta gara-gara berjualan di samping Halte Transjakarta Balai Kota. Gerobak saya dibawa, saya diberi arahan di kantor Satpol PP," ungkap mail.

Tak ingin kucing-kucingan, Mail berharap kepada Pemprov DKI untuk menyediakan lapak UMKM yang terjangkau baginya dan pedagang asongan lain di lokasi strategis di Jakarta.

"Saya harap ya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berikan kami warga Pulau Jawa lahan untuk berdagang ya, asalkan tempatnya strategis, tidak apa-apa sewa juga, saya yakin akan sewa!" tegasnya.

Senada dengan Mail, Tini (49) pedagang asongan lain juga berharap Pemprov DKI lewat dinas terkait menyediakan tempat untuk berjualan.

"Saya harap sih ke Dinas UMKM, saya bisa dibuatkan atau diberikan lahan untuk berjualan yah, inget hanya untuk berjualan bukan untuk dimiliki," katanya.

Tini mengaku sudah 5 tahun berjualan minuman di sekitar Jalan Medan Merdeka. Penghasilan perempuan asal Kecamatan Menteng itu pun tak tentu. Kadang banyak, kadang tidak ada untung sama sekali.

"Yah kalau pendapatan itu enggak pasti, terkadang dapat duit banyak, terkadang hanya dapat buat makan, karena memang seperti inilah rezeki berdagang. Paling banyak saya dapat Rp95 ribu dalam satu hari," ungkapnya.

Salah seorang peserta aksi demonstrasi di sekitar kawasan Monas, Yanto mengaku diuntungkan dengan hadirnya pedagang asongan itu. Ia tak perlu khawatir kehausan, karena bisa langsung membeli air minum dari pedagang asongan itu.

"Jika kami mencari air minum tinggal beli sendiri, harganya pun normal banget enggak mahal," ungkap anggota Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) ini.

Ia pun berharap agar Pemprov DKI memberikan ruang bagi pedagang asongan berjualan saat ada aksi unjuk rasa di sekitar Monas. Sehingga pedagang asongan ini bisa tenang berjualan.

"Berikanlah tempat untuk pedagang. Saat demo saja, agar mereka rileks dan santai dalam berdagang, jadi jangan sampai mengelabui petugas," harap Yanto.

Sementara itu, salah seorang anggota Satpol PP DKI Jakarta yang ikut mengamankan aksi demo, Hendrik mengaku berkali-kali meminta pedagang asongan ini menjauh dari aksi demonstrasi di sekitaran Monas.

"Saya berkali-kali ya usir mereka untuk masuk ke kantin IRTI Monas. Setelah saya usir, mereka kembali berdagang dengan menggunakan plastik besar agar kami tidak tahu, padahal kami tahu. Saya hanya menjalankan tugas mengamankan dan menjaga ketertiban di sini," katanya saat diwawancarai PARBOABOA.

Meneruskan harapan pedagang asongan yang hanya berjualan saat aksi demo di sekitar Monas, PARBOABOA berusaha menghubungi pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah DKI Jakarta, Frida Elizabeth. Namun hingga berita ini diterbitkan, Frida masih belum merespons panggilan PARBOABOA.

Editor : Kurniati

Tag : #pedagang asongan    #pedagang keliling    #metropolitan    #dinas ppkukm    #umkm    #demo buruh   

BACA JUGA

BERITA TERBARU