PARBOABOA, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan sejumlah bantuan logistik ke Papua Tengah yang terdampak cuaca ekstrem.
Adapun cuaca ekstrem ini berupa bencana kekeringan dan cuaca dingin yang ekstrem akibat fenomena El Nino.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut, bantuan logistik tersebut berjumlah 5.228 kilogram.
Di mana, 3.844 kilogram logistik dikirim melalui Bandara Sinak dan 1.384 kilogram logistik lainnya dikirim melalui Bandara Agandugume.
Rinciannya, bantuan yang dikirim melalui Bandara Sinak di antaranya 380 paket sembako, 100 lembar selimut, 175 lembar matras, 60 unit tenda gulung serta 7 unit genset.
Sedangkan untuk bantuan logistik yang dikirim melalui Bandara Agandugume terdiri dari 135 paket sembako dan 300 lembar matras.
Menurutnya, pengiriman bantuan logistik itu akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat bencana cuaca ekstrem di Kab. Puncak, Papua Tengah terus terjadi.
Hal ini disampaikan oleh Abdul Muhari dalam keterangannya pada Senin, 7 Agustus 2023 di Jakarta.
Abdul mengatakan, pihaknya akan melakukan pemantauan hingga distribusi bantuan tersebut sampai kepada warga Papua Tengah yang terdampak cuaca ekstrem.
Dalam kesempatan yang sama, dia mengungkapkan bahwa BNPB telah melakukan identifikasi awal terhadap lokasi yang kemungkinan dapat dibangun gedung logistik.
Lokasi tersebut berada di sekitar kawasan Bandara Agandugume. Di mana, dalam proses identifikasinya, BNPB dibantu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta perwakilan dari masyarakat.
Sebelumnya, rencana pembangunan gedung logistik itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy pada Kamis, 3 Agustus 2023, ketika mengantarkan bantuan logistik melalui Bandara Sinak.
Menurut Menko PMK, gedung logistik tersebut dibangun agar masyarakat yang berada di Kab. Puncak, Papua Tengah dapat memiliki cadangan pangan saat cuaca ekstrem kembali melanda di masa depan.