PARBOABOA, Jakarta – Aksi demo Aremania di kantor Arema Jalan Mayjen Pandjaitan No 42 berakhir ricuh pada Minggu, (29/1/2023). Ratusan massa yang mengatasnamakan Arek Malang Bersatu itu menuntut permintaan maaf dan pertanggungjawaban Arema FC atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 orang.
Menggunakan pakaian hitam-hitam, massa aksi datang dari arah Taman Makam Pahlawan (TMP) menuju kantor Arema FC atau Kandang Singa, pukul 12.25 WIB. Saat tiba, mereka dihadang oleh sejumlah penjaga di kantor Arema FC.
Bentrokan antara massa aksi demo dan para pengaman di kantor Arema FC pun tak terelakkan. Kedua belah pihak saling pukul. Sejumlah massa bahkan terpantau melemparkan batu, kayu dan cat ke arah kantor Arema FC.
Akibatnya, terlihat sejumlah jersey dan manekin merchandise pun berjatuhan tertimpa pecahan kaca. Massa juga melepas logo Arema FC yang terpasang di kantor itu dan membakarnya langsung di tengah jalan.
Sejumlah poster bernadakan boikot hingga berwajah Iwan Budianto dengan tulisan "Aremania Berjuang Sendiri, Klubnya Tidak Peduli" pun tertempel tak beraturan di tembok-tembok kantor Arema FC.
Tak berselang lama, sejumlah personel kepolisian hingga Satpol PP Kota Malang pun tiba di lokasi dan mencoba melerai bentrok tersebut. Namun massa aksi menolak kedatangan aparat dan meminta mereka tak ikut campur dalam aksi tersebut.
Usai sedikit mereda, salah seorang massa aksi, naik ke atas mobil dan melakukan orasinya di tengah guyuran hujan.
"Kami Arek Malang menyadari bahwa lingkungan internal kami sangatlah banyak kekurangan yang membuat perjuangan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan ini sangat lemah," ujar salah satu orator aksi Arek Malang Bersatu.
Selain itu, dia juga menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh warga Indonesia dan Malang Raya atas dampak yang terjadi pasca-Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan untuk menikmati hiburan sepak bola Indonesia. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga Malang Raya, karena sudah direndahkan martabatnya oleh tindakan nirempati," ucapnya.
Atas kejadian ini, beberapa orang diketahui mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala hingga mengeluarkan darah.
Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto mengatakan, tiga orang yang mengalami luka-luka tersebut adalah satu orang warga sekitar dan dua lainnya berasal dari pihak Arema FC.
"Informasi, satu warga sekitar dan dua dari pihak Arema FC yang mengalami luka," kata Budi di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu.