PARBOABOA - Perusahaan internet satelit milik Elon Musk, Starlink meluncurkan layanan internet khusus penerbangan, Selasa (18/10) waktu Amerika Serikat. Dengan begitu, perusahaan memperluas untuk ke pasar WiFi untuk penerbangan.
Perusahaan mengungkapkan rincian resmi layanan internet itu bisa digunakan untuk dunia penerbangan dengan kecepatan tembus hingga 350Mbps.
Kepala Eksekutif Delta Ed Bastian mengakui awal tahun ini bahwa maskapai melakukan "tes eksplorasi" teknologi internet Starlink untuk pesawatnya.
Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit yang digagas CEO SpaceX, Elon Musk untuk semua orang di dunia.
Adapun Starlink Aviation adalah produk turunan dari Starlink yang dirancang khusus untuk menyediakan akses internet di pesawat jet pribadi.
Untuk menggunakan Starlink Aviation, perusahaan maskapai penerbangan harus membeli perangkat yang akan menghubungkan pesawat ke Starlink seharga 150.000 dolar AS (Rp 2,3 miliar).
Selain itu, konsumen juga harus membayar biaya langganan internet unlimited yang berkisar 12.500 - 25.000 dolar AS (Rp 194 juta - 389 juta) per bulan.
Perusahaan mengungkapkan rincian resmi layanan internet itu bisa digunakan untuk dunia penerbangan dengan kecepatan tembus hingga 350Mbps.
Kepala Eksekutif Delta Ed Bastian mengakui awal tahun ini bahwa maskapai melakukan "tes eksplorasi" teknologi internet Starlink untuk pesawatnya.
Hawaiian Airlines juga mengumumkan mereka akan mulai menyebarkan layanan internet di pesawat pada 2023. Hal itu dilakukan tak lama setelah Starlink untuk RV, diberi wewenang operasi oleh Komisi Komunikasi Federal untuk menyediakan layanan internet satelit di pesawat.
Starlink Aviation menurut halaman resmi perusahaan akan tersedia di seluruh dunia, selama pesawat yang dioperasikan dilengkapi dengan Terminal Aero.
Dikutip Engadget, layanan satelit Starlink melintas di orbit rendah bumi sehingga selalu ada yang melintas di sekitar pesawat untuk menghubungkan layanan internet.
SpaceX mengatakan hal itu berarti penumpang akan memiliki akses ke internet baik di darat maupun saat terbang.
Jika Starlink Aviation benar-benar menyelenggarakan layanan internet sesuai klaimnya, boleh jadi perusahaan milik Elon Musk itu menjadi perusahaan dengan layanan yang paling cepat, karena rata-rata hanya menawarkan 100 Mbps per pesawat.
Perusahaan mengklaim layanan tersebut akan memungkinkan penumpang melakukan hal-hal yang tidak dapat mereka lakukan di tengah penerbangan, seperti melakukan panggilan video, bermain game online, dan menggunakan VPN.
Elon Musk dalam akun twitternya juga sesumbar, kecepatan internet di pesawat nantinya tak jauh berbeda dengan internet di rumah. "internet di pesawat akan terasa sama seperti ketika mengakses internet di rumah," tulis Musk.
Menurut SpaceX, internet Starlink Aviation akan mulai tersedia pada pertengahan tahun 2023. Selain kuota tanpa batas, Starlink Aviation juga diklaim akan menawarkan kecepatan unduh hingga 350 Mbps.
Kecepatan itu menurut SpaceX bisa membuat semua penumpang streaming bersamaan, baik untuk panggilan video, game online, dan lain sebagainya.
"Penumpang bisa melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak bisa dilakukan dalam penerbangan, termasuk panggilan video, game online, VPN, dan aktivitas lainnya yang membutuhkan kecepatan tinggi," kata perusahaan dikutip dari situs resmi Starlink, Kamis (20/10/2022).
Performanya juga diklaim bakal stabil dengan latensi 20 milidetik. Pasalnya, satelit yang dikerahkan Starlink ditempatkan di orbit rendah Bumi, sehingga mengakomodasi sinyal yang kuat di mana pun pengguna berada.
Menurut laporan Aviacionline, Starlink Aviation sudah diuji oleh maskapai penerbangan independen Amerika, JSX dengan rute antara Burbank dan San José, California.
Dalam demonstrasi tersebut, Starlink Aviation mampu menawarkan kecepatan internet hingga 100 Mbps.