Seorang pendukung Donald Trump meluncurkan ponsel bernama Freedom Phone. Ponsel yang menargetkan kelompok sayap kanan ini menjanjikan fitur privasi dan keamanan yang canggih serta toko aplikasi yang anti sensor.
Freedom Phone ini pertama kali diluncurkan oleh Erik Finman, seorang jutawan crypto sekaligus pendukung Trump yang berusia 22 tahun.
Melalui sebuah vidio pendek, Finman memperkenalkan ponsel “bebas, tanpa sensor” yang menyasar ke pendukung Donald Trump itu.Finman mengatakan ponsel tersebut dihargai USD 500 atau Rp 7,2 juta ini bisa membebaskan penggunanya dari pengaruh Big Tech seperti Apple, Google dan Facebook.
Tidak dijelaskan lebih detail spesifikasi ponsel tersebut, tetapi Finman mengatakan bahwa Freedom Phone ini dibekali layar 6 inci, prosesor cepat, dan beberapa kamera.
Dari segi desain, Freedom Phone ini mirip dengan ponsel buatan vendor China, bernama Umidgi A9 Pro yang dibanderol USD 119 atau sekitar Rp 1,7 juta. Finman juga membenarkan bahwa dirinya bekerja sama dengan vendor Umidgi yang berada di Shenzen, China untuk memproduksi Freedom Phone ini.
Bedanya, Finman mengungkapkan sistem operasi mandiri “FreedomOS” dan toko aplikasi tanpa sensor “Patri App Store” untuk memberikan “kebebasan” pada pengguna. Ia juga tidak menjelaskan mekanisme keamanan apa yang sudah diterapkan di toko aplikasi ini untuk menjaga masuknya malware dan aplikasi jahat.
Bila benar tanpa sensor pendukung, itu artinya pendukung Trump bisa kembali mengunduh aplikasi Parler yang sudah dihapus dari toko aplikasi iOS App Store dan Google Play Store.
Parler sendiri biasanya digunakan oleh para konservatif dan ekstermis sayap kanan pendukung Trump.
"Jika aplikasi yang Anda sukai telah dilarang dari toko aplikasi populer (App dan Google Play Store), Anda masih dapat mengunduhnya di toko aplikasi kami. Karena kami tidak melarang aplikasi," ujar Finman.
Sistem operasi FreedomOS itu pun telah didesain sedemikian rupa supaya tidak dapat melacak aplikasi hingga lokasi pengguna.
"Kami juga memiliki 'Trust', penjaga privasi kami ini dirancang untuk memperingatkan Anda setiap kali aplikasi atau situs web melacak Anda, dan memberi Anda opsi untuk menghentikannya," lanjutnya.
Dilansir dari PC Magazine, Freedom Phone telah mendapat dukungan dari sejumlah pendukung pro-Trump, misalnya komentator politik Candance Owens.
Sejak Trump lengser dan dicekal banyak platform media sosial, pendukungnya terus mencoba untuk membuat platform alternatif untuk kelompok konservatif agar bisa terlepas dari Facebook, dkk. Namun tidak semuanya bertahan lama bahkan ada yang bermasalah.
Beberapa waktu lalu Trump sendiri meluncurkan blog untuk berkomunikasi dengan pendukungnya, tapi tidak lama kemudian ditutup. Platform GETTR yang mirip Twitter juga sempat diretas di hari peluncurannya.