PARBOABOA, Jakarta - Puluhan siswa SMA Negeri Siwalima, Ambon, Maluku dilaporkan mengalami keracunan makanan usai menyantap menu makan siang dan malam yang disediakan oleh pihak sekolah pada Jumat (18/11/2022) kemarin.
Diketahui jika para siswa tersebut rata-rata mengeluhkan sakit kepala, mual dan muntah. Adapun menu makan siang yang disajikan terdiri dari nasi, ikan goreng dan sayuran bayam. Sedangkan untuk menu makan malam seperti sup kacang hijau dan telur dadar.
Untuk mencari tahu penyebab munculnya keracunan makanan ini, Balai POM Ambon telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa tersebut.
Perlu diketahui, keracunan makanan dapat disebabkan oleh ketidakhigienisan makanan yang dikonsumsi dan berbagai penyebab lainnya.
Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai keracunan makanan, baca ulasan berikut ini.
Apa Itu Keracunan Makanan?
Keracunan makanan adalah penyakit yang muncul setelah menelan makanan yang terkontaminasi organisme menular seperti bakteri atau kuman, virus dan parasit.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, gejala keracunan makanan bisa bervariasi antara ringan dan sangat serius. Selain itu, gejala yang muncul pun akan berbeda-beda tergantung jenis bakteri atau kuman yang tertelan.
Gejala Keracunan Makanan yang Jarang Disadari
Umumnya, keracunan makanan akan membaik dalam kurun waktu satu minggu apabila segera ditangani dengan tepat.
Meski demikian, dilansir dari Healthline dan Mayo Clinic, sebagian besar jenis keracunan makanan menyebabkan satu atau lebih dari gejala seperti kram perut, diare, mual, muntah, kehilangan selera makan, demam ringan, tubuh lemah dan sakit kepala.
Penyebab Keracunan Makanan
Kebanyakan penyebab keracunan makanan dapat ditelusuri ke salah satu dari hal ini, yakni bakteri, parasit, atau virus. Patogen ini dapat ditemukan di hampir semua makanan yang dimakan manusia. Namun, panas dari memasak makanan biasanya akan membunuh patogen pada makanan sebelum dikonsumsi.
Untuk itu, sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan yang dimakan mentah adalah sumber utama keracunan makanan karena tidak melalui proses memasak. Penyebab lainnya, makanan bersentuhan dengan organisme dalam kotoran atau muntahan.
Hal tersebut kemungkinan besar terjadi ketika orang yang sakit menyiapkan makanan dan tidak mencuci tangan sebelum memasak. Daging, telur, dan produk susu adalah jenis makanan yang paling sering terkontaminasi. Air juga dapat terkontaminasi dengan organisme yang menyebabkan penyakit.
Cara Mengatasi Keracunan Makanan
1. Pastikan tubuh tetap terhidrasi
Jika mengalami keracunan makanan, sangat penting untuk tetap terhidrasi dengan baik. Minuman dengan kadar elektrolit tinggi dapat membantu agar tubuh tetap terhidrasi. Jus buah dan air kelapa juga merupakan pilihan yang baik, karena sama-sama dapat mengembalikan karbohidrat dan membantu mengatasi kelelahan.
Hindari konsumsi kafein, karena ia dapat mengiritasi saluran pencernaan. Teh tanpa kafein dengan ramuan yang menenangkan seperti chamomile, peppermint, dan dandelion dapat membantu menenangkan sakit perut akibat keracunan makanan.
2. Minum obat yang dijual bebas (OTC)
Obat bebas (OTC) seperti loperamide (Imodium) dan Pepto-Bismol dapat membantu mengatasi diare dan menekan mual karena keracunan makanan. Saat akan mengonsumsinya sebaiknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
3. Minum obat resep dokter
Ini adalah cara mengatasi keracunan makanan yang paling tepat dan ampuh. Meskipun banyak kasus keracunan makanan akan sembuh dengan sendirinya. Obat resep dapat bermanfaat bagi orang-orang yang lebih tua, orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan, atau ibu hamil. Untuk ibu hamil, pengobatan antibiotik dapat membantu mencegah infeksi menular ke bayi yang belum lahir.