Sarah | Kesehatan | 25-04-2023
PARBOABOA - Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami oleh siapa saja, termasuk wanita.
Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak dalam tubuh yang diproduksi oleh hati dan juga dapat diperoleh dari makanan. Sebagian besar kolesterol dibawa oleh protein dalam darah yang disebut lipoprotein.
Namun, jika terlalu banyak kolesterol dalam darah, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan stroke.
Maka dari itu, penting bagi Anda mengetahui gejala kolesterol tinggi pada wanita, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengobatinya. Untuk itu, langsung simak ulasan di bawah ini ya.
Dikutip dari Jurnal Symptoms of high cholesterol in women, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke. Berikut 10 gejala kolesterol tinggi pada wanita yang perlu diwaspadai:
Sakit kepala dan migrain dapat menjadi gejala kolesterol tinggi pada wanita. Hal ini disebabkan oleh penumpukan kolesterol dalam pembuluh darah yang menghambat aliran darah ke otak.
Kondisi tersebut dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan gejala seperti sakit kepala, migrain, pusing, dan gangguan kognitif.
Nyeri pada dada juga dapat menjadi gejala kolesterol tinggi pada wanita. Kolesterol yang terakumulasi pada dinding arteri yang memasok jantung dapat menyebabkan penyempitan dan peningkatan risiko serangan jantung.
Gejala yang muncul dapat berupa nyeri pada dada, sesak napas, dan tekanan pada dada.
Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pada arteri yang menyuplai darah ke paru-paru, sehingga sulit bernapas dan merasa sesak.
Nyeri otot dan sendi juga bisa menjadi gejala kolesterol tinggi pada wanita. Penumpukan kolesterol pada pembuluh darah yang mengalir ke otot dan sendi dapat menyebabkan rasa sakit dan kaku. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan untuk bergerak dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Penumpukan kolesterol pada pembuluh darah yang mengalir ke organ-organ pencernaan seperti hati, pankreas, dan usus dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pencernaan seperti mual dan muntah.
Xanthelasma adalah bercak kuning yang muncul di sekitar kelopak mata. Hal ini disebabkan oleh penumpukan kolesterol pada pembuluh darah yang memasok kulit di sekitar mata. Gejala ini juga dapat menjadi tanda kolesterol tinggi pada wanita.
Gejala kolesterol tinggi pada wanita berikutnya adalah mengalami disfungsi ereksi atau impotensi. Hasil penelitian dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease mengungkapkan, terlalu banyak kolesterol dalam tubuh dapat memengaruhi kemampuan tubuh memproduksi hormon testosterone dan oksida nitrat yang berperan dalam ereksi.
Kolesterol tinggi dapat mempengaruhi kesehatan mata dan menyebabkan berbagai masalah, termasuk kehilangan penglihatan atau penglihatan kabur. Plak kolesterol dapat menumpuk di pembuluh darah di belakang mata dan mempengaruhi aliran darah ke retina, yang dapat memengaruhi penglihatan.
Gejala kolesterol tinggi pada wanita sering kali terkait dengan kebiasaan makan yang buruk dan kegemukan. Makanan yang tinggi lemak jenuh seperti daging merah, mentega, keju, dan gorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Konsumsi makanan tersebut sebaiknya dibatasi atau dihindari untuk mencegah kolesterol tinggi.
Kebingungan atau kesulitan berbicara adalah salah satu gejala kolesterol tinggi pada wanita yang jarang terjadi, namun bisa terjadi pada kasus yang parah. Kolesterol tinggi dapat memengaruhi aliran darah ke otak, dan apabila aliran darah ke otak terganggu, maka dapat mengganggu fungsi otak, termasuk kemampuan berbicara dan berpikir.
Jika Anda mengalami kebingungan atau kesulitan berbicara yang terkait dengan kolesterol tinggi, segera konsultasikan dengan dokter.
Dilansir dari Jurnal International Journal of Endocrinology and Metabolism yang diterbitkan pada tahun 2018, gejala kolesterol tinggi pada wanita dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain seperti:
Stres kronis dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Selain itu, kebiasaan stress juga dapat memicu perilaku yang tidak sehat seperti konsumsi alkohol dan merokok, yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada wanita.
Faktor genetik adalah salah satu penyebab utama kolesterol tinggi pada wanita. Kolesterol tinggi dapat menjadi kondisi keturunan.
Jika keluarga Anda memiliki riwayat kolesterol tinggi atau penyakit kardiovaskular, maka Anda berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi tersebut. Studi menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi hingga 70% risiko kolesterol tinggi pada seseorang.
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada wanita.
Kebiasaan merokok, kekurangan olahraga, dan diet yang tidak sehat dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat pada tubuh.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, makanan olahan, dan makanan cepat saji juga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada wanita.
Hormon juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Pada wanita, kadar kolesterol dapat meningkat selama masa menopause karena menurunnya kadar hormon estrogen dalam tubuh.
Menurunnya kadar hormon estrogen dapat memengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh dan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.
Selain itu, terdapat kondisi kesehatan pada wanita yang berhubungan dengan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), yang dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko gejala kolesterol tinggi pada wanita. Berat badan yang berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme lemak dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Tak hanya itu, obesitas juga apat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Usia juga dapat menjadi salah satu penyebab gejala kolesterol tinggi pada wanita.
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menghilangkan kolesterol dari darah semakin menurun, sehingga meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada wanita.
Kehamilan dapatmenyebabkan perubahan hormonal yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada wanita.
Selama kehamilan, tubuh memerlukan lemak untuk membantu perkembangan janin, dan hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa obat-obatan, seperti kortikosteroid, beta blocker, dan obat-obatan untuk HIV/AIDS, dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi pada wanita.
Kortikosteroid adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati kondisi inflamasi dan autoimun, namun dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah.
Beta blocker adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, gagal jantung, dan gangguan irama jantung, namun dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Selain itu, obat-obatan untuk HIV/AIDS juga dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychosomatic Medicine pada tahun 2020 menunjukkan bahwa teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada wanita yang mengalami stres.
Menurut European Journal of Nutrition pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pengurangan konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans dapat membantu menurunkan kadar kolesterol pada wanita yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
Maka dari itu, penting bagi Anda mengganti makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans dengan makanan yang mengandung lemak sehat, seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan ikan.
Dikutip dari sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penghentian merokok dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada wanita.
Selain itu, Anda juga harus menjauhi lingkungan yang memicu kebiasaan merokok.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Public Health pada tahun 2020 menunjukkan bahwa olahraga aerobik selama 12 minggu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada wanita yang memiliki gejala kolesterol tinggi pada wanita.
Contohnya seperti, berjalan kaki setidaknya 30 menit sehari, berenang atau bersepeda selama 30-60 menit setiap hari, dan mengikuti kelas kebugaran atau gym setidaknya 3 kali seminggu.
Suplemen seperti ekstrak bawang putih, omega-3, dan psyllium dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah hal ini dilansir dari JurnalNutrition Reviews pada tahun 2020.
Obat-obatan seperti statin dipercaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Lancet pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penggunaan statin dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular pada wanita yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi adalah kondisi di mana kadar kolesterol dalam darah seseorang melebihi batas normal. Beberapa ciri-ciri orang yang terkena kolesterol tinggi antara lain:
Penderita kolesterol tinggi sebaiknya memperhatikan pola makan mereka untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah terbatas oleh penderita kolesterol tinggi antara lain:
Penurunan kolesterol yang signifikan terjadi dalam waktu singkat dapat dilakukan dengan pengobatan medis yang tepat dan efektif, tetapi hal ini harus dilakukan dengan pengawasan dokter dan memperhatikan efek samping yang mungkin terjadi.
Namun, ada beberapa cara alami yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara cepat, antara lain:
Menjaga pola makan sehat dan seimbang, olahraga secara teratur, menjaga berat badan yang sehat, mengurangi konsumsi alkohol dan merokok, mengonsumsi suplemen atau obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Ada beberapa suplemen dan obat-obatan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, seperti statin, fibrat, niacin, dan asam empedu.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #kolesterol tinggi #gejala kolesterol tinggi #kesehatan #penyebab kolesterol tinggi #kesehatan wanita