Diguncang Gempa, Sejumlah Bangunan di Pasaman Barat Alami Kerusakan

Salah satu rumah warga yang rusak akibat gempa di Pesaman Barat, Sumatera Barat pada Jumat (25/2).

PARBOABOA, Pasaman Barat – Dua gempa berkekuatan diatas 5 M baru saja mengguncang daerah Pasaman Barat, Sumatera Barat pada hari ini, Jumat (25/2).

Gempa pertama terjadi pada pukul 08.35.51 WIB dengan kekuatan 5,2 M yang berpusat di 18 Km timur laut Pasaman Barat dan kedalaman yang 10 km. Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengklaim bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Tak berselang lama, gempa kedua pun terjadi dengan kekuatan lebih besar, yakni 6,2 M pada pukul 08.39.29 WIB. Pusatnya berada di darat 17 km Timur Laut Pasaman Barat.

Gempa ini dirasakan dalam skala mercalli intensity scale (MMI) II hingga III di Gunungsitoli, skala II di Nias Selatan dengan kedalaman 10 Km. Namun, BMKG lagi-lagi mengatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan laporan warga, guncangan gempa terasa di sebagian besar wilayah di Sumatera Barat (Sumbar), seperti Padang, Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, hingga Sijunjung. Gempa tersebut bahkan dirasakan hingga ke Malaysia.

Selain itu, gempa kedua ini pun telah menyebabkan sejumlah bangunan di Pasaman Barat mengalami kerusakan ringan hingga berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Afrizal mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan berapa total bangunan yang rusak, namun laporan kerusakan bangunan sudah diterima BPBD. Kemudian terkait korban jiwa, BPBD Pasaman Barat hingga saat ini belum menerima adanya laporan.

"Ada bangunan yang rusak 25 persen, dan ada yang berat juga. Cuma ya data berapa jumlahnya kami belum bisa berikan," katanya, Jumat (25/2).

Yang pasti, gempa ini telah mengakibatkan sejumlah pasien di RSUD Pasaman Barat harus mengungsi ke tenda darurat. Namun, Afrizal mengonfirmasi tidak ada kerusakan di RSUD Pasaman Barat. Tenda darurat dibuat untuk mengantisipasi kejadian lanjutan akibat gempa.

"Tenda didirikan di RSUD untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan, karena bangunan rawat inap pasien merupakan bangunan dua lantai," jelasnya.

Selain RSUD, Afrizal mengatakan kerusakan juga terjadi di Kantor Bupati Pasaman Barat. Kerusakan terjadi di ruang balairung kanto bupati, plafon ruangan tersebut roboh dan puing-puingnya berserakan di lantai.

Maka dari itu, BMKG mengimbau agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS