Facebook dan aplikasi
turunannya tidak lagi menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh
dunia. Posisi tersebut kini digeser oleh aplikasi vidio pendek, TikTok.
TikTok memang berhasil menjadi
cara untuk membunuh waktu di tengah pandemi COVID-19. Media sosial asal Cina
itu pun mengalahkan Facebook menjadi aplikasi paling banyak di download pada
2020 di Amerika Serikat.
Hal itu dimuat dalam
survey yang dilakukan secara global oleh Nikkei Asia berdasarkan data dari App
Annie. Diketahui, pada tahun sebelumnya mereka hanya menempati posisi ke-4 di
bawah Facebook Messenger dan Whatsapp.
Konsep video pendek
yang dilakukan mereka dinilai sangat efektif dan mampu membuat banyak orang
lebih tertarik dibandingkan media sosial lainnya.
Facebook Messenger yang
pada tahun 2019 berada di peringkat pertama namun kini turun ke peringkat lima.
Facebook tetap berada di peringkat dua, dan Instagram naik satu peringkat ke
peringkat empat
Meski begitu mereka tak
menuliskan berapa total download yang dihasilkan oleh TikTok. Berdasarkan
analisa yang dilakukan Sensor Tower pada pertengahan Juli lalu disebutkan jika
TikTok telah melewati 3 miliar downloader
secara global.
Sementara itu, WhatsApp
tetap berada di posisi ketiga meski sempat dilanda kontroversi akibat kebijakan
privasi terbarunya. Telegram yang merupakan pesaing ketat WhatsApp justru naik
satu peringkat ke peringkat tujuh
Mereka pun turut merinci
jika aplikasi tersebut mengalami kenaikan hingga 383 juta downloader baru yang
menginstall aplikasi tersebut di awal 2021.
Namun sayangnya mereka
juga sempat mengalami penurunan hingga 38 persen dibandingkan 2020 usai
aplikasi itu dilarang di India.
TikTok, yang dimiliki
oleh ByteDance, diyakini memiliki
satu miliar pengguna di seluruh dunia termasuk lebih dari 100 juta di Amerika
Serikat. Video pendeknya disebut sangat populer di kalangan pengguna smartphone muda.
Sebelumnya banyak pihak
yang meragukan kesuksesan aplikasi tersebut di pasar Amerika Serikat. Apalagi
setelah munculnya pelarangan oleh Mantan Presiden Donald Trump karena dianggap
mengancam keamanan nasional.
Pada Juni lalu,
Presiden AS Joe Biden mencabut perintah eksekutif Trump yang berusaha melarang
TikTok dan WeChat masuk ke pasar AS karena masalah keamanan nasional. Namun,
Biden memerintahkan untuk meninjau potensi risiko layanan internet milik asing.
Sementara debat politik
tentang sensasi berbagi cuplikan video itu memanas, peringkat TikTok naik dari
aplikasi keempat yang paling banyak diunduh pada 2019 ke posisi teratas tahun
lalu.
Bahkan, popularitas
TikTok mendorong Instagram milik Facebook untuk menambahkan fitur video serupa.