Terdapat Gunung api lumpur di Azerbaijan yang di duga jadi penyebab kobaran api di laut kaspia. Kobaran api raksasa setinggi ratusan meter berkobar di laut Kaspia terjadi pada hari Minggu (4/7) setelah Matahari terbenam.
Kobaran api yang ada di atas laut itu dapat terlihat dari
kejauhan, berada di Pulau Dashly atau disebut Pulau Batu Ignatiy. Pulau itu
dikenal sebagai salah satu pulau vulkanik. Laut Kaspia memang memiliki
konsentrasi tinggi gunung berapi lumpur, yang memuntahkan kandungan lumpur yang
disertai gas yang mudah terbakar.
Di area itu juga terdapat sejumlah ladang minyak dan gas, namun perusahaan pengelola minyak, Socar mengklaim tidak ada kerusakan akibat ledakan, dan tidak ada korban luka maupun jiwa.
Juru bicara Socar, Ibrahim Ahmadov, menyatakan ledakan
lokasinya sekitar 10 kilometer dari ladang gas Umid. Di pihak lain, pakar
gunung berapi Mark Tingay dari University of Adelaide setuju bahwa kemungkinan
kobaran api berasal dari gunung berapi lumpur.
"Ada sekitar 1.100 gunung api lumpur yang telah
teridentifikasi di seluruh dunia dan hampir 400 di antaranya bisa ditemukan di
sekitar Azerbaijan," kata ahli cuaca dari AccuWeather, Tyler Roys.
"Erupsi gunung berapi lumpur dipicu oleh cadangan
lumpur dalam yang terhubung dengan permukaan," paparnya lagi yang dikutip
detikInet dari United Press International, Jumat (9/7/2021).
Meski demikian, The Guardian melaporkan bahwa para ahli
masih belum mengetahui pasti penyebab ledakan itu memicu kobaran api. Namun
menurut para ahli, teori paling memungkinkan adalah batu-batu dari ledakan itu
bergesekan di udara sehingga menyebabkan percik api. Secara keseluruhan,
Azerbaijan memang dikenal dengan sebutan "Tanah Api" karena memiliki
begitu banyak sumber daya minyak dan gas alami. Penjelajah Marco Polo juga
pernah menulis mengenai kebakaran akibat gas di kawasan tersebut pada Abad
ke-13.