parboaboa

Hematemesis Adalah Muntah Darah, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Winda | Kesehatan | 25-08-2023

Ilustrasi hematemesis (Foto: Parboaboa/Andre)

PARBOABOA - Penyakit yang berkaitan dengan sistem pencernaan seringkali menjadi perhatian utama. Salah satu kondisi yang mengkhawatirkan yaitu hematemesis yang mengacu pada perdarahan bagian dalam saluran pencernaan dan memunculkan gejala muntah darah.

Dilansir dari laman Medical University of South Carolina, hematemesis adalah masalah pada sistem pencernaan yang mengalami pendarahan internal hinga menyebabkan muntah yang bercampur darah atau hanya darah saja.

Darah yang ada pada muntahan berasal dari gastrointestinal (bagian atas saluran pencernaan), diakibatkan oleh gangguan serius seperti luka, perdarahan organ, atau kerusakan organ bagian dalam.

Pendarahan dalam saluran pencernaan bagian atas dapat mengindikasikan masalah serius yang memerlukan penanganan segera. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan anemia, atau bahkan mengancam nyawa pasien.

Oleh karena itu, mengenali gejalanya dengan benar dan segera mencari bantuan medis merupakan langkah yang penting. Agar lebih memahaminya, berikut pengertian hematemesis, penyebab, faktor resiko, gejala, diagnosa hingga cara pengobatan.

Definisi Hematemesis

Melansir laman Medicover Hospital, pengertian hematemesis adalah suatu pendarahan yang terjadi ketika seseorang muntah dan mengeluarkan darah.

Warna darah yang keluar mungkin tampak merah cerah, merah tua, cokelat seperti bubuk kopi, hingga berwarna hitam.

Darah tersebut dapat berasal dari perdarahan pada organ internal, cedera dalam tubuh, atau robekan pada organ (ruptur). Darah yang terakumulasi di lambung akhirnya dikeluarkan bersama isi lambung atau hanya darah saja.

Selain itu, ada juga situasi yang dikenal dengan hematemesis melena yang dapat terjadi akibat pendarahan pada saluran cerna bagian atas.

Berdasarkan publikasi Rumah Sakit Universitas Airlangga yang bertajuk Gawat Darurat Medis dan Bedah menjelaskan, hematemesis melena adalah pendarahan pada saluran cerna bagian atas yang ditandai dengan warna feses bercampur darah hitam.

Dan apabila pasien muntah, maka akan didapati muntahan darah berwarna hitam. Hal ini terjadi disebabkan oleh darah yang bercampur dengan asam lambung dan terbentuk hematin.

Penyebab Hematemesis

Ilustrasi penyebab hematemesis (Foto: canva.com)

Hematemesis adalah suatu pendarahan yang terjadi akibat berbagai penyebab seperti cedera, penyakit, hingga penggunaan obat-obatan.

Berikut adalah beberapa penyebab muntah darah berdasarkan berbagai faktor sebagaimana dikutip dari Muschealth:

  • Luka berdarah
  • Muntah berlangsung lama dan kuat yang mengakibatkan luka pada lapisan mukosa esofagus (dikenal sebagai Sindrom Mallory-Weiss)
  • Pembuluh darah bocor di lambung atau usus
  • Kerusakan pada pembuluh darah di saluran pencernaan
  • Tumor dalam perut atau kerongkongan
  • Infeksi saluran pencernaan, gangguan lambung, atau tukak lambung bisa menyebabkan perdarahan di dalam tubuh
  • Paparan radiasi
  • Demam berdarah
  • Tekanan darah tinggi di vena portal
  • Obat-obatan yang mempengaruhi motilitas gastrointestinal seperti obat antiinflamasi non steroid

Beberapa penyebab lain yang mungkin tidak mengancam jiwa meliputi:

  • Tindakan pembedahan pada rongga mulut yang berpotensi menyebabkan muntah darah
  • Beberapa kasus mimisan yang menyebabkan darah masuk ke saluran pencernaan
  • Batuk berlebihan (TBC)

Gejala Hematemesis

Ilustrasi gejala hematemesis (Foto: canva.com)

Gejala utama hematemesis adalah keluarnya darah saat muntah. Warna muntah dapat memberikan petunjuk kepada dokter mengenai lokasi dan tingkat keparahan perdarahan dalam saluran pencernaan. Pada kondisi ini, darah memiliki warna merah gelap, menunjukkan adanya perdarahan yang signifikan. Kondisi ini juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti:

  • Ketidaknyamanan perut
  • Nyeri dada
  • Kram atau rasa sakit perut
  • Kelelahan
  • Kulit pucat
  • Sesak napas
  • Kepala terasa sakit
  • Pusing
  • Penurunan kesadaran
  • Pola napas cepat
  • Detak jantung terasa lebih cepat

Dalam kasus yang lebih serius, penyakit ini dapat disertai dengan gejala melena. Hematemesis melena adalah ketika tubuh menghasilkan tinja yang berwarna gelap atau hitam. Hal ini menunjukkan adanya perdarahan yang signifikan dalam saluran pencernaan.

Warna hitam pada tinja juga mengindikasikan perdarahan di bagian atas saluran pencernaan. Darah sudah bercampur dengan asam lambung dan oksigen sepanjang saluran pencernaan, mengakibatkan perubahan warna menjadi gelap.

Apakah Hematemesis Bisa Disembuhkan?

Tenaga medis memiliki beberapa metode untuk menghentikan pendarahan internal yang sedang berlangsung. Pasien yang mengalami muntah darah adalah prioritas utama mereka.

Namun, jika pendarahan tersebut disebabkan oleh suatu kondisi kronis, penyembuhannya mungkin akan lebih kompleks. Kemungkinan untuk mengalami muntah darah yang berulang tetap ada jika akar penyebab yang mendasarinya tidak diatasi dengan baik.

Apakah Hematemesis Bisa Menyebabkan Kematian?

Biasanya, muntah saja tidak akan berakibat fatal, tetapi jika kehilangan darah dalam jumlah besar, hal ini bisa berpotensi menyebabkan kematian. Jika terjadi kehilangan darah yang signifikan, resiko syok hipovolemik akan meningkat, yang dapat mengakibatkan kegagalan organ dan akhirnya kematian.

Meskipun kejadian seperti ini jarang terjadi, jika kamu mengalami muntah darah dalam jumlah banyak, sebaiknya segera mencari perawatan medis. Dalam situasi tertentu, kamu mungkin memerlukan lebih dari sekadar menghentikan pendarahan untuk memulihkan kondisi tubuh.

Komplikasi Hematemesis

1. Tersedak

Ini merupakan salah satu komplikasi serius yang terkait dengan muntah darah. Hal ini bisa menyebabkan darah masuk ke paru-paru dan mengganggu kemampuan bernapas dengan baik.

Aspirasi muntahan darah, meskipun jarang terjadi, memiliki potensi untuk mengancam nyawa jika tidak mendapat penanganan cepat.

Adapun individu yang berisiko tinggi mengalami aspirasi akibat muntah darah meliputi:

  • Orang lanjut usia
  • Individu dengan sejarah penyalahgunaan alkohol
  • Orang yang pernah mengalami stroke
  • Individu dengan gangguan yang mempengaruhi kemampuan menelan

2. Anemia

Anemia merupakan keadaan umum yang terjadi setelah mengalami perdarahan, termasuk muntah darah. Ini terjadi terutama ketika kehilangan darah terjadi secara tiba-tiba.

Namun, pada orang yang mengalami penyakit yang berkembang secara perlahan, seperti gastritis, atau menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka waktu lama, anemia bisa berkembang dalam beberapa minggu hingga bulan.

Dalam situasi ini, gejala anemia mungkin tidak terlihat sampai kadar hemoglobin atau jumlah sel darah merah sangat rendah.

Pendarahan berlebihan juga berisiko menyebabkan syok. Tanda-tanda syok meliputi:

  • Pusing saat berdiri
  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • Frekuensi buang air kecil yang berkurang atau jarang
  • Kulit terlihat pucat dan dingin

Jika tidak segera ditangani, syok dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang akhirnya dapat berujung pada koma dan kematian. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis di rumah sakit atau unit gawat darurat terdekat.

Faktor Resiko Hematemesis

Risiko mengalami muntah darah dapat timbul jika seseorang menghadapi:

  • Permasalahan serius pada saluran pencernaan, seperti peradangan perut, gangguan lambung, atau kerusakan pada pipa makanan.
  • Kondisi darah tertentu, seperti hemofilia.
  • Adanya tumor. Baik tumor jinak maupun ganas berpotensi mengakibatkan perdarahan. Tumor yang berdarah perlu diperiksa lebih lanjut untuk kemungkinan kanker pada lambung, kerongkongan, atau pankreas.
  • Cedera trauma. Cedera langsung dan tumpul pada perut atau kerongkongan bisa menyebabkan pendarahan akut di dalam tubuh. Cedera internal juga bisa muncul akibat prosedur medis.
  • Penggunaan beberapa jenis obat tertentu, seperti aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, dan obat antikoagulan (pengencer darah).
  • Paparan racun tertentu.

Diagnosa Hematemesis

Guna menegakkan diagnosis atau akar permasalahan dengan pasti, dokter akan memulai dengan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang timbul dan riwayat cedera yang ada. Selain itu, dokter akan merujuk pada tes pencitraan guna memeriksa kondisi di dalam tubuh.

Melalui proses pemindaian pencitraan ini, kelainan dalam tubuh seperti kerusakan organ atau pertumbuhan yang tidak normal dapat terungkap. Metode diagnosa hematemesis adalah meliputi:

  • CT scan
  • Endoskopi, sebuah perangkat fleksibel dengan kamera yang memungkinkan dokter melihat ke dalam lambung
  • USG
  • Sinar X
  • MRI

Salah satu pemeriksaan standar hematemesis dengan menggunakan endoskopi untuk mengidentifikasi sumber perdarahan dalam lambung. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi. Dokter akan memasukkan endoskop, sebuah tabung lentur dengan kamera di ujungnya, melalui mulut ke lambung dan usus kecil.

Kamera serat optik pada ujung endoskop memungkinkan dokter melihat isi lambung dan menyelidiki sumber perdarahan dari segi internal.

Dokter juga mungkin meresepkan tes darah guna memeriksa jumlah sel darah merah secara lengkap. Ini bermanfaat dalam mengevaluasi jumlah darah yang telah hilang. Jika perlu, biopsi jaringan dapat dilaksanakan untuk mengklarifikasi apakah sumber perdarahan berkaitan dengan inflamasi, infeksi, atau bahkan kanker.

Cara Pengobatan Hematemesis

Ilustrasi (Foto: Canva/Andrey)

Pengobatan terhadap hematemesis adalah penanangan medis yang dilakukan dengan variatif tergantung sejauh mana kerugian darah terjadi. Biasanya penanganan dilakukan melalui transfusi darah guna menggantikan volume darah yang hilang. Selain itu, pasien perlu mendapatkan cairan melalui infus untuk menjaga kadar hidrasi tubuh.

Selain opsi transfusi, dokter memiliki alternatif lain seperti pemberian obat atau tindakan medis. Apabila muntah disebabkan oleh gangguan seperti tukak lambung atau produksi asam berlebihan, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan produksi asam lambung.

Jika terdapat indikasi kemungkinan pendarahan di organ dalam, dokter akan merujuk pasien ke spesialis gastroenterologi. Gastroenterolog dapat melakukan endoskopi pada saluran pencernaan bagian atas untuk mendiagnosis dan mengatasi sumber perdarahan. Dalam kasus yang serius, misalnya perforasi pada lambung atau usus, kemungkinan diperlukan intervensi bedah.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala hematemesis seperti muntah darah, jangan ragu untuk mencari bantuan medis segera. Konsultasikan kondisi tersebut dengan dokter agar dapat dilakukan diagnosa yang tepat dan pengobatan yang sesuai.

Mengabaikan gejala ini bisa berisiko serius bagi kesehatan, oleh karena itu, bertindaklah dengan cepat untuk menjaga kesejahteraan dan keselamatanmu. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

ICD 10 Hematemesis

Kode ICD-10 untuk hematemesis adalah K92.0 yang diklasifikasikan ke dalam penyakit pada sistem pencernaan sebagaimana yang telah ditentukan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).

Kode ICD-10 hematemesis menjadi informasi yang digunakan tenaga medis untuk kepentingan statistik morbiditas dan mortalitas.

Editor : Andre

Tag : #pencernaan    #hematemesis    #muntah    #kesehatan    #hematemesis melena    #kode icd 10 hematemesis    #icd 10 hematemesis   

BACA JUGA

BERITA TERBARU