PARBOABOA, Pematangsiantar – Menyambut tahun ajaran baru 2022, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), telah mengeluarkan izin sekolah untuk menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait diberlakukannya PTM. Salah satunya adalah, Ia mengimbau orang tua untuk memberikan Vaksin Covid-19 lengkap pada anak sebelum memasuki lingkungan sekolah.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengungkapkan, bawah rekomendasi ini dikeluarkan untuk mencegah penularan wabah Covid-19 dan berbagai penyakit menular lainnya.
Berikut rekomendasi IDAI terkait diberlakukannya PTM untuk anak-anak sekolah di Indonesia di masa pandemi Covid-19:
1. Seluruh Siswa, Staf Sekolah dan Diknas Wajib Booster
Menurut Piprim, seluruh elemen yang terlibat dalam pelaksanaan PTM harus mendapatkan vaksin booster. Walaupun beberapa waktu yang lalu angka infeksi covid-19 menurun, tetapi potensi penularan Covid-19 untuk subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 meningkat.
"Dengan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang jauh lebih mudah menular dibanding varian awalnya, pada anak di Indonesia dan subvarian baru ini potensial menyebabkan gelombang kasus berikutnya," jelas Piprim.
Ia menambahkan, selain subvarian tersebut, terjadi peningkatan kasus Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan potensi kasus Long Covid-19 pada anak di Indonesia.
2. Wajib Menerapkan Protokol Kesehatan
Mengingat PTM dilaksanakan setelah musim libur panjang, IDAI mengungkapkan penurunan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Oleh karena itu, Ketua Satgas Covid IDAI Dr Yogi Prawara, SpA(K), mengatakan protokol di lingkungan sekolah penting dilakukan.
"Kami juga mengimbau orangtua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian di masa liburan sekolah, serta mengajarkan anak supaya cakap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Yogi menegaskan, dengan menerapkan protokol kesehatan, cara ini terbukti efektif mencegar penularan berbagai penyakit, termasuk wabah covid-19. Untuk itu, IDAI meminta pihak sekolah, dinas pendidikan, pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan orang tua berkolaborasi untuk memastikan keamanan dan keselamatan anak.
"Kebiasaan baik yang terbentuk selama masa pandemi harus dipertahankan, bahkan semakin ditingkatkan pada situasi adanya kenaikan kasus," ujar Yogi.
3. Penerapan 3T Harus Dilakukan
IDAI merekomendasikan kepada pemerintah untuk meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta pemerintah harus menampilkan data terkini kasus Covid-19 secara transparan, dan akurat, termasuk pada data bayi dan anak yang terinfeksi.
4. Anak Harus Imunisasi Dasar Lengkap
Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) mengingatkan orang tua untuk mengikuti Bulan Imunisasi Anak Nasional, yaitu imunisasi dasar dan booster untuk anak balita.
Imunisasi MR tambahan dan imunisasi dengan vaksin baru, yaitu vaksin penumokokus (PCV) yang berguna untuk mencegah radang paru. Anak usia 6 tahun ke atas perlu imunisasi Covid-19 sebanyak 2 kali.
Imunisasi rutin dan vaksin covid-19 ini berguna untuk membentuk kekebalan tubuh anak dari berbagai penyakit infeksi.