Prabowo: Indonesia Siap Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel Asal Negara Palestina Diakui

Konferensi pers bersama Presiden Prabowo dan Presiden Macron. (Foto:Instagram)

PARBOABOA, Jakarta – Salah satu isu penting yang mencuat saat konferensi pers bersama Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025), adalah konflik Israel dan Palestina.

Presiden Macron tengah berada di Indonesia untuk lawatan kenegaraannya selama tiga hari pada 27-29 Mei 2025.

Prabowo mengatakan Indonesia siap membuka hubungan diplomatik asalkan Israel mengakui negara Palestina.

“...begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Kami juga menyampaikan Indonesia siap untuk menyumbang pasukan perdamaian ke kawasan tersebut,” kata Prabowo.

Ia juga meyakini bahwa satu satunya jalan untuk mencapai perdamaian di Gaza hanya lewat pengakuan kemerdekaan bagi bangsa Palestina.

“Prancis akan terus mendesak segera diberlakukannya penghentian kegiatan bersenjata di Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusian penuh,” imbuhnya.

Sementara itu Presiden Macron menyampaikan akan segera mengorganisir konferensi tentang Gaza bersama Arab Saudi di New York untuk memberikan dorongan baru bagi pengakuan negara Palestina dan pengakuan negara Israel.

Prancis tidak mengenal standar ganda, katanya. Oleh sebab itu mereka juga mengutuk serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.

“Kami mengakui hak Israel untuk membela diri,” tambahnya.

Prancis termasuk negara yang aktif menyerukan gencatan senjata juga mengorganisir konferensi kemanusiaan pertama untuk Gaza pada November 2023. Mereka juga mengupayakan agar bantuan kemanusiaan dapat kembali mengalir ke Gaza.

Seperti halnya Presiden Prabowo, Macron pun meyakini hanya solusi politik yang dapat mewujudkan perdamaian di Gaza.

“Dan itulah mengapa kita juga bergerak untuk menemukan proses yang dapat membawa kita ke dua negara, ke pengakuan timbal balik dan perdamaian abadi.”

Editor: Rin Hindrayati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS