PARBOABOA – Infeksi bakteri Salmonella adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi di seluruh dunia. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, mulai dari diare akut hingga demam tinggi.
Pada 2018, World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terdapat 11 hingga 20 juta kasus demam typhoid yang disebabkan oleh infeksi Salmonella sp di seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai 128.000 hingga 161.000 individu.
Temuan ini telah diperkuat oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang berjudul "Salmonella: A Review on Pathogenesis, Epidemiology and Antibiotic Resistance" yang ditulis oleh Shu-Kee Eng dan rekan-rekannya pada 2015.
Penelitian tersebut menegaskan bahwa infeksi bakteri Salmonella typhi tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia.
Selain dampak globalnya yang signifikan, infeksi Salmonella juga merupakan ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Oleh karena itu, untuk menjaga kesehatan dan mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, penting memahami pengertian, gejala, penyebab, serta upaya-upaya pengobatan yang efektif.
Pengertian Salmonella
Salmonella adalah sejenis bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan. Bakteri ini termasuk dalam keluarga Salmonellaceae dan genus Salmonella. Infeksi Salmonella pada manusia dapat mengakibatkan penyakit yang disebut salmonelosis.
Salmonelosis adalah penyakit yang sering kali terkait dengan gejala seperti diare, mual, muntah, demam, sakit perut, dan gejala lainnya yang terkait dengan gangguan saluran pencernaan.
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi oleh bakteri ini, terutama makanan yang kurang dimasak dengan baik atau tidak diolah dengan kebersihan yang memadai.
Dilansir jurnal Salmonella Infection – Prevention and Treatment by Antibiotics and Probiotic Yeasts: A Review oleh Abraham Majak Gut (2018), spesies ini bersarang di saluran usus manusia dan hewan ternak. Reptil dan serangga juga berperan sebagai reservoir.
Selain itu, telur, daging unggas, daging babi, daging sapi, produk susu, kacang-kacangan, sayuran dan air berperan sebagai sumbernya.
Bakteri Salmonella memiliki berbagai jenis dan strain yang berbeda, dan beberapa di antaranya dapat lebih parah daripada yang lain.
Oleh karena itu, pengertian tentang bakteri ini mencakup sekelompok bakteri patogen yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak diatasi dengan baik.
Gejala Salmonella
Dilansir jurnal Salmonella Infection: Interplay between The Bacteria and Host Immune System oleh Jonathan R Kurtz dkk (2017), infeksi ini menyebabkan kesakitan dan kematian di seluruh dunia dengan respon imun tubuh yang bervariasi tergantung pada apakah infeksinya akut dan terbatas, atau sistemik dan kronis.
Gejala infeksi bakteri Salmonella typhi pada manusia dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, dan tidak semua orang yang terinfeksi akan mengalami gejala. Namun, beberapa gejala umum yang sering terkait dengan infeksi Salmonella meliputi:
- Diare selama beberapa hari disertai feses yang biasanya menjadi cair dan seringkali disertai dengan darah
- Demam yang mana suhu tubuh meningkat secara signifikan sebagai respons terhadap infeksi
- Dehidrasi yang meliputi haus berlebihan dan penurunan produksi urin
- Mengalami mual yang parah, yang dapat diikuti oleh muntah
- Sakit kepala
- Kehilangan nafsu makan
- Kram abdomen atau kram perut
Gejala-gejala ini biasanya muncul 6-72 jam setelah terpapar bakteri Salmonella dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada seberapa parah infeksinya.
Penting untuk mencari perawatan medis jika Anda mengalami gejala-gejala ini, terutama jika gejala tersebut parah atau jika Anda termasuk dalam kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Penyebab Infeksi Salmonella
Melansir laman resmi WHO (2022), salmonellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella nontifoidal. Meskipun sekitar 2.500 serotipe telah diidentifikasi, sebagian besar infeksi pada manusia disebabkan oleh dua serotipe Salmonella: Typhimurium dan Enteritidis.
Bakteri ini dapat menginfeksi manusia dan hewan, dan penularannya biasanya terjadi melalui makanan, air, atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
Beberapa cara utama di mana seseorang dapat terinfeksi oleh bakteri tersebut meliputi:
a. Konsumsi Makanan Terkontaminasi
Salah satu cara paling umum penularan Salmonella adalah melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri ini.
Makanan yang paling sering terkait dengan infeksi Salmonella adalah daging ayam, telur, produk susu yang tidak dipasteurisasi, sayuran mentah, buah-buahan, dan produk hewani lainnya yang mungkin terkontaminasi oleh feses hewan yang mengandung bakteri Salmonella.
b. Kontak dengan Hewan yang Terinfeksi
Seseorang dapat terinfeksi bakteri ini melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, terutama reptil, seperti kura-kura, ular, atau kadal. Hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan burung juga dapat menjadi sumber infeksi jika mereka terinfeksi.
c. Kontak dengan Orang yang Terinfeksi
Infeksi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan tinja yang terinfeksi. Ini terutama relevan dalam situasi-situasi di mana kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan kurang diperhatikan.
d. Air Terkontaminasi
Air yang terkontaminasi oleh feses manusia atau hewan yang terinfeksi Salmonella juga dapat menjadi sumber infeksi jika air tersebut digunakan untuk minum atau mencuci makanan.
Penting untuk menjaga praktik kebersihan yang baik dalam pengolahan makanan, memasak dengan benar, mencuci tangan dengan sabun, dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi terinfeksi untuk mencegah infeksi Salmonella.
Cara Mengobati Infeksi Salmonella
Infeksi Salmonella biasanya akan sembuh tanpa perawatan medis khusus dalam beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksinya.
Namun, dalam beberapa kasus yang lebih parah atau pada kelompok rentan seperti anak-anak kecil, lansia, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, perawatan medis mungkin diperlukan.
Dilansir dari jurnal The Identification of Salmonella Sp. Bacteria Contamination in Broiler Chicken at Pon Market Jombang Regency oleh Ramadhani Putri Rizki (2022), Salmonella sulit diberantas dari lingkungan. Namun, karena sumber utama infeksi pada manusia adalah unggas dan ternak, mengurangi jumlah salmonella yang terdapat pada hewan-hewan ini akan mengurangi paparan pada manusia secara signifikan.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengobati infeksi tersebut:
1. Rehidrasi
Penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi, terutama jika Anda mengalami diare atau muntah yang parah. Minum air putih, larutan oralit, atau minuman elektrolit dapat membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
2. Pengobatan Simptomatik
Obat antidiare atau obat untuk meredakan mual dan muntah dapat digunakan untuk meredakan gejala. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan profesional medis sebelum mengambil obat-obatan ini, terutama jika Anda memiliki kondisi medis lainnya.
3. Perawatan Medis
Jika infeksi Salmonella parah atau mengancam jiwa, atau jika Anda termasuk dalam kelompok rentan, dokter mungkin meresepkan antibiotik.
Antibiotik biasanya tidak dianjurkan untuk semua kasus infeksi Salmonella karena penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik.
4. Isolasi
Selama Anda masih mengalami gejala, penting untuk menjaga praktik kebersihan yang baik dan mengisolasi diri agar tidak menulari orang lain.
5. Pemantauan Kesehatan
Jika Anda merasa bahwa kondisi Anda memburuk atau gejalanya tidak membaik dalam beberapa hari, segera hubungi profesional medis untuk pemeriksaan lebih lanjut dan perawatan yang sesuai.
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari infeksi Salmonella. Pastikan untuk selalu memasak makanan dengan baik.
Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau menyiapkan makanan, menghindari makanan mentah atau setengah matang, dan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan.
Hindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi terinfeksi. Dengan menjalankan praktik-praktik ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena infeksi bakteri tersebut.
Cara Membunuh Salmonella
Salmonella adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia, biasanya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Dilansir dari jurnal Heat Resistance of Salmonella Typhimurium and Salmonella Senftenberg 775 W in Chicken Meat oleh Bayne Henry J. (1965), ketahanan panas Salmonella Typhi pada otot ayam giling memerlukan paparan 10 hingga 15 menit pada suhu 65°C untuk membunuh sel Salmonella dan sel lainnya.
Cara membunuh Salmonella melibatkan beberapa langkah penting:
- Memasak Makanan Dengan Benar: Salah satu cara terbaik untuk mencegah infeksi Salmonella adalah dengan memasak makanan hingga mencapai suhu yang aman. Ini biasanya berarti memasak daging, unggas, dan telur hingga suhu minimal internal yang disarankan, seperti 165 derajat Fahrenheit (73,9 derajat Celsius) untuk daging ayam dan unggas.
- Refrigerasi Makanan: Simpan makanan dalam lemari es pada suhu yang aman. Makanan yang mudah membusuk, terutama makanan yang mengandung protein seperti daging dan telur, harus disimpan pada suhu yang tepat.
- Mencuci Sayuran dan Buah: Sebelum mengonsumsi sayuran dan buah, cuci dengan baik di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan bakteri yang mungkin ada pada permukaan mereka.
- Cuci Tangan dengan Benar: Cuci tangan dengan air dan sabun selama setidaknya 20 detik sebelum memasak atau makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah menyentuh hewan peliharaan.
Dalam menghadapi infeksi bakteri Salmonella, kesadaran akan gejala, penyebab, dan cara pengobatannya adalah langkah penting dalam melindungi diri dan keluarga dari potensi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh bakteri ini.
Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang infeksi bakteri ini, Anda dapat berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri serta komunitas sekitar.
Semoga informasi yang telah disampaikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang infeksi bakteri Salmonella dan bagaimana menghadapinya dengan bijak.
Editor: Sari