Posesor (CPU) buatan AMD dinobatkan sebagai prosesor tercepat di segmen dekstop (PC), sedangkan CPU buatan kompetitornya, Intel menjadi yang terkencang di segmen mobile (notebook).
Seperti menurut daftar benchmark prosesor tercepat versi Master Lu yang dirilis baru-baru ini.
Master Lu adalah platform benchmarking populer asal China yang biasanya digunakan untuk menguji kebolehan perangkat komputer dan smartphone. Master Lu bisa dibilang Geekbench atau Antutu versi China.Pada segmen dekstop, prosesor AMD Ryzen Threadripper 3990X (64-Core) yang diperkenalkan di ajang CES tahun 2020 lalu dinobatkan sebagai prosesor terkencang dengan skor benchmark sekitar 1,7 juta poin.
Dibawahnya, ada tiga CPU lainnya yang memiliki skor benchmark berkisar 1-1,2 juta poin, serta prosesor Intel Core i9-10980XE yang melengkapi posisi lima besar CPU dekstop terkencang versi Master Lu.
Sementara itu di segmen mobile, Intel berhasil menyabet posisi teratas dengan CPU laptop teranyarnya yang diperkenalkan pada Mei lalu, yaitu Intel Core i7-11800H yang memiliki skor benchmark sekitar 660.000 poin.
Prosesor tersebut dibuntuti dengan empat CPU AMD, seperti Ryzen 7 dan ryzen 9 5000 Series, dengan skor benchmark berkisar 530.000-560.000 poin, terdapat selisih 100.000 poin dari Intel.
Dengan hasil benchmark tersebut, bisa dikatakan bahwa lima prosesor terkencang pada segmen dekstop dan mobile masih didominasi oleh CPU buatan AMD yang masing-masing memiliki 4 model prosesor, lebih banyak dari Intel yang hanya ada 1 model saja.
Meski demikian, terkait penjualan prosesor, Intel masih jauh lebih dominan dibanding AMD.
Seperti dikutip dari Gizmochina, menurut Master Lu, prosesor Intel di segmen dekstop memiliki porsi penjualan atau market share di atas 70% dari total penjualan CPU secara global selama lima kuartal terakhir.
Sisanya dipegang oleh AMD yang bekutik dengan market share sekitar 20%.
Sementara di segmen mobile, penjualan prosesor AMD berkisar di angka lebih dari 30% dari total penjualan CPU global, lebih baik dari penjualan segmen dekstop.
Namun tetap saja porsinya tidak sebesar Intel yang menguasai penjualan CPU laptop global dengan pangsa pasar 60%.