PARBOABOA - Kanker sarkoma adalah jenis kanker langka yang berkembang dari jaringan penunjang tubuh, seperti tulang, otot, lemak, pembuluh darah, saraf, atau jaringan lainnya.
Sarkoma dapat berkembang di mana saja di dalam tubuh, termasuk di tulang, otot, dan organ-organ lainnya.
Meskipun jarang terjadi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker sarkoma tetap merupakan ancaman serius bagi kesehatan dan kehidupan seseorang.
Nah, berikut ini penjelasan lengkap mengenai kanker Sarkoma, mulai dari jenis, gejala, dan pengobatannya. Simak sampai habis ya!
Jenis Sarkoma Jaringan Lunak
Berdasarkan lokasi dimana sel kanker muncul, sarkoma jaringan lunak dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
- Angiosarcoma: dapat terbentuk di pembuluh getah bening atau di pembuluh darah
- Chondrosarcoma: terbentuk di jarigan tulang rawan
- Gastrointestinal stromal tumor: terbentuk di saluran pencernaan
- Leiomyosarcoma: terbentuk di jaringan otot polos
- Liposarcoma: terbentuk di jaringan lemak
- Neurofibrosarcoma: terbentuk di selubung saraf tepi
- Rhabdomyosarcoma: terbentuk di jaringan otot rangka
- Tumor Askin: terbentuk dari jaringan lunak di rongga dada
Penyebab Kanker Sarkoma
Berdasarkan data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Cancer Association disebutkan kalau sarkoma jaringan lunak terjadi akibat mutasi DNA di dalam sel, sehingga berkembang di luar kendali.
Sel-sel yang mengalami perubahan abnormal ini kemudian akan membentuk tumor yang dapat menyerang jaringan di sekitarnya, bahkan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Sampai saat ini, penyebab mutasi DNA yang menyebabkan hal ini belum diketahui dengan pasti.
Dengan kata lain, penyebab dari sarkoma jaringan lunak juga belum teridentifikasi dengan jelas.
Namun, selain dari jenis sel yang mengalami mutasi genetik, beberapa ahli menduga bahwa kanker sarkoma juga bisa dipicu oleh virus, seperti Kaposi’s sarcoma.
Jenis kanker yang jarang terjadi ini disebabkan oleh virus herpes manusia tipe 8, yang menyerang individu dengan sistem imunitas yang lemah.
Meskipun penyebabnya belum diketahui pasti, tetapi setidaknya ada beberapa hal yang dihubungkan dengan munculnya sarkoma.
- Terpapar bahan kimia tertentu. Kata ahli, paparan terhadap bahan kimia bisa meningkatkan risiko terjadinya sarkoma. Asbes, arsen, dan herbisida merupakan jenis bahan kimia yang berhubungan dengan risiko terjadinya sarkoma.
- Radiasi. Radiasi yang dijalani untuk terapi tumor lain bisa saja menyebabkan seseorang terserang sarkoma.
- Terjadinya predisposisi genetik seperti sindrom gardner, hereditary retinoblastoma, dan neurofibromatosis von recklinghausen tipe 1. Kata ahli, rusaknya gen TP53 juga bisa menyebabkan sindrom Li Fraumeni yang meningkatkan risiko sarkoma.
- Faktor usia. Lansia lebih berisiko mengalami sarkoma jaringan lunak.
- Mengidap penyakit Paget, yaitu suatu jenis gangguan pada tulang.
Gejala Kanker Sarkoma
Gejala Kanker Sarkoma bervariasi tergantung lokasi tumor. Misalnya, beberapa sarkoma mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata pada tahap awal.
Beberapa sarkoma mungkin terasa seperti benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit di bawah kulit, sementara sarkoma lainnya tidak menimbulkan rasa sakit sampai ukurannya tumbuh cukup besar untuk menekan organ.
Sarkoma lain dapat menyebabkan nyeri tulang yang berkepanjangan atau pembengkakan di lengan atau kaki yang memburuk di malam hari. Perubahan ini mungkin membatasi pergerakan.
Gejala yang mungkin termasuk:
- Benjolan baru yang mungkin terasa sakit atau tidak.
- Nyeri pada ekstremitas (lengan/kaki) atau perut/panggul.
- Kesulitan menggerakkan lengan atau kaki (gerakan lemas atau terbatas).
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan .
- Sakit punggung .
Sarkoma memiliki gejala yang sama dengan banyak kondisi lainnya. Penyedia layanan kesehatan dapat membantu menentukan apakah gejala yang dirasakan berhubungan dengan sarkoma atau penyakit atau kelainan lain.
Bagaimana Pengobatan Kanker Sarkoma?
Pengobatan untuk kanker sarkoma biasanya melibatkan kombinasi dari beberapa pendekatan, termasuk pembedahan untuk mengangkat tumor, kemoterapi untuk membunuh sel kanker yang tersisa, radioterapi untuk menghancurkan sel kanker, dan terapi target yang ditargetkan pada perubahan genetik yang mendasari pertumbuhan kanker.
Prognosis untuk kanker sarkoma dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis sarkoma, stadium penyakit saat diagnosis, respons terhadap pengobatan, dan kondisi kesehatan umum pasien.
Beberapa jenis kanker sarkoma memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi jika didiagnosis pada tahap awal dan ditangani dengan efektif, sementara yang lain mungkin lebih sulit untuk diobati dan memiliki prognosis yang lebih rendah.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kanker sarkoma adalah jenis penyakit langka yang mengancam jiwa dan memerlukan diagnosis dan pengobatan yang tepat dan tepat waktu.
Untuk itu, penting untuk menyadari gejala-gejala yang mungkin muncul dan mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Dengan perawatan yang tepat, harapan hidup dan kualitas hidup bagi individu yang terkena kanker sarkoma dapat ditingkatkan.
Demikianlah informasi mengenai kanker sarkoma yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat dan tetap menjaga kesehatan ya!
Editor: Wanovy