PARBOAOA, Jakarta - Menteri Kesehatan Indonesia Budi Guna Sadikin mengumumkan, satu kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB 1.5 atau COVID Kraken telah ditemukan di Indonesia. Kasus pertama ini diketahui terkonfirmasi dari seorang warga Polandia yang berkunjung ke Indonesia pada 6 Januari lalu.
Warga Polandia itu, kata Budi, masuk melau pintu kedatangan Jakarta. Setelah bermalam di Jakarta, dia kemudian melakukan perjalanan menuju Balikpapan, Kalimantan Timur pada 7 Januari. Pada tanggal tersebut, hasil hasil rapid test yang bersangkutan masih negatif negatif.
Barulah di 11 Januari, dirinya kembali melakukan tes COVID-19 PCR saat akan masuk ke kapal, hasilnya dinyatakan positif tanpa gejala.
"Tanggal 11 Januari dia mau naik kapal, jadi di-PCR sebagai syarat masuk kapal, dan hasilnya positif," kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Kemudian, sampel WNA Polandia tersebut diperiksa menggunakan metode Whole Genome Sequences (WGS) dan dipastikan hasilnya baru-baru ini terungkap yang bersangkutan positif COVID varian XBB 1.5 alias Kraken.
WN Polandia tersebut diketahui positif COVID-19 Kraken tanpa gejala. Ia sudah melakukan isolasi mandiri dan tes PCR terakhir juga menyatakan negatif.
Kemenkes langsung menginstruksikan kepada daerah yang disinggahi WN asal Polandia tersebut seperti Balikpapan dan DKI Jakarta untuk melakukan penelusuran kontak erat alias tracing.
"Teman-teman surveilans kita minta untuk lihat kontak erat siapa saja, sekarang sudah jalan. Kalau ada informasi kita bisa update. Kraken ini kan sub-sub dari Omicron. Nah, ini adalah perkawinan dari anaknya dan cucunya Omicron, jadi ini sudah cicit," kata dia.
Lebih lanjut, Budi menyatakan Kraken selaku subvarian Omicron yang baru ini terbukti memiliki kecepatan lebih menular seperti yang saat ini terjadi di Amerika Serikat (AS). Meski begitu, Budi yakin masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi yang tinggi dibuktikan dengan hasil serosurvei.
Dengan demikian, Budi meminta agar masyarakat tetap tenang dan segera melakukan pemeriksaan ke faskes apabila mengalami gejala COVID -19. Ia juga berpesan agar masyarakat tetap memakai masker apabila berada di ruangan tertutup ataupun ruangan terbuka yang sesak manusia.
"Masyarakat juga harus tahu bahwa varian ini ringan, jadi pastikan vaksin booster-nya dilaksanakan," ujar Budi.
Editor: -