PARBOABOA, Jakarta - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 atau Satgas Covid-19 melakukan konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia usai perayaan HUT RI ke 77, Kamis (18/8).
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus Covid-19 saat momen kemerdekaan tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
“Kita patut berbangga diri bahwa berkat kerja keras, gotong royong dan semangat seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan, pemerintah pusat dan daerah, hingga masyarakat di level terkecil seperti rukun tetangga/rukun warga (RT/RW),” ucap Wiku, dikutip dari siaran pers BNPB Indonesia, Kamis (18/8).
Salah satunya dampak positif dari penurunan kasus Covid-19 ini terlihat dalam perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 77 yang telah dilaksanakan dengan berbagai kegiatan dan lomba.
Wiku menjelaskan jika tahun lalu HUT RI dilakukan secara daring dan dengan pelaksanaan protokol kesehatan ketat, akibat dari tingginya kasus harian akibat varian Delta.
Sedangkan di tahun ini, HUT RI dapat dilakukan dengan upacara bendera dan berbagai lomba, karena jumlah kasus yang semakin menurun.
Adapun perbandingan kasus positif harian tahun lalu dengan tahun ini mengalami penurunan sebesar 53 persen. Tahun ini kasus harian hanya 5000 kasus, sedangkan tahun lalu mencapai 11 000 kasus harian.
Tak hanya kasus harian yang menurun, angka kematian juga turun sampai 91 persen. Untuk tahun 2022 angka kematian harian adalah 19 kasus. Dibandingkan dengan tahun lalu dimana angka kematian harian mencapai 220 kasus.
Perbandingan kasus aktif sendiri juga sangatlah drastis. Tahun ini kasus aktif hanya 53.000 kasus, jika dibandingakan dengan kasus aktif tahun lalu yang lebih dari 358 ribu.
Sementara itu, untuk data kesembuhan pasien tahun ini menyentuh angka 96,66 persen meningkat jika dibandingkan tahun lalu yag sebesar 87,71. Untuk keterisian tempat tidur, untuk tahun ini hanya 6,44 persen dibandingkan 40 persen pada tahun lalu.
Tak hanya terkait dengan jumlah kasus, angka vaksinasi di Indonesia juga sangat tinggi. Tahun lalu cakupan vaksinasi dosis satu hanya 26,4 persen dan vaksinasi dosis dua hanya sebesar 14 persen. Kenaikan tingkat vaksinasi juga sangat drastis, dimana vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 86,52 persen dan dosis kedua sudah mencapai 72,68 persen. Selain vaksinasi dosis pertama dan kedua, kemudian vaksinasi dosis tiga atau booster juga sudah berjalan 25,1 persen.
"Kita patut berbangga karena Indonesia menjadi negara dengan dosis vaksin yang terbesar kelima di dunia. Selain pencapaian di sektor kesehatan, Indonesia mampu bertahan secara ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5% sejak triwulan keempat tahun 2021 lalu," tuturnya.
Dengan penurunan kasus aktif dan tingginya angka vaksinasi, Wiku mengatakan hal ini sejalan dengan tagline kemerdekaan tahun 2022 yaitu “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.”
“Di tahun ini kita berhasil membuktikan bahwa Indonesia telah pulih cepat jika dibandingkan dengan kondisi pandemi tahun lalu,” ucapnya lagi.
Namun Wiku meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan ikut vaksin.
Terkait dengan langkah Thailand yang menganggap Covid-19 seperti penyakit flu biasa mulai Okbober 2022 nanti, Wiku mengatakan, pemerintah Indonesia selalu memantau keadaan covid-19 di tingkat nasional maupun internasional, terutama untuk negara-negara tetangga. Namun terkait pelonggaran aturan, pemerintah selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan selalu berbasis data diterapkan pemerintah dalam membuat kebijakan terkait Covid-19.
“Prinsipnya, kehati-hatian dan selalu berbasis data terus dilakukan pemerintah,” ucapnya.