PARBOABOA, Jakarta - Hepatitis B adalah penyakit yang mengakibatkan infeksi peradangan pada organ hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) dan penularannya bisa melalui hubungan seksual maupun penggunaan jarum suntik.
HbsAg (Hepatitis B Surface Antigen) adalah tes untuk mendeteksi Hepatitis B. Tes ini berguna untuk mendeteksi gejala tertular penyakit Hepatitis B atau tidak. Jika hasil tes positif, maka itu berarti sudah terkena virus penyakit Hepatitis B.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pemeriksaan penyakit Hepatitis B ini sangat penting dilakukan karena penyakit ini sering kali tidak terdeteksi. Dikarenakan jika terkena virus Hepatitis B, penderita dapat menularkannya pada orang lain.
Gejala Hepatitis B
Ada tanda gejala Hepatitis B yang perlu diwaspadai. Dilansir dari HepMag, berikut beberapa di antaranya:
• Sakit perut, terutama di perut kanan atas
• Urine berwarna lebih gelap, seperti seduhan teh
• Kotoran buang air besar berwarna pucat atau keabuan
• Badan rasanya sering lemas atau mudah lelah
• Demam Nyeri otot dan sendi
• Tidak nafsu makan
• Mual dan muntah
• Kulit, bagian putih mata, dan bagian bawah kuku kekuningan
Gejala Hepatitis B di atas biasanya muncul selang dua sampai tiga bulan setelah penderita tertular penyakit ini. Apabila sifatnya akut, penderita bisa merasakan gejala tersebut selama beberapa minggu sampai setengah tahun. Tapi, ada juga yang mengembangkan hepatitis kronis berkepanjangan sampai seumur hidup.
Berikut cara mencegah penularan penyakit Hepatitis B, dikutip dari sfcdcp.org:
1. Vaksin Hepatitis B
Vaksin hepatitis B menawarkan perlindungan yang sangat baik terhadap virus HBV. Perlindungan berlangsung selama 20 tahun hingga seumur hidup. Setelah kontak dengan virus, maka diharuskan segera mendapatkan vaksin dan HBIG (Hepatitis B Immune Globulin).
2. Jangan menyuntikkan narkoba
3. Jangan berbagi barang pribadi
4. Ikuti tindakan pencegahan universal dengan aman
5. Pertimbangkan risiko tato, tindik, atau akupuntur
6. Lakukan tes darah
Tes ini akan menentukan beberapa hal yakni, kebal terhadap hepatitis B, atau rentan terhadap hepatitis B dan membutuhkan vaksinasi, atau terinfeksi penyakit Hepatitis B dan perlu evaluasi atau penanganan lebih lanjut oleh dokter.