PARBOABOA – Asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang tidak nyaman, seperti GERD, tukak lambung, dan sindrom Zollinger-Ellison. Untuk mengatasi masalah ini, dokter sering meresepkan obat golongan proton pump inhibitor (PPI) seperti lansoprazole.
Lansoprazole bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung, sehingga dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang timbul akibat produksi asam lambung berlebih. Obat ini juga dapat membantu menyembuhkan tukak lambung dan mencegah terjadinya kambuhnya tukak.
Namun, sebelum Anda menggunakan lansoprazole, sebaiknya Anda mengetahui seluk-beluk tentang obat ini, seperti apa cara kerjanya, efek samping yang mungkin timbul, dan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya. Dengan mengetahui hal-hal ini, Anda dapat menggunakannya dengan lebih bijaksana dan efektif.
Dalam artikel ini, Parboaboa akan membahas secara lengkap tentang lansoprazole obat apa, mulai dari manfaatnya, dosis, efek samping yang mungkin ditimbulkan, perbedaan lansoprazole dan omeprazole, dan harganya. Jadi, simaklah artikel ini dengan seksama ya.
Manfaat Lansoprazole
Manfaat utama dari penggunaan lansoprazole adalah untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan, sehingga dapat membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan seperti GERD, tukak lambung, dan sindrom Zollinger-Ellison. Beberapa manfaat lain dari penggunaan lansoprazole antara lain:
- Mengurangi risiko terjadinya kambuhnya tukak lambung: Lansoprazole dapat membantu menyembuhkan tukak lambung dan mencegah terjadinya kambuhnya tukak.
- Mengurangi gejala-gejala GERD: Lansoprazole dapat membantu mengurangi gejala-gejala GERD seperti rasa nyeri atau terbakar pada ulu hati, mual, dan muntah.
- Meningkatkan kualitas hidup: Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Gastroenterology, penggunaan lansoprazole secara rutin selama 6 bulan dikaitkan dengan peningkatan kualitas hidup pasien GERD.
- Mengurangi risiko terjadinya komplikasi: Penggunaan lansoprazole secara rutin juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi seperti perdarahan atau perforasi tukak lambung.
Dosis Lansoprazole
Dosis lansoprazole yang dianjurkan bervariasi tergantung pada kondisi medis dan respons individu terhadap obat. Sebagai contoh, dosis lansoprazole untuk mengobati tukak lambung biasanya lebih tinggi daripada dosis untuk mencegah munculnya tukak lambung yang disebabkan oleh penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid.
Secara umum, dosis lansoprazole untuk orang dewasa dalam kondisi normal adalah 15-30 mg per hari, dengan dosis maksimum 60 mg per hari. Lansoprazole harus diminum sebelum makan, karena obat asam lambung ini bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung dan efeknya dapat berkurang jika diminum setelah makan.
Dosis lansoprazole yang tepat harus ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi medis dan respons individu terhadap obat. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis jika pasien memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain yang dapat berinteraksi dengan lansoprazole.
Efek Samping Lansoprazole
Lansoprazole sama seperti obat-obatan lainnya, dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsinya adalah:
1. Sakit kepala
Efek samping yang paling umum terjadi pada pengguna Lansoprazole adalah sakit kepala. Meskipun tidak berbahaya, sakit kepala dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat Anda merasa tidak nyaman. Jika Anda mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi Lansoprazole, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
2. Gangguan pencernaan
Pengguna Lansoprazole juga dapat mengalami gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, atau sembelit. Jika efek samping ini terjadi secara terus-menerus, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
3. Infeksi saluran pernapasan atas
Pengguna Lansoprazole juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek atau flu. Hal ini terjadi karena obat ini menurunkan kadar asam di lambung, sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap virus dan bakteri.
4. Osteoporosis
Pengguna Lansoprazole jangka panjang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami osteoporosis atau keropos tulang. Hal ini terjadi karena obat ini dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh, sehingga berpotensi mengganggu kesehatan tulang.
5. Defisiensi vitamin B12
Pengguna Lansoprazole jangka panjang juga dapat mengalami defisiensi vitamin B12. Hal ini terjadi karena obat ini dapat mengganggu penyerapan vitamin B12 dalam tubuh. Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, lelah, dan masalah kesehatan lainnya. Tak hanya itu, obat ini juga termasuk ke dalam obat dengan risiko kehamilan kategori B (tidak berisiko pada beberapa penelitian) menurut badan POM Amerika Serikat, FDA.
6. Risiko infeksi C. difficile
Pengguna Lansoprazole juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi C. difficile atau Clostridium difficile. Bakteri ini dapat menyebabkan diare yang parah dan dapat mengancam nyawa pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Efek samping yang lebih serius dari lansoprazole yang perlu segera dilaporkan ke dokter meliputi:
- Pendarahan atau tukak lambung yang lebih parah
- Gejala alergi seperti sesak napas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
- Nyeri dada yang tidak terkait dengan jantung
- Perubahan denyut jantung atau tekanan darah
- Kehilangan penglihatan atau pendengaran
Perbedaan Lansoprazole dan Omeprazole
Lansoprazole dan omeprazole adalah obat-obatan yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Kedua obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut inhibitor pompa proton (IPP). Namun, meskipun keduanya memiliki fungsi yang serupa, ada perbedaan penting antara keduanya.
Lansoprazole dan omeprazole bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menghambat produksi asam lambung yang berlebihan. Keduanya bekerja pada pompa proton, yaitu struktur sel di dalam dinding lambung yang memproduksi asam lambung. Dengan menghambat produksi asam lambung, keduanya dapat membantu mengurangi gejala seperti nyeri ulu hati, rasa sakit pada perut, dan mual yang disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan.
Meskipun keduanya memiliki fungsi yang serupa, ada perbedaan dalam cara kerja dan efektivitas antara lansoprazole dan omeprazole. Berikut adalah beberapa perbedaan penting antara kedua obat tersebut:
1. Cara Kerja
Lansoprazole dan omeprazole bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan menghambat pompa proton yang memproduksi asam lambung. Namun, lansoprazole dianggap lebih cepat dalam menghambat pompa proton, sehingga efeknya terasa lebih cepat dibandingkan omeprazole.
2. Kegunaan
Lansoprazole dan omeprazole digunakan untuk mengatasi gejala yang disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan, seperti nyeri ulu hati, sakit pada perut, dan mual. Namun, omeprazole juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Omeprazole dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi dengan antibiotik untuk membantu menghilangkan infeksi bakteri tersebut.
3. Dosis
Dosis lansoprazole dan omeprazole bervariasi tergantung pada kondisi medis pasien. Namun, secara umum, dosis lansoprazole biasanya lebih rendah dibandingkan omeprazole. Lansoprazole tersedia dalam dosis 15 mg dan 30 mg, sedangkan omeprazole tersedia dalam dosis 10 mg, 20 mg, dan 40 mg.
4. Efek Samping
Lansoprazole dan omeprazole memiliki efek samping yang serupa, termasuk sakit kepala, diare, sembelit, dan mual. Namun, beberapa efek samping yang jarang terjadi pada lansoprazole termasuk nyeri pada sendi dan otot, sementara omeprazole dapat menyebabkan gangguan pada tidur dan gangguan pada hati. Keduanya dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan dan infeksi di usus.
Harga Lansoprazole
Lansoprazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati tukak lambung, refluks asam, dan penyakit lain yang melibatkan produksi asam lambung berlebihan. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam lambung, yang membantu meringankan gejala-gejala seperti sakit perut, mulas, dan rasa terbakar di dada. Harganya pun bervariasi tergantung pada merek dan dosis obat.
Lansoprazole tersedia dalam beberapa merek, termasuk Prevacid, Zoton, dan Lan. Harga lansoprazole dapat bervariasi antara merek yang satu dengan merek yang lain. Contohnya seperti prevacid, yang merupakan merek terkenal untuk lansoprazole, dijual dengan harga sekitar Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per kapsul, tergantung pada dosisnya.
Sementara itu, merek Zoton dan Lan dijual dengan harga yang sedikit lebih murah, sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kapsul. Namun, harga tersebut masih dapat bervariasi tergantung pada apotek atau toko obat yang menjualnya.
Selain itu, ada juga merek obat generik yang mengandung lansoprazole dengan harga yang lebih murah daripada merek-merek terkenal.
Referensi
Revicki DA, et al. Quality of Life Outcomes of Long-term Lansoprazole Therapy in Patients With Gastroparesis. Digestive Diseases and Sciences. 2002;47(1):157-165. doi:10.1023/a:1013291819888
Molina-Infante J, et al. Update on Eosinophilic Esophagitis. Gastroenterology Research and Practice. 2013;2013:932947. doi:10.1155/2013/932947
Talley NJ, Vakil N. Guidelines for the Management of Dyspepsia. American Journal of Gastroenterology. 2005;100(10):2324-2337. doi:10.1111/j.1572-0241.2005.00225.x
Gisbert JP, et al. Systematic Review and Meta-Analysis: Is Triple Therapy Necessary for Helicobacter pylori Eradication in Patients With Non-Ulcer Dyspepsia? Helicobacter. 2010;15(3):206-219. doi:10.1111/j.1523-5378.2010.00757.x
Drugs.com. Lansoprazole Dosage. https://www.drugs.com/dosage/lansoprazole.html. Diakses pada tanggal 12 April 2023.
National Institutes of Health. Lansoprazole. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a695020.html. Diakses pada tanggal 12 April 2023.