PARBOABOA, Jakarta – Nelayan di Muara Angke mengeluh hasil tangkapan ikan sejak Oktober 2022 merosot. Angkanya menurun drastis akibat kondisi cuaca yang buruk menyebabkan pendapatan berkurang.
Salah satu nelayan Muara Angke, Casarudin (48) mengatakan, sejak sepekan ini hasil tangkapan ikannya merosot. Dia merasa melarat akibat kondisi ini.
“Cuaca sekarang kan lagi buruk, jadi kalau sudah tidak memungkinkan kita harus kembali ke pelabuhan. Hasil tangkapan ikan jadi turun dari bulan-bulan sebelumnya,” kata Casarudin saat ditemui Parboaboa di Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (28/12/2022).
Casarudin menjelaskan, sejumlah nelayan di pelabuhan tersebut mulai menangkap ikan di malam hari.
“Nelayan yang ada di sini mulai menangkap ikan pada malam hari dan sorenya mulai membongkar hasil tangkapan ikan. Setelah melakukan bongkar ikan ada juga nelayan yang pergi menangkap lagi jadi nggak harus menunggu malam,” jelasnya.
Casarudin mengatakan, adapun jenis ikan yang biasa dia tangkap mulai dari ikan cekong, tembang dan kembung.
“Masing-masing 5 peti ikan yang berisi 50 kilogram. Kalau tidak ada yah pastinya menangkap seadanya saja,” ucap Casarudin.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia, Sigit Muhartono memastikan stok ikan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen saat akhir tahun.
“Stok ikan PT Perikanan Indonesia yang tersimpan dalam cold storage yang tersebar di seluruh Indonesia aman untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang akhir tahun,” kata sigit dalam keterangan yang di terima di Surabaya, Rabu (28/12/2022).
Dia menyebut, stok produk perikanan yang tersebar di Indonesia dan ada di gudang pendingin (cold storage) sebanyak 673 ton. Terdiri dari ikan cakalang, ikan deho, tuna loin, gurita, ikan layang, ikan kembung, sotong, baby tuna dan udang.
Stok ikan tersebut tersimpan di beberapa lokasi kantor cabang seperti Jakarta, Sorong, Ambon, Bitung, Bacan, Belawan, Brondong, Pemangkat, Makassar, Benoa, dan Pekalongan.