PARBOABOA, Jakarta - Penyebaran virus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus menunjukkan pertambahan sejak terdeteksi pada Desember 2021 lalu, bahkan varian tersebut telah menyebar ke masyarakat melalui transmisi lokal.
Menteri Kesehatan Budi Sadikin mengatakan bahwa varian Omicron telah menyebar ke 132 negara dan telah menginveksi sebanyak 408 ribu orang, padahal minggu lalu tercatat bahwa varian ini baru terkonfirmasi sebanyak 184 ribu kasus.
Adapun negara-negara yang mengalami kenaikan jumlah positif varian ini adalah Eropa, Inggris, Denmark, Amerika yang mempunyai kasus terbanyak mencapai 20 ribu, kemudian disusul Afrika Selatan yang mempunyai kasus Omicron sebanyak 1.800 kasus. Di Asia Tenggara, Singapura menjadi negara dengan kasus positif Omicron terbanyak yaitu 1.600 kasus dan Thailand yang telah melaporkan 1.500 kasus Omicron.
“Indonesia ada di posisi 40 jumlahnya per hari ini 152, ada tambahan 16 dibandingkan 2 hari yang lalu dan semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri," ujar Budi Sadikin, dalam konferensi pers update PPKM secara daring, Senin (3/1/2022).
Meski jumlah kasus positif Omicron di Indonesia masih terbilang rendah, jika dibandingkan dengan jumlah populasi dan geografis negara, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada akan penyebaran varian ini. Terlebih saat ini sudah ada 6 kasus positif yang merupakan transmisi lokal, yang berarti pasien terpapar Omicron meskipun tidak melakukan perjalanan ke luar negeri. Kasus ini tercatatat dari pelaku perjalanan yang datang dari Medan, Bali dan Surabaya.
Lebih lanjut Budi Sadikin mengatakan bahwa seluruh pasien yang positif Omicron tidak menunjukkan gejala yang berat. Lebih dari setengah pasien tidak mengalami gejala apapun, sementara setengan pasien lainnya mengalami gejala ringan tidak membutuhkan bantuan tambahan oksigen, dengan saturasi oksigen masih berada di atas 95 persen. Dari 152 pasien yang terkonfirmasi positif Omicron tersebut, sebanyak 34 orang atau 23 persen telah sembuh dan kembali ke rumah.
"Jadi kita melihat bahwa sampai sekarang tidak ada yang membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit, cukup dikasih obat dan vitamin mereka sudah bisa kembali ke rumah," lanjutnya.
Masyarakat dihimbau untuk menahan diri dari bepergian ke luar negeri, terlebih ke negara-negara dengan tranmisi penularan Omicron yang tinggi. Budi Sadikin menjelaskan bahwa seseorang yang telah mendapat vaksinasi juga dapat terkena varian Omicron. Namun demikian, vaksin Covid-19 mampu memberikan perlindungan sehingga angka keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan tidak mengalami peningkatan.