PARBOABOA - One Punch Man Chapter 168 telah rilis dengan alur cerita yang sangat apik, yang mana duel Saitama vs Garou akhirnya menemukan titik terang.
Garou akhirnya menyerah mengejar kekuatan Saitama yang tak ada habisnya, melebihi apa yang diekpetasikannya. Bahkan, Saitama belum juga mengeluarkan kekuatan aslinya, karena berjanji kepada seorang anak bernama Tareo untuk tidak mengakhiri nyawa Garou.
One Punch Man Chapter 168 oleh Murata Sensei ini bertajuk “Kebangkitan Sang Dewa” dengan cover yang memperlihatkan adu tos antara tangan Garou dan Saitama.
Dalam chapter sebelumnya, Garou selalu meniru teknik pukulan dan kekuatan Saitama, yang masih mengisahkan kelanjutan dari duel Saitama dan Garou.
Nah, dalam Chapter 168 kali ini, kamu mungkin akan sedikit bingung karena ada alur cerita yang memang agak sedikit berputar (kembali ke masa lalu), yang mana Saitama kembali ke masa lalu untuk mengakhiri Garou dengan satu pukulan saja.
Daripada penasaran, langsung saja simak penjelasannya berikut ini.
Bumi Adalah Limit Kekuatan Saitama
Banyak yang penasaran dengan kekuatan saitama yang sesungguhnya. Terlebih, dalam Chapter kali ini, Saitama bahkan bisa menghancurkan planet Jupiter karena tidak sengaja bersin dan berhasil mengejar teleportasi Garou hanya dengan “kentut”.
Masih banyak misteri yang belum terpecahkan mengenai kekuatan Saitama yang sebenarnya. Namun, satu hal yang pasti, Bumi merupakan batasan dari kekutan Saitama.
Dan dia adalah satu-satunya makhluk yang seharusnya tidak berkeliaran dengan bebas di Bumi lantaran dapat menjadi ancaman terbesar yang bisa menghancurkan Bumi kapan saja.
Perbedaan Kekuatan yang Sangat Jauh
Awal scene dalam One Punch Man Chapter 168 memperlihatkan pertarungan antara Garou dan Saitama.
Berbeda dengan chapter-chapter sebelumnya yang menunjukkan perkembangan pesat dari perwujudan Garou Cosmic dan beberapa kali memang berhasil memukul Saitama.
Di sini, Garou benar-benar dihajar Saitama hingga babak belur dan bahkan mencoba untuk menghindari Saitama karena takut nyawanya hilang akibat berkali-kali kena pukulan telak Saitama.
Tujuan utama Garou adalah meniru kekuatan Saitama dan melampauinya. Meskipun Garou berhasil membalasnya dengan kekuatan yang sama, namun ada hal yang tak dimengerti oleh mantan murid Silver Fang ini.
Setiap kali dia berhasil memukul Saitama dengan kekuatan yang sama, namun serangan Saitama selanjutnya selalu lebih keras.
Bahkan Garou khawatir, jika terus begitu, bisa-bisa salah satu pukulan Saitama akan membunuhnya.
Hal ini disebabkan oleh perkembangan kekuatan Saitama yang sangat pesat ketika tidak berada di Bumi ditambah luapan emosi yang meledak sejak ia memutuskan untuk serius.
Hancurnya Planet Jupiter
Seperti yang diketahui, duel antara Saitama vs Garou berlangsung hingga ke planet Jupiter.
Dalam suatu momen ketika Saitama sedang lengah akibat menyadari bajunya telah hancur, Garou melayangkan pukulannya.
Dengan santainya, Saitama menahan serangan itu yang mengakibatkan area sekitar menjadi sedikit terguncang dan membuat serpihan-serpihan batu melayang.
Debu yang bertebaran membuat hidung Saitama menjadi gatal hingga bersin.
Menyadari hal itu, Garou yang berada di depannya pun berusaha menghindari bersin Saitama yang diberi nama “Bersin Mode Serius”.
Efek bersin Saitama itu mengakibat daratan di satelit Jupiter tempat mereka bertarung pun terbelah dan menghancurkan planet Jupiter yang ada di belakangnya.
Menyadari akan kekuatan Saitama yang tak masuk akal itu, Garou pun mencoba melarikan diri dengan cara berteleportasi ke Bumi yang telah dia temukan ketika melayang di angkasa bersama Saitama.
Dengan cepat, Garou berhasil berada di atas bumi dan mengatakan “Hahaha. Aku Menang. Aku berhasil kembali ke Bumi!”.
Di sela kegembiraannya, Garou dikagetkan oleh Saitama yang tepat berada di belakangnya. Ternyata, Saitama berhasil mengejar Garou hanya dengan buang angin.
"Perutku mulas karena kedinginan dan dari tadi sudah kutahan. Tapi saat aku kaget karena cahaya yang kau buat tadi, aku jadi kentut, yang memberikanku momentum untuk mengejarmu!”, ucap Saitama dengan wajah datarnya sembari mengarahkan kepalan tangannya ke arah Garou.
Saitama memukul Garou dengan telak hingga mencapai daratan Bumi.
Kembali Ke Masa Lalu
Anehnya, pukulan Saitama itu mengarah ke daratan dekat dengan lokasi dimana bocah lelaki bernama Tareo berada.
Melihat kondisi Tareo yang sudah tak sadarkan diri, Garou pun lari menjauh.
Ia merasa jika keberadaannya menjadi penyebab terenggutnya nyawa bocah lelaki itu.
Di tengah keputusasaan, Garou meminta tolong kepada Saitama untuk mau diwariskan teknik rahasia terbaik yang dimilikinya setelah mencuri kekuatan God.
Meskipun awalnya Saitama tidak begitu peduli, namun ia penasaran tentang kegunaannya. Saitama pun diajari oleh Garou, yang ternyata teknik itu adalah untuk kembali ke masa lalu.
Garou berpesan kepada Saitama untuk mengalahkan seseorang yang melabeli dirinya sebagai “Masa Depan Buruk”.
Saitama pun mulai pindah ke masa lalu dan melihat bayang-bayang yang telah ia saksikan selama bertarung dengan Garou.
Scene beralih pada pemandangan saat Garou mendatangi para pahlawan dan mengatakan dirinya adalah masa depan buruk.
Teringat akan pesan Garou, Saitama pun langsung memukulnya dengan spontan.
Pukulan Saitama yang telah meningkat dengan pesat ketika bertarung di Jupiter itu langsung meluluhlantahkan kekuatan Garou.
Terlihat kilasan cahaya yang keluar dari wajah Garou, seakan menghilangkan kekuatan God yang baru saja diterima oleh “Pemburu Pahlawan” itu.
One Punch Man Chapter 168 pun ditutup dengan adegan pertemuan Saitama dengan muridnya Genos. Bagian ini mungkin menjadi twist akhir tentang nasib Genos dan Saitama, namun tidak tahu bagaimana kelanjutan dari Garou setelah menerima pukulan itu. Kelanjutannya bisa disaksikan lewat Chapter 169 yang akan rilis sekitar dua minggu ke depan. Mari kita tunggu!