PARBOABOA - Mungkin penyakit autoimun masih asing masih asing di telinga kita? Penyakit ini memang baru muncul dalam satu dekade terakhir di Indonesia.
Penyakit autoimun adalah suatu kondisi ketika sistem kekebalan alami tubuh tidak dapat membedakan antara sel tubuhnya sendiri dengan sel asing yang berpotensi bahaya, sehingga menyebabkan kekebalan tubuh salah menyerang sel tubuhnya sendiri.
Normalnya, sistem kekebelan tubuh berfungsi untuk melindungi tubuh dari organisme lain seperti bakteri dan virus. Ketika ada sel asing ya masuk, maka sistem imun akan menyerang sel tersebut. Namun pada penyakit autoimun, sistem kekebalan salah mengira bahwa sel tubuh kamu merupakan musuh yang harus dilawan, sehingga ia bereaksi melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.
Umumnya, penyakit ini menyerang wanita usia produktif, di mana faktor penyebabnya dapat berbeda antara satu penderita dengan yang lainnya.
Bahayanya, penyakit autoimun ini dapat mengakibatkan kerusakan sel jaringan dalam tubuh dan menimbulkan peradangan serta mengakibatkan kondisi yang serius pada penderitanya, seperti gangguan pada tulang persendian, saraf, kelenjar, dan organ-organ penting lainnya.
Ingin tahu lebih dalam tentang penyakit autoimun? Berikut gejala, penyebab, dan cara mengatasinya!
Apa itu Penyakit autoimun?
Autoimun adalah penyakit yang terjadi akibat sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh justru menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Hal ini terjadi karena sistem imun salah menilai sel sehat sebagai zat asing sehingga memproduksi antibodi yang akan merusaknya.
Penyebab Autoimun
- Merokok
- Lingkungan
- Perubahan hormon
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga
- Menderita infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi virus Epstein Barr
- Terkena paparan bahan kimia, seperti asbes, merkuri, dioksin, atau pestisida
Gejala Autoimun
Adapun beberapa gelaja umum penyakit autoimun, yakni:
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Rambut rontok
- Kelenjar bengkak
- Sulit konsentrasi
- Gatal-gatal kulit
- Sering merasa lemas
- Bengkak atau peradangan
- Demam ringan namun berulang
- Ruam atau kemerahan pada kulit
- Sakit perut atau masalah pencernaan
- Kesemutan, kebas atau mati rasa pada tangan dan kaki
Cara Mengatasi Autoimun
1. Makanan Sehat dan Olahraga
Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengonsumsi makanan yang bergizi dan rutin berolahraga. Selain membantu kamu merasa lebih baik, hal ini juga berguna melatih otot-otot kamu bergerak (khususnya pada penyakit autoimun yang kondisinya menyerang fungsi otot atau gerak tubuh lainnya).
2. Obat Anti Inflamasi
Cara selanjutnya adalah menggunakan obat anti inflamasi. Obat ini berguna untuk untuk mengelola penyakit autoimun. Tak hanya itu, anti inflamasi juga dapat mengurangi gejala peradangan dan rasa sakit yang muncul selama kamu menderita autoimun.
3. Terapi Fisik
Buat penderita yang autoimun sampai menyerang fungsi gerak tubuh, dapat kesulitan untuk melakukan aktivitas fisik layaknya orang normal. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk melakukan fisioterapi atau olahraga pilates. Hal ini berguna untuk menghambat perkembangan penyakit dalam tubuh.
4. Operasi Bedah
Ketika obat-obatan kurang efektif, cara terakhir yang harus dilakukan adalah operasi. Cara ini sangat dianjurkan oleh dokter agar tidak semakin parah. Sebagai contoh, operasi pada penyakit crohn,bermanfaat untuk mengobati penyumbatan usus. Sedangkan pada sindrom sjogren, gangguan yang menyerang kelenjar dengan fungsi memberikan pelumas untuk mata dan mulut.
Pencegahan Autoimun
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengecah penyakit autoimun, antara lain:
- Berhenti merokok
- Batasi makanan olahan
- Hindari paparan zat beracun
- Konsumsi makanan yang sehat
- Berolahraga secara rutin dan konsisten
Demikianlah penjelasan tentang penyakit autoimun. Penyakit akan berbaya apabila tidak ditangani, untuk itu jangan lupa selalu periksakan kesehatan Anda secara berkala dan jalani pola hidup sehat agar mencegah penjakit lainnya muncul.
Editor: Lamsari Gulo