parboaboa

Apakah Pneumonia Berbahaya? Cari Tahu Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Kapan Harus ke Dokter

Lidya Sianipar | Kesehatan | 26-08-2023

Ilsutrasi penderita pneumonia (Foto: Freepik/@8photo)

PARBOABOA – Dewasa ini, ada berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang manusia, termasuk yang menjadi perhatian utama adalah Pneumonia. Penyakit ini menyerang saluran napas manusia.

Meskipun telah ada kemajuan dalam dunia medis, pneumonia tetap menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di seluruh dunia, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan orang tua.

Dilansir dari Unicef, lebih dari 30 anak meninggal akibat pneumonia dari total hampir 2.000 kasus yang tercatat.  Meski dapat menyerang usia muda, orang dengan pola hidup yang buruk dan juga lingkungan tertentu dapat memicu terkena rada paru akut ini. 

Secara klinis, penyakit ini juga dapat terjadi sebagai penyakit komplikasi lain maupun penyakit primer.

Lantas, apa itu Pneumonia? Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Pneumonia?

Apa itu pneumonia? (Foto: Freepik/@macrovector)

Dilansir dari kemkes.go.id, Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang mengobarkan kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru.

Lebih sederhananya, Pneumonia artinya merupakan  peradangan akut pada jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus. 

Penyakit yang juga dikenal dengan paru basah ini memiliki berbagai gejala dari yang ringan sampai berat. Jaringan saraf penderita penyakit ini akan mengalami pembengkakan dan menyebabkan yang disertai dengan munculnya cairan atau nanah di dalam paru-paru.

Pneumonia adalah Infeksi yang dapat menyerang salah satu paru-paru ataupun kedua paru-paru sehingga gejala yang akan dirasakan juga beragam.

Penyakit ini juga menjadi salah satu yang menyebabkan kematian tertinggi pada anak di dunia. Berdasarkan data dari UNICEF (2019), ada lebih dari 800.000 balita setiap tahunnya menderita gangguan paru ini dan sekitar 2.000 balita setiap harinya meninggal karena radang tersebut.

Penyebab Pneumonia

Penyebab pneumonia (Foto: Feeepik/@roman) 

Infeksi pada paru-paru ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, atau bahkan parasit. Pneumonia adalah penyakit yang dipicu oleh beberapa faktor. Berikut beberapa penyebab penyakit :

  1. Bakteri: Pada umumnya, Pneumonia adalah infeksi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Adapun bakteri penyebab Pneumonia seperti Streptococcus (pneumokokus), Haemophilus influenzae, Staphylococcus aureus, dan Legionella pneumophila.
  2. Virus: Pneumonia adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh virus. Beberapa jenis virus juga dapat menyebabkan radang paru ini. Virus-virus tersebut meliputi virus influenza (flu), virus respiratori sincytial (VRS), virus parainfluenza, dan virus adenovirus.
  3. Jamur: Infeksi jamur yang dapat menyebabkan penyakit ini biasanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Contohnya adalah Pneumocystis jirovecii, jamur yang sering ditemukan pada orang dengan HIV/AIDS.
  4. Parasit: Meskipun lebih jarang, infeksi parasit seperti Trypanosoma cruzi (penyebab penyakit Chagas) atau Paragonimus spp. (penyebab paragonimiasis) juga dapat menyebabkan penyakit.
  5. Aspirasi:  terjadi ketika cairan atau bahan asing yang terhirup masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan infeksi. Ini bisa berupa makanan, minuman, atau bahan kimia.
  6. Faktor Risiko Lain: Beberapa faktor seperti usia tua, merokok, gangguan sistem kekebalan tubuh, kondisi medis kronis (seperti diabetes atau penyakit jantung), dan paparan lingkungan yang buruk juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena radang paru akut.

Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu timbulnya penyakit ini seperti lingkungan rumah sakit dan juga orang-orang yang dalam masa perawatan kesehatan dalam jangka panjang atau sedang rutin mengikuti perawatan di klinik rawat jalan. Artinya, Pneumonia adalah inflamasi ini dapat dipicu oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotic

Gejala Pneumonia Apa Saja?

Penyebab penderita pneumonia (Foto: Freepik/@benzoix)

Pneumonia adalah gangguan sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur sehingga gejala yang muncul dapat bervariasi tergantung faktor nya.  Usia, kondisi kesehatan umum, dan sistem kekebalan tubuh seseorang juga dapat memberikan gejala yang berbeda. Beberapa gejala umum yang sering terjadi meliputi :

  1. Batuk: Batuk yang mungkin menghasilkan dahak kental, berwarna kuning, hijau, atau bahkan berdarah.
  2. Demam: Kenaikan suhu tubuh yang signifikan, kadang-kadang disertai menggigil.
  3. Sesak Napas: Kesulitan bernapas atau perasaan sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring.
  4. Nyeri Dada: Nyeri atau ketidaknyamanan pada dada yang dapat bertambah parah saat batuk atau bernapas dalam-dalam.
  5. Pernapasan Cepat: Pernapasan yang lebih cepat dari biasanya, terutama pada anak-anak dan bayi.
  6. Napas Pendek: Perasaan tidak mampu bernapas dengan cukup dalam atau merasa terengah-engah.
  7. Kelelahan: Rasa lelah yang berlebihan dan kelemahan umum.
  8. Napas Mengi: Suara mengi saat bernapas karena adanya penyempitan saluran udara.
  9. Sakit Kepala: Sakit kepala yang dapat disertai gejala lain seperti demam.
  10. Hilangnya Nafsu Makan: Ketidakmampuan atau penurunan nafsu makan.
  11. Mual dan Muntah: Terutama pada anak-anak.
  12. Kebingungan: Terutama pada orang tua atau mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
  13. Kulit Pucat atau Keabu-abuan: Terutama pada bayi atau anak-anak.

Faktor Risiko Pneumonia

Pneumonia adalah radang paru akut ini dapat terjadi pada siapa saja tapi beberapa orang memiliki kerentanan yang lebih tinggi untuk terkena penyakit ini, seperti :

  1. Usia: Gangguan ini rentan terjadi pada anak dan bayi  karena sistem kekebalan tubuh anak yang belum sepenuhnya matang dan kekebalan tubuh pada orangtua yang lemah. Pneumonia artinya dapat menyerang orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah.
  2. Merokok: Perokok aktif memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi pernapasan, karena pneumonia adalah radang paru akut, dan merokok merusak sistem kebersihan alami paru-paru dan mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh.
  3. Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Orang dengan kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS, kanker, transplantasi organ, atau penggunaan obat imunosupresan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit.
  4. Penyakit Kronis: Penyakit kronis seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung, diabetes, dan gangguan hati dapat meningkatkan risiko penyakit.
  5. Aspirasi: Orang yang sering mengalami aspirasi, yaitu masuknya cairan atau partikel makanan ke dalam paru-paru, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit.
  6. Kehilangan Kesadaran: Orang yang kehilangan kesadaran, misalnya karena cedera kepala atau efek samping obat-obatan memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit.
  7. Paparan Lingkungan: Paparan terhadap polusi udara, bahan kimia beracun, atau debu dapat merusak paru-paru dan mempengaruhi fungsi sistem pernapasan, meningkatkan risiko penyakit.
  8. Gaya Hidup: Faktor gaya hidup seperti kurang tidur, konsumsi alkohol berlebihan, dan nutrisi yang buruk dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit. Pneumonia artinya dapat dihindari dengan gaya hidup sehat.
  9. Lingkungan yang Padat: Orang yang tinggal atau bekerja dalam lingkungan yang padat, seperti panti jompo atau fasilitas perawatan jangka panjang, memiliki risiko lebih tinggi karena penyebaran infeksi lebih mudah terjadi dalam populasi yang rentan.
  10. Vaksinasi: Tidak mendapatkan vaksinasi yang tepat, seperti vaksin pneumokokus atau vaksin influenza, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit.
  11. Kehamilan: Wanita hamil cenderung memiliki perubahan pada sistem kekebalan tubuh mereka, yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit. 

Mengenali faktor risiko ini dapat membantu seseorang untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan pernapasan, melakukan vaksinasi yang dianjurkan, dan menjaga gaya hidup tetap sehat, guna mengurangi risiko terkena penyakit.

Diagnosis Pneumonia

Ilustrasi penderita pneumonia (Foto: Freepik/@benzoix)

Diagnosis gangguan paru ini biasanya melakukan sejumlah langkah evaluasi oleh tenaga medis untuk mengidentifikasi adanya infeksi pada paru-paru.

Pneumonia artinya memerlukan beberapa tahap pemeriksaan untuk memberi hasil diagnosa. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan dalam proses diagnosis :

  1. Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendengarkan suara napas dengan stetoskop. Suara napas yang tidak normal seperti suara mengi, kerongkongan dalam, atau redaman suara napas dapat menjadi petunjuk adanya masalah di dalam paru-paru.
  2. Riwayat Medis: Dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami, sejak kapan gejala muncul, serta faktor risiko yang mungkin ada.
  3. Pemeriksaan Darah: Tes darah dapat memberikan informasi tentang peradangan atau infeksi dalam tubuh. Peningkatan jumlah sel darah putih dapat menjadi indikator adanya infeksi.
  4. Foto Rontgen Dada: Foto rontgen dada adalah alat diagnostik yang umum digunakan untuk melihat kondisi paru-paru. Gambar-gambar ini dapat membantu mengidentifikasi perubahan dalam struktur dan tekstur paru-paru yang mungkin menunjukkan adanya gejala penyakit
  5. Tes Tambahan: Terkadang, dokter dapat memerintahkan tes tambahan seperti CT scan dada atau analisis dahak untuk membantu memahami jenis infeksi yang mendasari.
  6. Pemeriksaan Kultur: Jika diperlukan, dokter mungkin akan meminta sampel dahak atau cairan paru-paru untuk dianalisis lebih lanjut dalam laboratorium, untuk mengidentifikasi jenis mikroorganisme penyebab infeksi.
  7. Tes Fungsional Paru: Tes fungsi paru dapat membantu mengukur seberapa baik paru-paru berfungsi dalam proses pernapasan. Ini dapat membantu menilai sejauh mana infeksi telah memengaruhi kapasitas pernapasan.
  8. Pengobatan Percobaan: Jika diagnosis masih meragukan, dokter mungkin akan memulai pengobatan antibiotik atau terapi lainnya sebagai uji coba. Jika respons positif terjadi, ini bisa menjadi indikator kuat adanya penyakit.

Pneumonia adalah penyakit yang berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, terutama jika gejala-gejala tersebut termasuk batuk yang berdahak, demam, sesak napas, atau nyeri dada. Pneumonia adalah penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dan memerlukan perhatian medis segera untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Pencegahan Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit yang dapat dicegah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena infeksi pada paru-paru :

  1. Vaksinasi: Vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah jenis pneumonia tertentu. Beberapa vaksin yang direkomendasikan meliputi vaksin pneumokokus dan vaksin influenza. Vaksin direkomendasikan terutama untuk orang dengan risiko tinggi, seperti orang tua, anak-anak kecil, dan orang dengan kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
  2. Cuci Tangan: Pneumonia adalah penyakit yang dipicu oleh virus dan bakteri. Oleh karena itu, cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas di tempat umum.
  3. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Menjaga lingkungan tetap bersih, terutama permukaan yang sering disentuh, dapat membantu mengurangi risiko penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi.
  4. Praktik Kebersihan Pernapasan: Pneumonia adalah penyakit yang rentan tertular. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan menggunakan tisu atau siku bagian dalam lengan, bukan dengan tangan kosong. Ini dapat membantu mengurangi penyebaran kuman.
  5. Hindari Merokok dan Paparan Asap Rokok: Merokok merusak sistem kebersihan alami paru-paru dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan, termasuk pneumonia. Hindari paparan asap rokok juga penting.
  6. Menghindari Kontak dengan Orang Sakit: Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit, terutama jika mereka memiliki gejala pernapasan yang menular.
  7. Perhatian terhadap Kesehatan Umum: Menjaga kesehatan umum dengan pola makan seimbang, tidur cukup, olahraga teratur, dan manajemen stres dapat membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
  8. Vitamin dan Suplemen: Pneumonia adalah penyakit yang dapat mudah menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Mengonsumsi vitamin tertentu seperti vitamin C dan vitamin D, dapat membantu menjaga kekebalan tubuh.
  9. Imunisasi Anak: Pastikan anak Anda mendapatkan imunisasi yang dianjurkan sesuai dengan jadwal vaksinasi yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan setempat.
  10. Perawatan yang Tepat saat Flu atau Infeksi Saluran Pernapasan: Jika Anda mengalami flu atau infeksi saluran pernapasan, beristirahatlah dan minum cukup cairan. Jika gejalanya memburuk atau Anda memiliki risiko tertentu, segera konsultasikan dengan tenaga medis.

Apakah Pneumonia menular? Baik radang paru yang disebabkan virus dan bakteri. Pneumonia artinya merupakan penyakit yang dapat menular. Mengambil langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko terkena dan meminimalisir penyebaran penyakit, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi. 

Pneumonia apakah bahaya atau tidak ditentukan oleh seberapa besar gejala dan waktu penanganannya. Radang paru ini bisa menjadi kondisi yang serius, terutama jika tidak diobati dengan tepat. Oleh karena itu penting untuk memahami gejala dan cara penanganan yang tepat.

Editor : Sari

Tag : #pneumonia    #gejala pneumonia    #kesehatan    #pneumonia pada anak    #penyebab pneumonia   

BACA JUGA

BERITA TERBARU