PARBOABOA, Jakarta - Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan reshuffle kabinet besok, Rabu (29/9). Reshuffle (Perombakan Kabinet) adalah suatu peristiwa di mana kepala pemerintahan memutar atau mengganti komposisi menteri dalam kabinetnya
Menanggapi hal ini, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman enggan membeberkan terkait kabar tersebut. Dia menjelaskan jika ada perombakan kabinet nantinya Jokowi sendiri yang akan mengumumkan.
"Kalau ada reshuffle tentu presiden sendiri yang mengumumkan. Karena hak prerogatif presiden," ujarnya, Selasa(28/9).
Perombakan kabinet kali ini, disebut untuk mengakomodir PAN agar masuk dalam koalisi pemerintah.
Salah satu sumber dari koalisi Jokowi mengatakan, Ketum PAN Zulkifli Hasan yang bakal dicalonkan sebagai menteri. Sebelumnya, nama Soetrisno Bachir sempat disebut sebagai calon menteri Perhubungan. Namun Jokowi tetap ingin Zulkifli Hasan.
"Kalau yang lainnya Pak Jokowi juga enggak mau," kata sumber itu.
Selain itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai ada beberapa menteri di bidang ekonomi saat ini yang belum bisa bekerja optimal.
"Ada beberapa pos menteri bidang ekonomi yang saya rasa kinerja dalam penanganan ekonominya masih buruk. Bahkan terlihat tidak mampu memberikan efek apapun untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang optimal," ucapnya, Senin (27/9).
Ada dua sosok menteri yang menurut dia kinerjanya belum optimal, keduanya adalah Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian.
"Kementerian tersebut adalah Kemendag dan Kementan. Beberapa kasus, terakhir kasus harga telur ayam, menunjukkan dua kementerian tersebut tidak menjalankan fungsinya secara optimal," tambahnya.
Menurutnya jika memang ada sosok menteri yang dianggap berkinerja buruk maka pantas saja untuk diganti.
Meski begitu, Huda mengakui memang reshuffle ada kemungkinan akan mengganggu momentum pertumbuhan ekonomi. Namun jika pergantiannya tepat, ada peluang ekonomi RI bisa tumbuh lebih tinggi lagi.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai, jika memang akan ada reshuffle dalam waktu dekat maka tentu itu sudah dipertimbangkan Jokowi sesuai kebutuhan.
"Menurut saya Pak Jokowi yang paling memahami kebutuhannya apakah perlu reshuffle atau tidak," tuturnya.
Terkait imbasnya ke ekonomi, Piter menerangkan, memang saat ini ekonomi dalam proses awal pemulihan setelah dihantam pandemi sejak tahun lalu. Namun dia yakin reshuffle tidak akan mengganggu momen tersebut.
Malah menurutnya, jika perombakan kabinet yang dilakukan untuk posisi yang tepat, reshuffle bisa menjadi pendorong agar pemulihan ekonomi bisa lebih cepat.
"Reshuffle tidak akan mengganggu proses pemulihan tersebut. Atau bahkan reshuffle itu apabila dilakukan secara tepat, menggantikan menteri yang kinerjanya kurang bagus