PARBOABOA, Jakarta – Ketua DPR RI Puan menyatakan kesiapan DPR RI menjadi tuan rumah Inter-Parliamentary Union (IPU) General Assembly pada tahun 2022.
Puan berbicara mengenai isu perubahan iklim dalam forum ketua-ketua parlemen dunia, Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP) di Wina, Austria.
Dalam kesempatan itu, Puan juga turut mempromosikan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan rencana aksi global.
Puan menyampaikan hal tersebut pada diskusi panel bertajuk ‘Transforming The Economy to Combat Climate Change and Promote Sustainable Development’ yang diselenggarakan di sela-sela 5WCSP, Rabu (8/9/2021).
Dia juga menyampaikan berbagai dampak pandemi Covid-19 bisa menghambat pencapaian SDGs pada 2030.
“Dunia saat ini tengah menghadapi badai yang sempurna (perfect storm) dengan adanya pandemi Covid-19, dan mendorong lebih dari 120 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem. Ketidakpastian ekonomi global akan semakin memperumit pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Puan.
Adanya berbagai tantangan global yang datang disaat bersamaan, Puan mengajak dunia internasional meningkatkan kerja sama dan solidaritas global.
Apalagi, kata Puan, krisis iklim terus menjadi dan akan mengancam seluruh umat manusia di bumi.
“Struktur ekonomi global memainkan peran penting dalam tekad kita untuk mengurangi emisi, pengentasan kemiskinan, dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” ujarnya.
Puan juga turut mendorong peningkatan penggunaan energi terbarukan dan penerapkan strategi pembangunan hijau atau rendah karbon.
Menurut puan, dunia tak bisa lagi berfokus pada model ekonomi yang bergantung pada bahan bakar fosil.
“Negara-negara di dunia memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, dan sumber daya untuk mentransformasi ekonomi, sehingga kita dapat mengurangi emisi, dan mengimplementasi pembangunan secara berkelanjutan,” kata Puan.
“Yang diperlukan saat ini adalah keefektifan kepemimpinan dari Parlemen termasuk dari Speakers Parlemen,” lanjut dia.
Puan lantas mendorong untuk memberi bantuan kepada negara-negara berkembang oleh negara-negara maju dalam upaya ‘menghijaukan’ bumi.
Kata Puan, komitmen seluruh negara dalam mengurangi emisi tidak saja untuk kepentingan saat ini, tapi juga demi generasi mendatang.
“Negara-negara maju harus memimpin dalam upaya pengurangan emisi dan memberikan bantuan keuangan ataupun teknis untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi negara-negara berkembang. Kita harus mewariskan untuk generasi mendatang, yakni dunia yang lebih baik, lebih aman, lebih adil, dan lebih sejahtera,” ucapnya.
Puan juga menegaskan, sikap Indonesia yang tetap berkomitment tentang perubahan iklim global mengenai mitigasi emisi gas rumah kaca, adaptasi, dan keuangan sebagai wujud implementasi Paris Agreement.
Puan pun memastikan negra Indonesia akan terus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
“Pandemi harus kita buat menjadi kesempatan membuat masa depan kita yang lebih baik, lebih adil dan hijau,” ujarnya.
Puan menilai, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kepemimpinan tiap-tiap negara yang efektif, termasuk dari para ketua parlemen yang berperan penting dalam mengarahkan masa depan lebih baik di masa paska pandemi Covid-19.
“Marilah bekerja bersama menciptakan tujuan politik dan kepemimpinan yang kuat untuk memerangi perubahan iklim dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan,” pungkas Puan.