PARBOABOA, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi aktivitas vulkanik erupsi di Gunung Merapi, Sumatra Barat, yang berupa lontaran abu setinggi 800 meter di atas puncak gunung itu.
Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi, Ahmad Rifandi mengatakan, erupsi tersebut terekam seismogram pada pukul 08.25 WIB dengan amplitudo maksimum 8 meter dan durasi sementara lebih kurang 2 menit 2 detik, serta kolom abu yang berwarna kelabu.
“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara,” kata Rifandi dalam keterangannya, Rbu (11/01/2023).
Ia menjelaskan, Gunung Merapi untuk saat ini berada pada Status Level Il atau waspada dengan rekomendasi masyarakat tidak diperbolehkan mendaki pada radius tiga kilometer dari bawah atau puncak gunung.
Adapun sepanjang tahun 2023 ini, dari yang pernah tercatat, telah terjadi 18 kali letusan Gunung Merapi.
Sementara itu, berdasarkan data PVMBG, karakter letusan Gunung Merapi berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata-rata empat tahun. Kemudian, aktivitasnya tidak selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis lurus dengan arah timur-barat daya antara Kawah Tuo hingga Kawah Bongsu.
Lebih lanjut, peta geologi Gunung Merapi menerangkan bahwa produk erupsi gunung tersebut di antaranya adalah aliran lava, aliran piroklastik (awan panas) sebagai hasil dari guguran lava, serta bantuan jatuhan piroklastik yang lebih dominan.
Tambahan informasi, secara stratigrafi Gunung Merapi terdiri dari enam sumber erupsi, yaitu empat erupsi pusat dan dua erupsi samping.
Erupsi pusat terdiri dari Kawah Bancah yang menghasilkan jatuhan piroklastik, lava, dan guguran lava; Kawah Tuo yang menghasilkan endapan jatuhan piroklastik, aliran piroklastik dan lava; Kebun Bungo yang menghasilkan endapan jatuhan piroklastik, aliran piroklastik, dan lava; Kawah Bongsu yang menghasilkan jatuhan piroklastik dan aliran lava.
Erupsi samping, yaitu Kerucut Sukumpar dan Maar Kayu Tanduk yang menghasilkan endapan Freatik.