Imbas Banjir di Sumut, Ratusan Hektare Tanaman Pangan Rusak

Ratusan hektare sawah di Kabupaten Langkat terendam banjir (Foto: Antara)

PARBOABOA, Medan – Ratusan hektare tanaman pangan di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kerusakan akibat banjir yang melanda sebagian besar kabupaten/kota di wilayah Sumut dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumut, Kabupaten Langkat tercatat sebagai daerah yang mengalami kerusakan tanaman padi terparah yakni sebesar 192 hektare dari luas lahan 455 hektare.

"Paling parah itu ada di Langkat dengan 192 hektare lahan yang rusak, khususnya di kecamatan Binjai," ungkap Kepala UPT (Unit Pelayanan Teknis) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Marino melansir detikSumut, Senin (21/11/2022).

Tak hanya Langkat, tanaman padi di Kabupaten Serdang Bedagai juga turut mengalami kerusakan sebesar 70 hektare dari 160 hektare di Kecamatan Sei Rampah.

"Untuk total keseluruhan di Sumut ada 285,5 dari 768 hektare lahan sawah rusak akibat dari banjir," ujarnya.

Di samping itu, tanaman ubi kayu di Sumut juga turut mengalami kerusakan akibat banjir. Tercatat, 5 dari 65 hektare tanaman ubi kayu di Kecamatan Lima Puluh ludes tersapu banjir. Begitu juga dengan tanaman cabai merah di Kabupaten Batubara seluas 2,5 hektare dilaporkan mengalami kerusakan.

Marino menjelaskan, faktor pendorong kerusakan tanaman ini tak hanya berasal dari cuaca buruk dan banjir, namun faktor drainase persawahan yang kurang baik juga turut mempengaruhi masalah tersebut.

Terkait hal itu, Marino mengaku pihaknya telah menggerakkan para petani untuk melakukan gotong-royong membersihkan drainase yang kurang baik.

"Kita sudah monitoring di semua kabupaten dan melakukan langkah-langkah kepada petani untuk adanya gerakan penanganan perubahan cuaca iklim selain itu juga kita turut menggerakkan para petani untuk bergotong royong dalam membersihkan drainase agar air dapat lancar mengalir," ucap Marino.

Terakhir, Marino mengimbau kepada para petani yang terkena dampak banjir untuk dapat mendirikan posko-posko untuk pendataan banjir dan melakukan pompanisasi untuk mengurangi air yang merendam lahan pertanian.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS