PARBOABOA, Jakarta - Polemik yang melibatkan Rivan Nurmulki, seorang atlet voli, dan Organisasi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), tengah ramai belakangan ini.
Polemik ini bermula dari kritik Rivan terhadap kurangnya dukungan finansial untuk Timnas Voli Indonesia yang bersiap mengikuti turnamen internasional, yang akhirnya berdampak pada peringkat Indonesia dalam voli dunia.
Kritik ini muncul setelah PBVSI tidak memasukkan Rivan dalam daftar pemain yang akan berpartisipasi dalam SEA V League 2023. Selain itu, Rivan juga tidak terpilih untuk menjadi bagian dari skuad Timnas Voli Indonesia yang berlaga dalam Kejuaraan Voli Asia 2023 di Iran.
Pada Selasa, 29 Agustus 2023, PBVSI secara resmi mengumumkan daftar nama yang akan mewakili tim voli putra Indonesia dalam ajang Asian Games. Yang paling mencolok adalah ketiadaan nama Rivan Nurmulki dalam daftar tersebut.
Meskipun Rivan telah meraih prestasi dalam dunia voli, seperti Volleyball Thai-Denmark Super League dan Thailand League, namanya tidak tercantum dalam daftar tersebut.
Netizen pun mengadukan tidak adanya nama Rivan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo. Ia mengatakan bahwa Menpora akan memfasilitasi koordinasi dan komunikasi antara Rivan dan PBVSI.
Menurut Dito, tidak adanya nama Rivan dalam pemain Asian Games 2023 bukan disebabkan karena masalah personal atau subjektif. Melainkan, lebih pada masalah miss-informasi yang belum tersampaikan dengan lengkap antara federasi dan atlet.
Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut juga menyatakan kesiapannya untuk memediasi perbincangan antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Loudry Maspaitella, Manajer timnas voli, menjelaskan bahwa ketiadaan nama Rivan dalam daftar pemain tidak ada hubungannya dengan kritik yang dilontarkan oleh pemain voli tersebut. Ia juga menjelaskan bahwa absennya Rivan dari kompetisi sebelumnya berhubungan dengan proses pengunduran dirinya dari kepolisian dan keinginannya untuk mendampingi istrinya yang akan melahirkan.
Rivan sendiri merespon situasi ini melalui cerita Instagramnya. Ia menyatakan penghormatannya terhadap keputusan yang telah diambil dan mengakui pentingnya proses regenerasi untuk kemajuan timnas voli Indonesia.
Editor: Atikah Nurul Ummah