PARBOABOA Jakarta – Kurs Rupiah diprediksi akan kembali melemah perhari ini, Rabu (21/9/2022). Untuk penyebabnya masih dari faktor eksternal, yakni ketidakstabilan global.
Kini, nilai tukar rupiah betengger di Rp15.007 dolar AS, dimana melemah 24 poin atau minus 0,16 persen dari posisi sebelumnya.
Tak hanya Indonesia, kurs mata uang di wilayah Asia memang sedang menurun, seperti Yen Jepang melemah 0,03 persen, Baht Thailand melemah 0,15 persen, Peso Filipina melemah 0,56 persen, Won Korea Selatan melemah 0,25 persen, Yuan China melemah 0,22 persen, dan Dolar Singapura melemah 0,05 persen.
Begitu juga mata uang utama negara maju yang mayoritas berada di zona merah. Tercatat, Euro Eropa melemah 0,04 persen, Poundsterling Inggris melemah 0,05 persen, dan Franc Swiss melemah 0,01 persen. Lalu, Dolar Australia melemah 0,04 persen, dan Dolar Kanada melemah 0,11 persen.
Menurut Senior Analis DCFX Lukman Leong, Federal Reserve (The Fed) kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis point (bps). Sementara untuk kenaikan 100 bps memiliki kemungkinan 20%.
"Pelaku pasar juga mengantisipasi adanya pernyataan sikap hawkish dari The Fed," ucap Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (20/9/2022).
Dia memperkirakan, rupiah bakal kembali tertekan di awal perdagangan hari ini. Penyebabnya adalah dolar AS yang kembali menguat menjelang pertemuan The Fed.
"Karena penguatan dolar AS yang mendekati rekor tertinggi dalam 20 tahun dengan imbal hasil obligasi AS yang semakin meningkat menjelang pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee)," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga memperkirakan, rupiah kembali menurun di Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Sentimen yang mendasari saat ini adalah ketidakpastian global.
"Pergerakan nilai tukar rupiah juga menunggu kebijakan suku bunga BI, tetapi tidak akan berefek besar. Saat ini, ritme rupiah lebih dipengaruhi situasi global," ucap Sutopo.
Sutopo mengatakan, hari ini rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.900-Rp15.000 per dolar AS. Sementara Lukman memprediksi pergerakan rupiah berada dalam rentang Rp14.925-Rp15.050 per dolar AS.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 0,04% setelah ditutup di level Rp 14.984 per dolar AS pada Selasa (20/9/2022). Sementara itu, menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di angka Rp 14.975 per dolar AS.