PARBOABOA, Jakarta – Sebagian besar orang pernah mengalami tubuh lemas dan merasa ngantuk seketika setelah makan barat, terutama saat siang.
Mata terasa berat untuk melihat, padahal tengah dalam keadaan sehat bugar, tidak lelah atau tak kekurangan tidur.
Namun tak perlu khawatir, diserang rasa kantuk setelah makan merupakan hal yang normal terjadi dan tidak berbahaya.
Kendati begitu, fenomena ini terkadang dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan konsentrasi. Karenanya, ketahui penyebab merasa ngantuk setelah makan agar dapat dihindari.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), munculnya rasa kantuk setelah makan dapat disebabkan oleh sejumlah faktor.
Di antaranya adalah, mengonsumsi makanan dan minuman tertentu serta gaya hidup atau kebiasaan yang kerap dilakukan, seperti:
Buah Ceri
Buah ceri memiliki sumber alami melatonin yang sangat tinggi, karenanya dapat membuat kita mudah merasa ngantuk.
Disarankan, jika ingin mengonsumsi buah ceri, sebaiknya melakukannya setelah makan malam dan hindari pada siang hari.
Pisang
Pisang dianggap dapat membuat kantuk sebab kandungan kalium dan magnesium yang ada di dalamnya bisa melemaskan otot.
Akibatnya, tubuh akan terasa lebih rileks dan memicu rasa kantuk yang berat.
Teh Herbal
Teh herbal dengan jenis chamomile mengandung zat antioksida yang biasa disebut dengan apigenin.
Apigenin berfungsi untuk memicu respon otak hingga membuatnya merasa lebih tenang. Karena ini lah kita kerap merasa ngantuk setelah meminumnya.
Minuman Beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol dapat membuat tubuh menjadi lemas dan mendorong munculnya rasa kantuk yang berat.
Hal ini terjadi karena minuman alkohol merupakan zat adiktif yang dipercaya dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks.
Kurang Tidur
Ketika kurang cukup tidur, tubuh akan terasa lelah dan rasa lapar pun mudah muncul. Kemudian, kita bakal cenderung lebih banyak makan. Akibatnya, rasa kantuk yang tengah dirasakan menjadi semakin kuat.
Kurang Olahraga
Kemenkes menyatakan jika olahraga berpengaruh terhadap kekuatan maupun daya tahan tubuh, termasuk efisiensi kerja sistem kardiovaskular.
Jika jarang berolahraga maka tubuh akan mudah terasa lelah dan bisa memicu timbulnya rasa kantuk setelah makan.
Perubahan Aliran Darah di Otak
Perubahan aliran darah pada otak setelah mengonsumsi makanan juga disebut sebagai penyebab dari munculnya fenomena ‘habis makan ngantuk’.
Dijelaskan, setelah makan aliran darah akan lebih banyak dialihkan ke saluran pencernaan agar tubuh bisa mengolah dan menyerap energi dan nutrisinya.
Lalu, saat hal itu terjadi, aliran darah di otak bakal sedikit berkurang serta menyebabkan sering menguap hingga mengantuk.
Pengaruh Hormon
Makanan dan minuman yang telah dikonsumsi akan dicerna oleh lambung serta usus. Ketika proses pencernaan tengah berlangsung, tubuh bajak melepaskan hormon serotonin dan melatonin.
Peningkatan terhadap kedua hormon tersebut dapat menimbulkan rasa kantuk setelah makan berat.
Gangguan Kesehatan
Mengalami gangguan kesehatan tertentu dapat membuat tubuh mudah lelah dan mengantuk usai makan atau beraktivitas.
Adapun, gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan hal tersebut yakni anemia, diabetes, gangguan pernapasan saat tidur serta hipotiroidisme.
Bahaya Tidur Setelah Makan
Kendati mengantuk setelah makan merupakan hal yang biasa, tapi tidur setiap usai makan ternyata memberi efek negatif terhadap kesehatan.
GERD
Tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko penyakit asam lambung, seperti Gastroesophageal reflux disease (GERD).
GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan atau dalam bahasa lainnya yakni refluks asam.
Jika terlelap usai makan sampai merasa kenyang, maka dapat menyebabkan tekanan dalam lambung meningkat hingga cairan lambung dan makanan naik ke kerongkongan.
Gangguan Proses Pencernaan
Apabila langsung berbaring setelah makan, maka dapat mengakibatkan proses pencernaan menjadi lambat.
Melambatnya proses tersebut dapat menyebabkan yang bersangkutan mengalami nyeri perut dan merasa tidak nyaman.
Kenaikan Berat Badan
Jika tertidur setelah makan, maka tubuh tak memiliki cukup waktu untuk melakukan pembakaran kalori. Alhasil, timbunan lemak pun bisa terjadi.
Kemudian, makanan yang dikonsumsi sebelum tidur juga tidak dapat digunakan sebagai sumber energi.
Menurunkan Kualitas Tidur
Terlelap setelah makan ternyata dapat mengurangi kualitas tidur kita di malam hari. Apalagi jika makanan yang dikonsumsi merupakan makanan berat atau berlemak.
Selain itu, mengonsumsi sesuatu yang pedas sebelum tidur juga tidak diperbolehkan.
Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan heartburn (sensasi perih dan panas seperti terbakar di dada) hingga tidur pun menjadi tidak nyenyak.
Guna menghindari sejumlah risiko kesehatan ini, maka disarankan untuk menunggu selama kurang lebih 3 jam setelah makan sebelum tidur maupun berbaring.